Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Evaluasi diri

 Sejak dari SD sampai lulus, kita memiliki raport. Fungsi raport adalah menunjukkan nilai pencapaian dan guru menyampaikan masukan untuk memperbaiki nilai mata pelajaran. Ada yang dulu tidak pintar setelah diberi nilai pada raport berubah pada semester berikutnya, menjadi lebih pintar. Raport itu penting dalam proses kita belajar. Bagaimana dengan raport kehidupan kita setelah sekolah ?

Kita merasa tidak ada proses belajar seperti di sekolah, jadi banyak orang tidak ingin belajar lagi. Tidak ada gurunya dan tidak ada raportnya. Tapi sebenarnya proses belajar terus berlanjut walalupun sudah lulus sekolah. Sekolah kehidupan, gurunya adalah siapa saja yang memberikan penilaian terhadap apa yang kita lakukan. Seorang temen bilang,"kamu kok males banget, kerjain dong biar hasilnya bagus". Temen kita itu adalah guru kita, dan mata pelajaran adalah tentang kerja. Penilaiaannya adalah malas dan rajin. Apakah kita tidak sadar ? Setiap hari dan setiap peristiwa kita bisa belajar untuk menjadi lebih baik setiap hari. Dalam bahasa lain, saya ingin mengatakan "Evaluasi diri" untuk memperbaiki diri. Tetapi dalam sekolah kehidupan itu, banyak orang tidak mau menerima raport berupa nasehat atau teguran  dan sejenisnya. Apalagi nasehat itu datang dari orang di bawah status kita. 

Saat kita pulang kerja di malam hari. Kita mendapat ucapan anak,"ayah kok pulangnya malam". Ucapan anak kita tidak pernah digubris, karena ini adalah semacam pesan untuk mengingatkan kita. Apakah kita bisa pulang tidak malam ? Ya kalau pulang, apakah kita tidak bisa memberi info kepulangan kita ? Karena tidak pernah digubris, maka kita tidak lulus menghadapi masalah seperti ini, dan memberi dampak kepada anak kita. Anak kita bisa menirunya. Bagaimana saat kita menanyakan kepada anak tentang mengapa tidak belajar ? Bisa jadi anak kita pun tidak perlu menjawab. Pasti kita marah. Bayangkan anak kita waktu tidak dijawab sama kita, dia mau marah tapi tak mampu (hanya bisa diam). Salah satu pelajaran yang mesti kita evaluasi dan ini adalah sekolah kehidupan. 

Membayangkan kita memiliki sikap dan perilaku belajar dalam kehidupan ini, apapun kejadiannya dan apapun hasilnya dapat memberi kebaikan bagi kehidupan yang semakin baik. Ada raport kehidupan kita yaitu lisan dari orang lain. Mau tahu nasehat gurunya, dengarkan ucapan/lisan orang yang kita hadapi. 


Demikianlah orang dengan pribadi baik itu bukan terjadi begitu saja, tapi selalu mengevaluasi nilai dirinya dan selalu ingin memperbaikinya. Tidak ada yang sempurna, jadi teruslah memperbaiki diri. Evaluasi diri bisa saja kita lakukan sendiri, kalau kita merasa gengsi di hadapan orang lain. Evaluasilah dengan jujur.



No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...