Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Buku Semangat kerja yang konsisten

 Miliki buku "Semangat kerja yang konsisten" agar Anda dapat menikmati kerja yang berujung kepada akhir dari keinginan Anda.



Manajemen syukur 4

 Saya melanjutkan penjelasan manajemen syukur 4, yaitu melanjutkan apa yang sudah kita kerjakan secara optimal dengan ikhlas, dengan menjadikan aktivitas itu berjalan konsisten. Tidak sekedar satu kali saja, atau dua kali atau hanya seminggu atau satu bulan. Tapi dikerjakan terus-menerus.

Manajemen syukur 4 ini mengandung beberapa hal :

1. Aktivitas kita hari ini tidak cukup untuk kebaikan hidup kita hari berikutnya. Dengan dasar itulah kita terus beraktivitas yang lebih baik, baik kualitatif maupun kuantitatif. Terus ada pertanyaan, kapan kita menikmati hasil aktivitas kita (hasil) ? Ada yang bilang beraktivitas lalu menikmati dan dilanjutkan lagi dengan aktivitas dan menikmati lagi. Kata menikmati bukan berarti kita tidak beraktivitas, cenderung santai dan relax menikmati hasil. Tapi boleh dong kata menikmati itu adalah menikmati aktivitas yang sedang kita lakukan. Aktivitas kita hari ini dapat berdampak kepada aktivitas kita hari berikutnya berupa kemudahan dan kelancaran atau kebaikan dalam aktivitas tersebut.  Bahkan ada yang merasakan bahwa kebahagiaan itu saat kita bisa melakukan aktivitas yang sedang kita kerjakan.

Yang terpenting dalam point manajemen syukur ini adalah terus-menerus beraktivitas. Karena Allah melihat aktivitas kita, sekecil apapun, dan Allah membalasnya dengan pahala kebaikan. Jika kita terus-menerus shalat, puasa, sedekah, membantu orang lain, berbuat baik, berkata yang baik, maka kita adalah apa yang kita lakukan tersebut. 

2. Kontinuitas atau terus-menerus beraktivitas secara kualitatif atau kuantitatif dapat "menurunkan" semangat beraktivitasnya atau bosen. Mestinya kita selalu referensikan aktivitas kita dengan niat kepada Allah, maka aktivitas itu semakin membuat kita senang dan ingin mengerjakannya lagi. Ini adalah yang utama mesti kita lakukan, yang kedua kita mesti selalu mengevaluasi secara ilmu. Apakah ada cara yang lebih mudah ? Apakah ada cara yang lebih cepat ? Apakah ada cara yang hasilnya lebih tinggi ? Pertanyaan ini selain membuat kita kepo ingin mengerjakannya lagi dan juga menghilangkan rasa bosen yang membuat kita mendapatkan nikmat yang lebih besar dan setiap hari. Pertanyaan tadi adalah evaluasi syukur diri BUKAN untuk bersaing dengan orang lain (melihat keberhasilan orang lain), tapi terus berlomba banyak bersyukur karena Allah telah lebih banyak (tak terhitung) memberi kebaikan kepada kita. Apa nggak capek ? Perhatikan point pertama, aktivitas itu adalah menikmati hasil. Akhirnya apa yang kita lakukan semakin baik itu untuk berbagi kepada banyak orang dan membantu orang lain.

Dengan kata lain, manajemen syukur 4 ini mengajak kita semakin banyak beraktivitas sebagai bentuk syukur setiap hari. Tiada hari kecuali bersyukur.


Demikianlah manajemen syukur yang saya susun dari apa yang saya pahami tentang agama Allah. Manajemen syukur ini tidak hanya berlaku pada pekerjaan saja, tapi juga mendasari kita dalam segala aktivitas. Manajemen syukur sebagai anak, sebagai murid/mahasiswa, sebagai ibu rumah tangga, sebagai orang tua, dan sebagai apa saja yang baik.



Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...