Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Juru parkir menyembuhkan pasien

 Apakah seorang karyawan bisa merubah pelayanan kesehatan bagi pasien yang lebih baik ? Jawabannya adalah bisa, ada tapinya. Seorang karyawan bilang,"Semua mesti ada SOP dan job descnya". Artinya semua bergantung kepada pemilik tempat berobat. Yang klasik adalah soal uang dan pelayanan, mau pelayanan bagus mesti mengeluarkan uang lebih. Apakah seperti itu ?

Dalam persepektif pelayanan bukan SOP sebenanya, saat pasien merasa nyaman di layani oleh orang tertentu, lebih disebabkan personal daripada SOPnya. Saya sih mengajak semua orang untuk memberi pelayanan sepenuh hati :

Pelayanan juru parkir menjadi penentu bagi siapa saja yang mau ke lokasi tertentu. Pasien yang sakit tidak menemukan lokasi parkir sudah membuat sakitnya bertambah. Boleh dong tanpa perlu minta izin atau mengikuti SOP, juru parkir dengan senang hati menyambut pasien dengan kendaraanya dibantu dicarikan tempat parkir dan memarkirnya. Seorang juru parkir bilang,"nggak ada uangnya, kan saya juga digaji". Bagaimana manajemen bersyukur mengajak semua beraktivitas yang bernilai tambah ?

a. Bersyukur bukan mencari sesuatu yang tidak ada. Kondisi di atas, juru parkir berharap uang lebih dengan pekerjaan melayani sepenuh hati. Bersyukur melihat potensi yang dimiliki juru parkir yaitu mampu mengelola parkir dan memiliki potensi juga untuk melayani dengan senang mereka yang datang. Inilah yang semestinya dioptimalkan (diwujudkan) terjadi dengan potensi (nikmat) yang Allah telah berikan. Boleh dong juru parkir mendatangi pasien yang berobat agar sudah memberi rasa tenang (perasaan ini bisa mengawali kesembuhan pasien). Keuntungan bagi juru parkir adalah bisa mengatur parkir dengan rapi dan mudah dijangkau.

b. Bersyukurlah sepenuh hati agar Allah balas dengan tambahan nikmat. Juru parkir merasakan senang (bahagia) bisa membantu orang lain (pasien), dan menjadi yang diingat terus. Apalagi seorang juru parkir ingat nama pasiennya, menjadi luar biasa. Menyambut dengan menyebut nama dan mendoakan segera sehat. Pelayanan ini tak perlu dibuatkan SOPnya karena setiap juru parkir memiliki keunikan tersendiri baik dari penampilan, budaya dan agama.

c. Motivasi terbesar melakukan hal di atas adalah kesempatan beramal saleh. Ingat sepanjang hari memang menjadi juru parkir dan hanya kesempatan membantu orang parkir bisa menjadi amal saleh. Amal saleh ini menjadikan pekerjaan sebagai ibadah dan mendapatkan pahala dari Allah. "kan saat meninggal tidak membawa apa-apa, hanya amal saleh".

d. Apakah semua itu bisa dilakukan oleh juru parkir ? Sangat bisa dan tidak butuh bantuan orang lain dan tidak perlu juga uang. Pahala Allah jauh lebih besar dari uang yang hanya Rp 5.000. Insya Allah pekerjaan ini tidak perlu support atasan atau pemilik gedung. Bahkan semua itu menimbulkan kepercayaan dari pemilik untuk menghargai juru parkir



Ingat juru parkir bisa memulai kesembuhan pasien dengan pekerjaannya, menjadi amal saleh dengan bersyukur, Insya Allah ada titipan Allah dari ucapan pasien, menjadi kepercayaan dari pemilik dan Allah membalas dengan nikmat yang terus-menerus. 

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...