Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Punya masalah besar, lakukan yang bisa

Banyak orang mengalami banyak masalah bahkan masalahnya besar melebihi kemampuannya. Lalu apa yang dilakukannya ? Bingung dan bahkan menjadi seorang yang menyendiri. Bicara sama orang terdekat "takut" dan merasa rendah serta malu. Hanya bicara dan curhat di media sosial dan memberanikan diri untuk minta tolong kepada atasan atau orang yang dekat. Tapi hasilnya tak menggembirakan.
Terlintas mungkin mau lari dari kenyataan saat ini. "abis semua itu tidak bisa diselesaikan dengan cepat". Atau mau jual apa yang dimiliki pun, rasa tak cukup. Atau ada yang pendek pikirannya mau "mati aja". Dalam keadaan tidak memiliki teman dan merasa masalah tidak bisa selesai, maka disinilah pikiran dan emosi mudah sekali terpancing dengan cara pikiran yang tidak sehat.  Mau marah, mau marah ke siapa ? Marah pun bikin semakin capek dan lelah dimana solusi tak kunjung datang. Mau jalan pintas dimana syetan memberikan angan-angan kosong, tapi rasanya semakin membuat masalah bertambah banyak dan komplek.
Kembali kepada Allah ? Kenapa tidak ? Allah yang Maha Penerima Taubat yang Rahman dan Rahiim dengan senang hati menerima hati yang lalai kembali kepadaNya. Inilah jalan yang menjanjikan hasilnya. Yang utama adalah kita taubat atas kesalahan dan kesombongan selama ini dimana kita merasa mampu sendiri dan Allah hanya sebagai pelangkap. Abis itu, apakah Allah menyelesaikan semua masalah itu ? Belum tentu. maka yang bisa kita lakukan adalah kembali untuk percaya kepada Allah dengan sebenarnya. Lalu mengamalkan apa yang Allah sukai.
Bekerjalah kita sebagaimana kita kerja dengan penuh tanggung jawab, jujur dan amanah. Kerja inilah modal kita untuk bergerak menyelesaikan masalah kita. Doa menjadikan kita semakin yakin bahwa Allah mengabulkan doa kita untuk menyelesaikan masalah. Berdoa lah agar kerja kita yang ikhlas itu Allah ridhai dan mohon ridhaiNya untuk memampukan kita menyelesaikan masalah. Syukurilah apa yang sudah kita lakukan.
Tak perlu menunggu masalah itu selesai, tapi fokuskan diri kita untuk sibuk dengan kerja yang ikhlas dan mengisi waktu dengan banyak ibadah dan amal.
Insya Allah dengan langkah demi langkah (kerja yang diyakini dan ikhlas) semakin membuka pikiran dan hati menemukan solusi atas masalah.

Syetan = masalah

Judul di atas ingin menggugat bahwa kita selama ini menganggap syetan itu identik dengan godaan harta, wanita, kekuasaan. pernahkah kita berpikir bahwa syetan itu sama dengan masalah ? Bisa jadi betul, tapi kita tidak pernah metenungkan hal tersebut, jadi menganggap jika kita ada masalah tidak ada hubungan dengan syetan.
Boleh juga sih kita memperhatikan, orang yang berzina itu dianggap sebagai melakukan dosa besar dan dekat dengan syetan. Hasil dan perzinahan itu pun memunculkan banyak masalah pada pasangan tersebut yang tidak dirasakan secara dalam (sepertinya enak-enak saja dan tanpa masalah). Mengapa mereka merasa tidak bermasalah ? Karena referensi masalahnya bukan dengan ukuran Allah tapi ukuran dunia. Padahal masalah sebelum terjadinya perzinahan adalah tidak terjaganya nafsu dan mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikannya. Ketidakmampuan ini membuka ruang bagi syetan untuk memberi "solusi" dengan angan-angan kenikmatan. Inilah hubungan syetan dan masalah.
Seseorang yang tidak cukup uang, tentunya orang ini memiliki masalah. dimana hubungannya dengan syetan. Hasil pendapatan yang tidak cukup disebabkan kemampuan yang dibayar rendah. Mengapa orang ini tidak mau meningkatkan kemampuannya ? Bisa jadi malas atau sudah takdir emang begitu (nasib). Padahal Allah sudah menjanjikan nikmat bertambah jika bersyukur. Apakah bersyukur itu sama dengan orang malas atau tidak mau belajar ? Tentu tidak, maka kondisi orang yang tidak mau meningkatkan kemampuan atau malas menunjukkan ia bersama syetan. Terkadang kita merasa bahwa tidak cukup uang itu bukan karena syetan. Tapi ternyata syetan bersama orang malas (bermasalah).
bagaimana dengan sakit ? Sakitnya adalah takdir yang bisa jadi balasan Allah atau ujian. Ujian pun sebenarnya sebagiannya adalah balasan yang Allah izinkan atas apa yang ktia kerjakan. Sebelum sakit, apa yang terjadi ? Bisa jadi kita makan berlebih atau makan tidak mengikuti aturan kesehatan atau makan yang enak tapi tidak baik buat tubuh, semua itu adalah godaan syetan. Kok bisa ? Secara akal sehat kita pasti mau makan yang baik buat tubuh dan tidak berlebih, tapi syetan menggoda,"makan aja lagi enak ini, kan hanya sekali dan seterusnya".
Sebenarnya masalah itu muncul karena setiap yang kita inginkan tidak sesuai dengan hasilnya. Yang perlu kita renungkan adalah yang kita inginkan belum tentu baik atau kemampuan kita yang kurang untuk memenuhi keinginan kita tidak cukup sehingga membuat segalanya menjadi bermasalah. Semakin dikerjakan semakin bermasalah karena syetan sudah bekerja sejak kita menginginkan sesuatu. Syetan menjanjikan keinginan itu baik (angan-angan kosong) sehingga kita berusaha mengerjakan apa saja agar tercapai (segala cara dilakukan), disini pun syetan menggoda dengan cara pintas.
mau tidak masalah ? Allah menurunkan petunjuknya Al Qur'an agar kita selamat di dunia dan di akhirat. Allah menjanjikan kebenaran dan janji yang pasti. Buka hati kita agar Allah memberikan petunjukNya agar kita yakin (beriman) dan mau mengerjakan amal saleh. Dengan demikian kita selalu bersama Allah dan syetan pun menjauh. Ada masalah ? Allah menguji kita agar bersyukur dan Allah pun menolong orang yang bersyukur sehingga masalahpun dapat dilewati,

Baik dan buruk

Bayangkan Anda berbuat baik. Mengapa Anda lakukan ? Tentunya Anda menganggap dengan berbuat baik itu ada balasannya. Balasannya bisa setelahnya atau nanti. Atau Anda mengerjakannya coba-coba, dengan maksud untuk mengerjakan lagi jika ada hasilnya ? Dari dua keadaan di atas, maka Anda pun lebih yakin dengan keadaan yang pertama dimana ada keyakinan. Berapa besar nilainya ? Bisa jadi lebih kecil dari 50%, ini menunjukkan keimanan Anda kurang. Kok bisa ? Iyalah apa yang kita kerjakan masih coba-coba.
Mengapa kita masih coba-cona ?  Lemahnya ilmu dan amalan. Bisa jadi Anda jarang membaca terutama Al Qur'An. Bukankah isi Al qut'an itu mutlak kebenarannya. Dengan membaca Al Qur'an Anda semakin disempurnakan Allah dengan rahmatNya. Jadi alangkah kuatnya dorongan saat kita melakukan kebaikannya.
Bagaimana dengan berbuat buruk ? Yang ada dibenak kita adalah kenikmatan atau kesenangan setelah melakukannya. Jika tindakan buruk itu dilakukan sepertinya gampang untuk dijalankan.sepertinya alamiah saja.
Apakah dengan penjelasan di atas bahwa yang baik ada balasannya dan yang buruk hanya menikmati proses dan senangnya sebentar, Anda mau berbuat baik atau berbuat buruk.? So akal sehat selalu mengajak kebaikan dan disinlah ujian dari Allah untuk menguji seberapa kuat Anda beramal salèh ?

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...