Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri
Tampilkan postingan dengan label memberdayakan diri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label memberdayakan diri. Tampilkan semua postingan

Selasa, Agustus 19, 2025

Dari Mata turun ke pikiran

 Salam bahagia selalu, merasa bahagia itu penting dan membuat diri kita menjadi semakin bahagia. Insya Allah imajinasi dan apa yang kita lihat menjadi bagian apa yang kita cari selama ini. 


Dari mana datangnya cinta ? Dari mata turun ke hati. Begitu kata banyak orang. Itulah yang terjadi, dan indera mata sebagai fungsi melihat baik itu fisik maupun yang tidak nampak. Sebenarnya hal yang tidak nampak ditafsirkan oleh kita menjadi bagian dari kesimpulan kita. Misalkan ... seorang wanita yang mengedipkan di depan kita saat bicara, keadaan ini tidak sekedar kedipan mata yang terlihat. Tapi pikiran kita menangkap sinyal lain berupa kebaikan atau mengiyakan atau hal lain, dan sangat tergantung latar belakang seseroang yang menerimanya. 

Saya menuliskan dari mata turun ke pikiran, dan selanjutnya menjadi memori tanpa kita dapat menyaringnya.Maksud saya adalah banyak informasi yang bertebaran di mana-mana yang telah mengubah pikiran dalam bertindak. mata yang melihat pastilah melihat banyak hal baik berupa kata atau kata-kata. Kadang mulut diperintah setelah mata melihat untuk membaca tulisan dilihat. Misalkan kita melihat warung, didepan warungnya ditulis "Warung enak dan hangat ... Soto Bening yang menghangatkan". Apakah saya hanya melihat saja ? Tentunya tidak melihat saja, tapi membaca tulisannya dan menyimpannya di dalam memori kita. Bahkan terjadi self talk saya,"Ini warung yang saya cari. Apa enak sotonya ? Kayaknya enak. Mahal nggak ya ? dan seterusnya". Self talk ini semakin menguatkan apa yang lihat dan baca, tersimpan kata kuncinya "warung enak", atau "soto bening" atau lokasinya dan lainnya. Jika jalan yang saya lalui setiap hari, maka hal tersebut berulang dan menjadi memori yang kuat dan mudah hadir saat saya lapar sebagai pilihan makan. Apa yang terjadi beberapa hari kemudian, saya jadi penasaran untuk makan di warung tersebut. Pertama ditahan-tahan dan akhirnya pada suatu hari saya makan di warung tersebut. Bayangkan sekali jalan saja dalam sehari, saya melihat banyak hal. Entah itu warung makan lagi, toko HP, optik, pasar dan sebagainya. Semua itu sama seperti warung soto bening tadi mengajak saya membaca, mengimajinasikan, mikir dan akhir tersimpan di memori pikiran. Saya simpulkan agar mudah dipahami ;

Pikiran sadar saya bekerja saat saya melihat dan membaca Warung yang saya lewati. Dan juga saat saya memutuskan untuk makan di warung setelah mendapat sinyal dari pikiran bawah sadar saya (ingat warung tersebut)

Pikiran bawah sadar saya bekerja setelah tersimpan sebagai memori dan saat tanpa diketahui saya jadi pengen makan di warung

Lalu ? Saya tak pernah memikirkan bagaimana besarnya pikiran bawah sadar saya mempengaruho saya bertindak atau melakukan sesuatu. Dan ini terjadi. Begitu banyak memori yang saya imajinasikan sebagai kamus berjalan yang menuntun kehidupan saya. Saat pikiran sadar saya mau makan saja, maka pikiran bawah sadarnya bekerja otomatis mencari dalam kamu tentang makan. Maka hadir warung A,B dan seterusnya. Setelah itu pikiran sadar saya memutuskan makan di warung Z. Normalkan ? Iya normal, tapi apa yang membuat saya bertanya, jika warung Z tidak baik buat saya, maka tindakan saya menjadi salah dan merugikan. Sekarang siapa yang bisa menjamin apa yang saya simpan dalam memori itu semuanya baik buat saya ??? Tidak ada. Sangat tergantung apa yang saya lihat dan baca, kalau lingkungan yang saya lewati itu mengandung unsur baik maka bersyukurlah saya. Tapi sebaliknya yang terjadi, maka saya bisa terjerumus ke dalam keburukan. Bila ini terjadi, maka pikiran sadar saya mesti menetralisirnya dengan sadar untuk melihat dan membaca yang baik-baik dan berguna bagi saya.

Misalkan saya yang setiap hari menonton film silat, bisa jadi saya terbentuk menjadi pemberani dan juga menjadi gampang menyelesaikan masalah dengan "perkelahian" (main fisik). Semua yang saya tonton itu menjadi memori dan masuk ke dalam pikiran bawah sadar. Dua hal berani dan main fisik, selalu memberi pilihan saat saya menghadapi masalah. Yang sederhana saja, Juru Parkir minta uang lebih dari biasanya. Maka saya berani menghadapi Juru parkir dengan berdebat sampai merasa menang. Atau bisa jadi saya bisa mengancam. Semua itu terjadi karena pikiran bawah sadar saya. Tapi halnya jika saya sadar, dan bertanya dengan sopan karena keinginan untuk tidak terjadi masalah. Lalu pikiran sadar mengatakan buat apa juga ribut, "ngga ada yang menang atau kalah, kalau bayar lebih juga tu anggap sedekah saja". Maka pikiran sadar saya menuntun untuk berbuat baik. Maka dalam hal ini dominasi pikiran sadar atau pikiran bawah sadar menjadi penting saat itu, bisa dipengaruhi temen atau suasananya adem atau lagi ada masalah tertentu. Bukankah kita pernah membaca berita hanya gara-gara parkir dan uang Rp. 2000 saja bisa terjadi saling emosi yang berakhir kepada pembunuhan.

Berhati-hati ... dalam menghadapi apapun mesti dipikirkan dengan pikiran sadar yang baik. Tentunya pikiran sadar yang baik itu mesti juga diisi dengan bacaan-bacaan baik, ilmu baik, temen baik, lingkungan baik dan sebagainya. Karena tanpa ada semua itu, tidak mungkin saya bisa berpikir sadar yang baik. Ini juga menjadi perhatian saya, seseringlah membuat suasana hati yang tenang. Suasana hati bisa mempengaruhi saya kepada sikap dan tindakan emosional. Mendekatkan diri kepada Allah dan mengendalikan diri mampu membuat diri semakin tenang. Ketrampilan kerja dan hidup juga dapat memberi ruang saya untuk berpikir sadar yang baik, misalkan mampu menyelesaikan berbagai masalah hidup dan kerja. Masalah yang tidak selesai menjadi beban pikiran dan mempengaruhi untuk bertindak yang baik. Misalkan saja, orang yang stress dalam kerja dan suka marah karena performance kerjanya tidak baik-baik saja, apa iya orang seperti ini bisa berpikir sadar yang baik ? Cenderungnya tidak. Oleh sebab itu berhati-hati dengan apa yang kita lihat, apa yang kita baca, apa yang kita tonton, apa yang kita rasakan dan seterusnya ... semua terjadi tanpa kita bisa edit atau filter masuk ke dalam memori, pikiran bawah sadar. Yang perlu kita lakukan adalah dominannya untuk berpikir kritis (dengan sadar) terhadap apa yang terjadi agar kita secara logika dapat mengalahkan memori "negatif" dari pikiran bawah sadar.

Saya tutup dengan obrolan pagi  3 Sahabat: Myra, Mamat, dan Bujang

Udara pagi sejuk, matahari baru naik, aroma rumput basah dan kopi hangat terasa. Di sekitar mereka, orang-orang jogging, bersepeda, dan senam. Myra membawa termos teh, Mamat duduk bersila sambil mengunyah pisang, dan Bujang baru selesai stretching.

Myra: (tersenyum sambil menuang teh). “Pagi ini enak banget ya… sejuk, tenang. Tapi jujur, tadi aku hampir nggak bangun. Alarm bunyi, tapi rasanya kasur tuh kayak magnet.”

Mamat: (tertawa). “Wah, itu sih pertempuran klasik antara niat dan kenyamanan. Aku juga gitu. Padahal semalam udah niat bangun jam 5, eh jam 6 baru melek.”

Bujang: (nyengir sambil duduk). “Tau nggak, itu bukan cuma soal malas. Itu pikiran bawah sadar kita yang masih nyimpen program lama. Kayak, ‘Tidur itu enak, bangun pagi itu berat.’ Jadi walau kita niat, tubuh kita nurut ke yang udah terbiasa.”

Myra: “Jadi kayak ada ‘konflik batin’ gitu ya? Niat sadar pengen bangun pagi, tapi bawah sadar bilang ‘tidur aja dulu’.”

Mamat: “Betul. Dan kalau kita terus-terusan nurut ke bawah sadar yang negatif, LOA juga bakal nangkep vibrasi itu. Akhirnya ya… kita tetap bangun siang.”

Bujang: “Makanya penting banget sebelum tidur tuh kita ‘set’ ulang pikiran. Aku sekarang tiap malam afirmasi: ‘Saya bangun pagi dengan semangat.’ Terus aku bayangin suasana pagi yang damai. Lumayan bantu loh.”

Myra: “Wah, aku mau coba deh. Mungkin aku juga harus tulis jurnal malam. Biar pikiran bawah sadar aku nggak sabotase niat aku.”

Mamat: “Setuju. Kita harus jadi ‘sutradara’ buat pikiran kita sendiri. Kalau nggak, kita cuma jadi penonton dari kebiasaan lama.”

Bujang: “Dan pagi kayak gini tuh bukti kalau kita bisa menang. Kita di sini, bangun pagi, nikmatin udara segar. Itu udah satu langkah maju.”

Myra: (tersenyum sambil menyeruput teh). “Setuju. Yuk, kita terus jaga vibrasi positif. Biar LOA bantu kita wujudkan pagi-pagi yang penuh makna.”

Obrolan di atas, juga memberi masukan bahwa pikiran bawah sadar itu, menimbulkan vibrasi yang direspon negatif oleh alam semesta. Apa yang terjadi penolakan atau hambatan untuk berpikir sadarnya semakin berat. Seperti contoh dengan Juru Parkir di atas, alam semesta merespon dengan menguatkan pikiran bawah sadar seperti "kalau saya tidak lawan (tidak berani), maka semakin ditindas" dan sebagainya.

So penting dong untuk selalu berpikir sadar yang positif dan baik, dan berpikir kritis agar kita dapat mengimbangi pikiran bawah sadar yang negatif. Hal ini harus terus dilakukan (update) sehingga memori dan pikiran bawah sadar pun bisa berganti dengan hal yang semakin positif/benar.

Insya Allah tulisan ini dapat membuka pikiran kita bahwa apa yang kita lakukan selama ini dapat menjadi renungan. Apa iya begitu ? Kok saya begitu sih ? Akhirnya kita sadar dengan keadaan kita sendiri dan mampu memberdayakan diri untuk menjadi semakin baik. Jadikan tulisan ini sebagai motivasi diri menuju produktivitas diri. 

Sahabatmu

Munir Hasan Basri








Buat versi audio obrolan ini


Buat naskah drama pendeknya



Enaknya bangun pagi

 Salam bahagia selalu dan Insya Allah kita selalu diberikan keluasan pikiran positif untuk meningkatkan hidup yang lebih baik. Aamiin


Setelah 3 tulisan tentang bangun pagi, yang pertama senangnya bangun pagi, kedua bahagianya bangun pagi, ketiga yakinnya bangun pagi. Saya menulis masih tentang bangun pagi ...enaknya bangun pagi. Sebuah pengalaman yang banyak tantangan dan ketakutan yang berakhir dengan kebaikan Allah. Ada bangun pagi, ada telat bangunnya dan ada juga nggak enaknya bangun pagi. Saya bahas dulu enaknya bangun pagi ... bisa jadi saya hanya ingin sekali bangun pagi dengan niat bertemu Allah, menghadap dalam salat Tahajud. Keinginan itu diizinkan Allah, bukan semata karena saya. Saya terbangun bukan karena alarm yang saya siapkan. Sebelumnya waktunya sudah bangun, Subhanallah. Alarm saya pukul 02:15 dan alarm kedua 02:30. Adakalnya saya tidur sempurna dengan wudhu, doa dan zikir, tapi tidur jam 23:00 ... dalam hati ada iya saya bisa bangun. Dan ternyata saya sadar saya dibangunkan Allah tepat pukul 02;10. Saya berpendapat karena Allahlah saya dibangunkan dan Allah menguji saya untuk bersyukur atau tidak. Langsung bangun dan sadar dengan berdoa bangun tidur. Ini saya bayangkan melepas ikatan setan yang pertama. Saya berpikir, jika saya tidak ke kamar mandi dan wudhu. Maka kembali tidur lagi, Saya sudah punya tekad dan semangat untuk berwudhu (bahkan saya mandi pagi). Minum air putih sedikit dan langsung salat. Perjalanan salat ini pun saya bayangkan (seolah) Allah melihat saya salat dan begitu juga dengan doa. Saya berharap dan memohon agar Allah melihat dan mengabulkan doa saya. Saya lanjutkan zikir hingga subuh. Dan Alhamdulillah subuhpun berjamaah di Masjid. Begitu baiknya Allah kepada saya untuk bangun pagi dan "bertemu denganNya", tapi saya mesti mempersiapkan diri dengan baik. Begitulah enaknya bangun pagi. Dan Alhamdulillah ya lagi, semua ketakutan dan kekhawatiran tidak terjadi. Misalkan takut ngantuk, capek dan sebagainya.

Disisi lain, ada hari dimana saya telat bangunnya, tapi bersyukur masih sebelum subuh. Padahal tidurnya sudah dibuat pukul 08:00 malam. Bangunnya jam 04:00 pagi. Dari hal ini saya mengmbil hikmahnya, apa yang saya siapkan belum tentu sesuai apa yang saya harapkan. Allah berkehendak lain (telat bangun pagi) bukannya tidak sayang kepada saya. Tapi saya melihat Allah ingin menunjukkan bahwa keikhlasan dalam berkeinginan. Keinginan yang telah dirahmati Allah dan sangat perlu pasrah dan ikhlas menjalaninya. Allahlah yang berkehendak. Ada hari saya dibangunkan Allah pukul 01:00 pagi, disini saya berlogika mau tidur lagi untuk bangun jam 02:30 pagi. Saya berpikir kalau saya tidur lagi, apa iya bisa bangun lagi. Lalu kalau saya beraktivitas pagi mulai 01:00 pagi, apa nggak ngantuk banget ? Ternyata Allah menguji saya mau tidur lagi atau lanjut ? Dengan bismillah dan pasrah kepada Allah, saya tidak tidur lagi dan terus sampai pagi dan siang. "Nggak ngantuk tuh", Begitulah jika saya percaya kepada Allah dan berserah diri dengan petunjukNya maka semua berjalan dengan daya dan kekuatan dari Allah.




Berikut ini saya berbagi memanjemenkan bangun pagi jam

1. Yang pertama adalah buatlah diri saya senang, yaitu perasaan saya. Kita sih bilang "mood" atau sejenisnya. Bayangkan kalau perasaan saya tidak mood, maka semua berantakan alias gagal.

2. Mood atau perasaan yang menyenangkan hanya bisa diciptakan dengan keinginan yang sesuai apa yang saya cita-citakan. Misalkan bangun pagi itu bisa memulai lebih awal dan awalnya bersama Allah. Kondisi ini bisa berpengaruh pada aktivitas saya di siang hari. Seperti tulisan pertama, alangkah senangnya saya bisa mengikuti kebiasaan bangun pagi para CEO dunia. Tak hanya itu saja Perasaan saya juga dipengaruhi oleh kesehatan, maka dari itu saya buat diri saya sehat dengan mencukupkan vitamin dan makanan sehat. Terakhir saya menciptakan suasana hati yang menyenangkan saat tidur.

3. Saya membuat catatan kecil tentang hambatan atau pikiran yang berlawanan dengan keinginan saya. Memori yang tersimpan yang mengkhawatirkan saya tidak bisa bangun pagi. Disini saya membaca dan membuat afirmasi tentang hal positif dengan bangun pagi. Pada tulisan kedua dan ketiga, saya menjawab kekhawatiran itu dengan kebaikan dari bangun pagi dan dalil Al Qur'an dan hadist. Dibaca berulang pun sudah menjadi afirmasi dan semakin mendalami maksud Al Qur'an dan hadist semakin menambah yakin saya bisa bangun pagi bersama Allah.

4. Setelah pemahaman semua itu saya mesti menjadi orang yang paling kuat untuk mewujudkannya. Mulai menciptakan suasana menjelang tidur yang relax (nyaman), berdoa dan zikir, dan memohon kepada Allah untuk membangunkan saya di pagi hari. Yang menentukan adalah Bangunnya. Jam berapa pun bangunnya, patut saya syukuri :

a. Saya diberi kesempatan bertemu Allah di sepertiga malam dan menyampaikan doa kepada Allah serta mempersembahkan salat yang terbaik. Ada banyak orang dibangunkan di pagi hari, tapi diteruskan dengan tidur lagi, dan ada juga orang yang tak diberi kesempatan Allah dengan tidur yang lelap.

b. Kekuatan dari petunjuk Allah yang memberi janji dengan melakukan aktivitas pagi yang baik (salat, ngaji dan zikir, belajar dan sebagainya). Saya ingin pula membuktikan saya bisa mengalahkan musuh saya, yaitu setan yang mengikatnya. Saya bangun lepaskan ikatan pertama, saya wudhu lepas pula ikatan yang kedua dan akhirnya saya salat untuk melepaskan ikatan setan yang ketiga. Hanya karena Allah lah saya mampu melepaskan ikatan setan tersebut dan saya pun beraktivitas yang baik sepanjang pagi.

5. Yang terakhir ini saya mesti terus berterima kasih dan bersyukur atas bangun pagi. Tidak sombong sekalipun ada di hati, untuk itu saya terus ikuti hati saya dengan beristighfar. Saya bersyukur untuk terus memperbaiki kualitas bangun pagi saya dari hari ke hari, maka saya pun mesti banyak membaca petunjuk Allah (Al Qur'an) dan ilmu pengetahuan lainnya. 

Ayat berikut ini patut menjadi renungan :

 Surah Al-Ma'idah (5): Ayat 2

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحِلُّوا شَعَائِرَ اللَّهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَائِدَ وَلَا آمِّينَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّن رَّبِّهِمْ وَرِضْوَانًا ۚ وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوا ۚ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ أَن صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَن تَعْتَدُوا ۘ وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah, jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan mengganggu hewan kurban dan kalung-kalungnya, dan jangan pula mengganggu orang-orang yang menuju Baitullah untuk mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidil Haram, mendorongmu berbuat melampaui batas. Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya."

Tafsir dan Kandungan Makna:

  • Menjaga Syi’ar Allah
  • Larangan untuk meremehkan atau melanggar hal-hal yang dimuliakan Allah, seperti ibadah haji, bulan haram, dan hewan kurban.
  • Menghormati Bulan Haram, Bulan-bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab) adalah waktu yang dimuliakan, di mana peperangan dan kekerasan dilarang.
  • Larangan Melampaui Batas karena Kebencian, Meskipun kaum musyrik pernah menghalangi kaum Muslimin dari Masjidil Haram, Allah melarang membalas dengan kezaliman. Islam mengajarkan keadilan bahkan terhadap musuh.
  • Prinsip Tolong-Menolong. “Tolong-menolonglah dalam kebaikan dan takwa”: ajakan untuk bekerja sama dalam hal yang membawa manfaat dan mendekatkan diri kepada Allah. “Jangan tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan”: larangan keras untuk bersekongkol dalam kejahatan atau permusuhan.
  • Takwa dan Ancaman Allah. Ayat ditutup dengan peringatan agar bertakwa, karena Allah sangat keras siksa-Nya bagi yang melanggar.


Ini adalah Rutinitas Harian Ulama Seperti Abu Bakar As-Syajari untuk menjadi panutan selain Nabi Muhammad saw.
🌅Pagi Hari (Setelah Subuh)
Shalat Subuh berjamaah
Dzikir dan membaca Al-Qur’an
Menghadiri majelis ilmu bersama gurunya (seperti Ibn Jarir al-Tabari)
Menulis dan mencatat pelajaran dari kitab tafsir, hadis, atau fikih
🕰️ Siang Hari
Shalat Dhuha (jika dilakukan)
Mengajar murid atau berdiskusi ilmiah
Mengkaji kitab-kitab klasik atau menyalin manuskrip
Shalat Zuhur dan istirahat ringan
🌇 Sore Hari
Shalat Ashar
Melanjutkan kajian atau menulis
Bersosialisasi dengan ulama lain atau masyarakat
Membaca atau menyusun karya ilmiah
🌃 Malam Hari
Shalat Maghrib dan Isya
Tahajud atau ibadah malam
Merevisi tulisan atau hafalan
Tidur lebih awal untuk bangun pagi

 

Rasulullah bersabda :

ما من يومٍ يُصبحُ العبادُ فيه إلا ملكانِ ينزلانِ، فيقولُ أحدُهما: اللهم أعطِ منفقًا خلفًا، ويقولُ الآخرُ: اللهم أعطِ ممسكًا تلفًا

"Tidaklah seorang hamba memasuki pagi hari kecuali ada dua malaikat yang turun. Salah satu dari mereka berkata: 'Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang bersedekah.' Dan yang lainnya berkata: 'Ya Allah, berikanlah kerusakan kepada orang yang menahan hartanya (tidak bersedekah).'"
Diriwayatkan oleh: Imam al-Bukhari dalam Shahih al-Bukhari, no. 1442 Imam Muslim dalam Shahih Muslim, no. 1010

Hadis ini menunjukkan bahwa setiap pagi adalah waktu yang penuh berkah, dan malaikat mendoakan manusia sesuai dengan amalnya. Sedekah di pagi hari mendapat doa khusus dari malaikat agar diberi balasan dan keberkahan. Sebaliknya, orang yang kikir atau menahan hartanya mendapat doa agar hartanya rusak atau hilang.

Bangun pagi adalah waktu penuh berkah, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak. Rasulullah ﷺ mendoakan umatnya agar diberkahi di waktu pagi.Membangunkan anak dengan cara yang lembut dan penuh cinta adalah bagian dari sunnah dalam mendidik mereka.

Saya membuat parameter dari bangun pagi. Bangun pagi menjadi acuan aktivitas kita yang semakin baik.

  1. Apakah kita benar-benar menyenangkan untuk istirahat tidur  di malam hari ?
  2. Apakah kita meneladani kebiasaan nabi Muhammad saw sebagai bentuk ketaatan dan bukan keterpaksaan atau bahkan berniat untuk meraih kehidupan dunia yang kita harapkan ?
  3. Apakah kita berpasrah dan ikhlas kepada Allah dalam tidur kita ?
  4. Apakah saat bangun kita menjadi lebih nyaman dan sehat ?
  5. Apakah kita juga taat meneladani kebiasaan Nabi Muhammad saw bangun bagi ??
  6. Apakah kita merasakan kehadiran Allah dalam setiap aktivitas bangun pagi kita, seperti bangun, wudhu, salat, zikir dan berdoa ?? Yang menyebabkan kita dapat melakukan semuanya dengan "khusyuk" ??? Apakah kita merasakan salat Tahajud dilihat oleh yang Maha Melihat, Maha Mendengar, Maha Mengetahui dan Maha Mengabulkan ??? Begitu juga saat berdoa "memanggil dengan zikir" kita dapat merasakan Allah Mendengar dan Mengabulkan doa kita ??
  7. Apakah kita ikut salat berjamaah Subuh di Masjid ??
  8. Apakah dengan bangun pagi kita selalu terdorong melakukan aktivitas lainnya setelah menjadi semakin baik (beramal saleh) ?? Kalau tidak, maka kita mesti memperbaiki kualitas bangun paginya !!
  9. Apakah kita terus fokus dan memperbaiki kualitas bangun pagi kita ?? Semakin rutinitas (cenderung bosan) atau semakin banyak hal baru 

Insya Allah 9 hal di atas mampu mengukur kualitas dan dampak bangun pagi kita. 

Saya tutup dengan obrolan 3 sahabat berikut ini, Myra, Mamat dan Bujang, tentang enaknya bangun pagi.
[Suasana malam yang tenang, bintang bertaburan di langit. Tiga sahabat duduk di tikar halaman rumah, ditemani teh hangat dan suara jangkrik.]
Myra: Kalian pernah nggak sih ngerasa bangun pagi itu kayak hadiah dari Allah? Bukan cuma soal waktu, tapi rasanya kayak... disapa langsung sama Allah
Mamat: Wah, gue relate banget, Myra. Apalagi kalau bangunnya sebelum alarm bunyi. Rasanya kayak Allah bilang, “Ayo, Aku tunggu kamu.” Dan pas bisa langsung wudhu, salat, zikir... itu damai banget.
Bujang: Iya, iya... gue juga pernah tuh. Bangun jam 2 pagi, padahal tidur cuma bentar. Mau tidur lagi, tapi hati bilang, “Coba deh salat dulu.” Eh, malah kuat sampai Subuh. Nggak ngantuk sama sekali. Kayak dikasih energi dari langit.
Myra: Itu dia... kadang kita takut capek, takut ngantuk, tapi ternyata semua itu cuma bisikan. Kalau niatnya karena Allah, Allah yang bantuin kita kuat.
Mamat: Dan yang paling gue syukuri, bangun pagi bikin gue lebih tenang seharian. Nggak gampang marah, lebih fokus kerja, dan kayak ada cahaya yang nemenin terus.
Bujang: Gue jadi mikir, jangan-jangan bangun pagi itu bukan cuma soal waktu, tapi soal siapa yang kita temui pertama kali. Kalau Allah yang pertama, ya hari kita pasti berkah.
Myra:Masya Allah, Bujang... itu dalam banget. Makanya gue sekarang belajar untuk tidur dengan niat. Bukan cuma istirahat, tapi pasrah. Biar Allah yang bangunin.
Mamat: Dan kalau pun telat bangun, jangan nyalahin diri. Mungkin Allah lagi ngajarin kita ikhlas. Yang penting tetap syukur dan terus perbaiki niat.
Bujang: Setuju. Yuk, kita saling ingetin terus. Biar bangun pagi kita bukan cuma rutinitas, tapi jadi jalan ketemu Allah setiap hari.
Myra & Mamat: Aamiin...

Senin, Agustus 18, 2025

Yakinnya bangun pagi dan tidur nyaman

Alhamdulillahirabbilalamin, pernahkah kita bertanya tentang hari ini ? Apakah hari ini lebih baik dari kemarin atau malah hari ini tidak lebih baik dari hari kemarin ?? Apapun keadaannya hari ini mesti diterima dengan ikhlas dan dorong diri kita menjadi lebih baik hari ini. Ya Allah, mampukan kami untuk menjadi semakiin baik hari ini. Aamiin

Hari ini masih melanjutkan tulisan 2 sebelumnya tentang keinginan untuk bangun pagi, "senangnya bangun pagi" dan Bahagianya bangun pagi". Bangun pagi ? selalu terkait kualitas tidur dan waktu tidurnya. Nah, hari ini membahas tentang kebaikan dari bangun tidur dari ilmu pengetahuan agar bangun paginya semakin sehat dan bahagia.

Ada cara ingin tahu bangun pagi kita benar-benar sehat dan berkualitas ... perlu mengetahui bangun pagi secara ilmu. Saat kita bangun pagi, tubuh mengalami berbagai perubahan fisiologis dan psikologis yang sangat bermanfaat. Berikut adalah penjelasan tentang apa yang terjadi pada tubuh kita saat bangun pagi, dari sudut pandang sains dan kesehatan:
Perubahan Fisiologis Saat Bangun Pagi
  1. Aktivasi Sistem Saraf Simpatik. Tubuh mulai keluar dari fase istirahat (parasimpatis) ke fase aktif (simpatik). Detak jantung dan tekanan darah perlahan meningkat. Tubuh bersiap untuk bergerak dan beraktivitas.
  2. Peningkatan Hormon Kortisol. Kortisol, dikenal sebagai hormon bangun, mulai meningkat sekitar jam 6 pagi. Fungsi: meningkatkan energi, fokus, dan kewaspadaan. Ini membantu kita merasa lebih “terjaga” dan siap menghadapi hari.
  3. Produksi Serotonin dan Dopamin. Paparan cahaya pagi (terutama sinar matahari) merangsang produksi serotonin (hormon kebahagiaan) dan dopamin (hormon motivasi). Ini meningkatkan mood dan semangat.
  4. Peningkatan Suhu Tubuh. Suhu tubuh yang rendah saat tidur mulai naik. Ini membantu meningkatkan metabolisme dan kesiapan fisik.
  5. Aktivasi Fungsi Otak. Otak mulai aktif secara penuh, terutama bagian prefrontal cortex (pengambilan keputusan dan fokus). Kemampuan berpikir, merencanakan, dan berkonsentrasi meningkat.
Manfaat Psikologis dan Emosional Bangun Pagi
  1. Lebih tenang dan tidak terburu-buru
  2. Waktu untuk refleksi dan ibadah
  3. Meningkatkan rasa kontrol atas hidup
  4. Mengurangi stres dan kecemasan
  5. Meningkatkan produktivitas dan motivasi
Manfaat Fisik Bangun Pagi
  1. Meningkatkan metabolisme
  2. Meningkatkan kualitas tidur malam berikutnya
  3. Meningkatkan sistem imun
  4. Meningkatkan kebugaran jika disertai olahraga pagi
  5. Bangun pagi bukan hanya soal waktu, tapi soal keseimbangan hormon, kesiapan mental, dan spiritualitas. Tubuh kita secara alami dirancang untuk aktif di pagi hari, dan memanfaatkan waktu ini akan memberi dampak besar bagi kesehatan dan kualitas hidup.
Ya, udara pagi antara jam 3 hingga Subuh ternyata sangat sehat bagi tubuh, terutama jika berada di lingkungan yang bersih dan bebas polusi. Berikut adalah penjelasan berdasarkan penelitian dan sumber medis:
Manfaat Udara Pagi Jam 3–Subuh bagi Tubuh
  1. Kadar Oksigen Lebih Tinggi. Di waktu dini hari, aktivitas manusia masih rendah, sehingga polusi udara sangat minim. Udara pagi kaya oksigen, membantu paru-paru bekerja lebih optimal dan menyaring zat berbahaya.
  2. Meningkatkan Kesehatan Paru-Paru. Menghirup udara pagi membantu membersihkan partikel kecil yang menumpuk di paru-paru. Sangat bermanfaat bagi penderita asma, bronkitis, atau alergi pernapasan.
  3. Meningkatkan Kadar Oksigen dalam Darah. Oksigen yang cukup membantu kerja otak, jantung, dan otot lebih baik. Ini juga meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh sepanjang hari.
  4. Meredakan Stres dan Meningkatkan Mood. Udara pagi merangsang produksi endorfin, hormon kebahagiaan. Paparan udara segar di pagi hari dapat menurunkan kadar kortisol, hormon stres.
  5. Memperkuat Sistem Imun. Oksigen yang cukup membantu sel imun bekerja lebih efektif melawan virus dan bakteri. Ditambah sinar matahari pagi, tubuh juga mendapat vitamin D alami yang memperkuat daya tahan tubuh. 



Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut
Bangun pagi dan menghirup udara antara jam 03:00 hingga Subuh sangat baik untuk:
  1. Kesehatan paru-paru
  2. Keseimbangan hormon
  3. Kesehatan mental
  4. Kekuatan sistem imun
  5. Konsentrasi dan produktivitas
Selanjutnya, kita ingin tahu apakah ada penelitian tentang bagun pago ? Ternyata ada, dan tentu hal ini semakin kuat ilmu dan pengetahuan kita tentang bangun pagi sangat bermanfaat. Beberapa penelitian ilmiah dan sumber terpercaya yang menunjukkan kebaikan bangun pagi secara sains, baik untuk kesehatan fisik maupun mental, hormon, dan produktivitas:

1. Penelitian Universitas Sebelas Maret: Bangun Pagi dan Kesehatan Mental Mahasiswa. Penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang terbiasa bangun pagi memiliki:
    • Kesehatan mental lebih stabil
    • Mood lebih baik
    • Persiapan diri lebih matang untuk aktivitas harian
    • Bangun pagi membantu menghindari gangguan seperti:
    • Depresi
    • Kecemasan
    • ADHD dan bipolar (karena kualitas tidur memengaruhi aktivitas amygdala di otak) 
    • Bangun pagi membantu mengatur ritme sirkadian tubuh 
2. Penelitian RRI: Bangun Pagi dan Produktivitas. Studi ini melibatkan ribuan responden dan menemukan bahwa:
  • Meningkatkan kualitas tidur dan suasana hati
  • Memberi waktu untuk olahraga ringan, sarapan, dan perencanaan hari
  • Meningkatkan efisiensi kerja dan mengurangi stres karena penundaan tugas
  • Psikolog Dr. Amanda Surya menyatakan bahwa orang yang bangun pagi cenderung memiliki pola tidur lebih teratur dan mood lebih positif .
3. Riset Warstek: Bangun Pagi dan Hormon Serotonin
  • Penelitian ini menyoroti bahwa bangun pagi:
  • Menyelaraskan tubuh dengan ritme biologis (sirkadian)
  • Meningkatkan produksi hormon serotonin (hormon kebahagiaan)
  • Memicu vitamin D dari sinar matahari pagi
  • Meningkatkan kualitas tidur dan konsentrasi
  • Membantu manajemen stres dan produktivitas akademik
  • Mahasiswa yang bangun pagi memiliki nilai akademik lebih tinggi dan lebih siap menghadapi hari
4. Paparan Sinar Matahari Pagi = Kesehatan Fisik & Mental
Menurut Direktorat SMP Kemendikbud, bangun pagi memberi tubuh kesempatan untuk:
  • Menyerap vitamin D dari sinar matahari pagi (baik untuk tulang dan imun)
  • Meningkatkan hormon serotonin (hormon kebahagiaan)
  • Menurunkan risiko penyakit seperti obesitas dan gangguan jantung
  • Meningkatkan fokus dan konsentrasi karena otak lebih segar dan tenang 
5. Sinkronisasi dengan Ritme Sirkadian Tubuh. Sains menunjukkan bahwa bangun pagi membantu tubuh selaras dengan ritme biologis alami (sirkadian). Ini berdampak pada:
Keseimbangan hormon
Kualitas tidur yang lebih baik
Energi dan produktivitas yang lebih tinggi sepanjang hari 3

6. Produktivitas dan Prestasi Lebih Tinggi. Studi dari Universitas Texas menemukan bahwa mahasiswa yang bangun pagi memiliki nilai akademik lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidur larut. Bangun pagi memberi waktu lebih banyak untuk:
  • Merencanakan hari
  • Menyelesaikan tugas
  • Mengelola stres dengan lebih baik 
7. Manajemen Stres dan Ketenangan Pikiran
Bangun pagi memberi waktu untuk persiapan mental dan fisik yang tenang. Ini membantu:
  • Mengurangi tekanan dan kecemasan
  • Meningkatkan ketenangan pikiran
  • Menjaga emosi tetap stabil sepanjang hari3
Kesimpulan Ilmiah, menunjukkan Bangun pagi bukan hanya kebiasaan baik secara spiritual, tapi juga didukung oleh sains sebagai kebiasaan yang:
  1. Meningkatkan kesehatan mental dan fisik
  2. menstabilkan hormon dan suasana hati
  3. Meningkatkan produktivitas dan prestasi
  4. Membantu manajemen stres dan emosi
  5. Menyelaraskan tubuh dengan ritme biologis alami
  6. Mendukung kesuksesan akademik dan profesional

Apakah kita pernah merasakan hal diatas ? Bisa jadi bangun pagi kita tidak dimaknai sehingga bangun pagi ya bangun pagi aja. Yang tepikir saat bangun sudah terdesaksalat Subuh dan bersiap untuk kerja. Tidak ada waktu lagi untuk menikmati pagi. Kondisi ini tentu membuat kita merasa bangun pagi itu tidak nyaman. Hal ini disebabkan oleh tidur karena kecapean dan sejenisnya.  Bangunlah lebih pagi seperti contoh di atas dengan syarat tidurnyapun berkualitas dan cukup waktu. Inilah yang perlu diperbaiki.

Dari sisi agama, ternyata beberapa ayat Al Qur'an tentang bangun pagi dan kebaikannya ;
Berikut adalah beberapa ayat Al-Qur'an yang menunjukkan bahwa Allah-lah yang membangunkan kita dari tidur, sebagai bentuk kasih sayang dan tanda kekuasaan-Nya:

1. Surah Al-An'am ayat 60
“Dan Dialah yang mengambil (nyawa) kalian di waktu malam dan mengetahui apa yang kalian kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kalian pada siang hari agar ditetapkan waktu yang telah ditentukan...”  (QS. Al-An'am: 60)
Ayat ini menunjukkan bahwa tidur adalah seperti kematian sementara, dan bangun adalah bentuk kehidupan yang Allah kembalikan.

2. Surah Az-Zumar ayat 42
“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan yang lain sampai waktu yang ditentukan...”  (QS. Az-Zumar: 42)
Tidur adalah proses spiritual yang dalam, dan bangun adalah bentuk izin dari Allah untuk melanjutkan hidup.

3. Surah Al-Furqan ayat 47
“Dan Dialah yang menjadikan malam untuk kalian sebagai pakaian, dan tidur sebagai istirahat, dan menjadikan siang untuk bangun (berusaha).” (QS. Al-Furqan: 47)
Allah menjadikan siang sebagai waktu untuk bangun dan beraktivitas, menunjukkan bahwa bangun pagi adalah bagian dari sunnatullah.

Makna dari ayat-ayat di atas :
  • Bangun dari tidur adalah tanda kehidupan yang Allah berikan kembali.
  • Setiap pagi adalah kesempatan baru untuk bersyukur, beribadah, dan memperbaiki diri.
  • Kesadaran bahwa kita dibangunkan oleh Allah bisa menjadi pemicu semangat untuk memulai hari dengan ibadah dan kebaikan.
Cukupkah semua hal di atas semakin menguatkan kita untuk taat dan melaksanakan bangun pagi ? Secara logika, perasaan dan hati semakin kuat. Tak hanya itu ada semangat untuk merasakan semangat dan kebaikan yang kita bisa dapat saat bangun pagi.

Berikut ini telah diteladani oleh Nabi Muhammad saw tentang role play tidur, sebelum bangun pagi . Apa saja yang dilakukan oleh Nabi kita Muhammad saw, dapat kita lakukan juga sebagai bentuk kecintaan dan ketaatan kepada Rasul

Kebiasaan tidur Nabi Muhammad ﷺ di malam hari sangat teratur dan penuh hikmah. Beliau tidak hanya menjaga kesehatan fisik, tetapi juga spiritualitas malamnya. Berikut adalah ringkasan kebiasaan tidur malam Rasulullah ﷺ:
Kebiasaan Tidur Nabi Muhammad ﷺ di Malam Hari
1. Tidur Lebih Awal
Nabi ﷺ biasanya tidur setelah shalat Isya, tidak begadang kecuali untuk urusan penting seperti ibadah atau musyawarah.
Ini sesuai dengan sunnah menjaga tubuh tetap sehat dan siap bangun malam.
2. Bangun di Sepertiga Malam Terakhir
Beliau bangun untuk shalat tahajud, biasanya di sepertiga malam terakhir.
Ini adalah waktu yang sangat dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
“Wahai manusia, sebarkan salam, berilah makan, sambunglah tali silaturahmi, dan shalatlah di malam hari ketika manusia sedang tidur, maka kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Tirmidzi)
3. Berwudhu Sebelum Tidur
Nabi ﷺ selalu berwudhu sebelum tidur, seperti halnya sebelum shalat. Ini menjaga kesucian dan ketenangan jiwa saat tidur.
4. Tidur Menghadap Kanan
Beliau tidur dengan posisi miring ke kanan, meletakkan tangan kanan di bawah pipi.
Ini adalah posisi tidur yang dianjurkan dalam Islam dan baik secara medis.
5. Membaca Doa Sebelum Tidur. Nabi ﷺ membaca doa seperti:
  • Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255)
  • Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
  • Doa: “Bismika Allahumma amutu wa ahya” (Dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan hidup)
6. Tidur Tidak Berlebihan
Tidur Nabi ﷺ tidak lama, cukup untuk istirahat dan menjaga kekuatan untuk ibadah malam. Beliau membagi malam untuk tidur dan ibadah.

Hikmah dari Kebiasaan Tidur Nabi ﷺ
  1. Menjaga kesehatan fisik dan mental
  2. Menumbuhkan kedekatan dengan Allah
  3. Menjadi teladan dalam manajemen waktu malam
  4. Menjaga kesucian dan ketenangan jiwa
Ada yang bertanya berapa lama sih kita tidur yang bagus bagi kesehatan ? Berikut adalah rekomendasi waktu tidur berdasarkan usia, menurut berbagai lembaga kesehatan seperti National Sleep Foundation dan CDC.Durasi Tidur Ideal Berdasarkan Usia ;
  • Bayi baru lahir (0–3 bulan), Disarankan tidur 14–17 jam
  • Bayi (4–11 bulan), Disarankan tidur 12–15 jam
  • Balita (1–2 tahun), Disarankan tidur 11–14 jam
  • Anak prasekolah (3–5 tahun), Disarankan tidur 10–13 jam
  • Anak usia sekolah (6–13 tahun), Disarankan tidur 9–11 jam
  • Remaja (14–17 tahun), Disarankan tidur 8–10 jam
  • Dewasa muda (18–25 tahun), Disarankan tidur 7–9 jam
  • Dewasa (26–64 tahun), Disarankan tidur 7–9 jam
  • Lansia (65 tahun ke atas), Disarankan tidur 7–8 jam
Catatan Penting:
Kualitas tidur sama pentingnya dengan durasi. Tidur yang sering terbangun atau tidak nyenyak bisa mengurangi manfaat meskipun durasinya cukup.
Beberapa orang mungkin merasa segar dengan tidur sedikit lebih pendek atau lebih panjang dari rentang ini, tapi tidak disarankan tidur kurang dari 6 jam secara rutin.
 
Hadist berikut tentang sahabat nabi yang meneladani bangun pagi dengan produktivitas :

اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا

"Allahumma bārik li ummatī fī bukūrihā"
"Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya."

Dari Shakhr bin Wada'ah Al-Ghamidi ra, ia berkata:
Rasulullah ﷺ bersabda: "Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya." Dan beliau apabila mengirim pasukan atau ekspedisi, beliau mengirimnya di pagi hari.
Shakhr adalah seorang pedagang, ia biasa mengirim barang dagangannya di pagi hari, maka ia pun menjadi kaya dan hartanya melimpah.Hadis ini diriwayatkan oleh: Abu Dawud, At-Tirmidzi
Ibnu Majah, Ahmad, Ad-Darimi sebagai hadist sahih
Makna dan Hikmah Hadis:
Rasulullah ﷺ mendoakan keberkahan khusus di waktu pagi karena pagi adalah waktu yang penuh semangat, produktif, dan awal dari segala aktivitas.
Para sahabat dan generasi setelahnya meneladani kebiasaan ini, termasuk dalam berdagang, belajar, dan beribadah.

Hadis berikut ini menjadi dasar anjuran untuk memulai aktivitas lebih awal agar mendapatkan keberkahan.

يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ، يَضْرِبُ عَلَى كُلِّ عُقْدَةٍ: عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ، فَإِنِ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقَدُهُ كُلُّهَا، فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ، وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ

Terjemahan Hadis Lengkap:
"Setan mengikat tengkuk kepala salah seorang dari kalian ketika ia tidur dengan tiga ikatan. Pada setiap ikatan, setan berkata: 'Malam masih panjang, tidurlah.' Maka jika ia bangun dan menyebut nama Allah, lepaslah satu ikatan. Jika ia berwudhu, lepaslah ikatan kedua. Dan jika ia shalat, lepaslah semua ikatannya. Maka ia pun menjadi orang yang bersemangat dan baik jiwanya. Jika tidak, ia menjadi orang yang malas dan buruk jiwanya."
Diriwayatkan oleh: Al-Bukhari dalam Shahih al-Bukhari, no. 1142
Muslim dalam Shahih Muslim, no. 776

Makna dan Hikmah Hadis:
Hadis ini menunjukkan bahwa setan berusaha menghalangi manusia dari bangun pagi dan shalat, terutama shalat Subuh.
Zikir, wudhu, dan shalat adalah cara untuk melepaskan diri dari pengaruh setan dan memulai hari dengan semangat dan jiwa yang bersih.
Hadis ini juga menjadi motivasi untuk tidur lebih awal dan bangun pagi, agar tidak terjebak dalam kemalasan.

1. Hadis tentang Allah Membagi Rezeki di Waktu Pagi
Diriwayatkan dari HR Ahmad dan Al-Baihaqi, Rasulullah ﷺ bersabda kepada putrinya Fatimah:
"Ya bunayyah, qumī isyhadi rizqa rabbiki wa lā takūnī minal ghāfilīn, fa innallāha yaqsimu arzaqan-nāsi mā bayna ṭulū'il-fajr ilā ṭulū'is-syams."
"Wahai putriku, bangunlah! Sambutlah rezeki Tuhanmu dan janganlah tergolong sebagai orang yang lalai, karena sesungguhnya Allah membagi-bagikan rezeki kepada manusia antara terbitnya fajar hingga terbitnya matahari."
(HR Ahmad dan Al-Baihaqi) 1
Hadis ini menunjukkan bahwa waktu pagi adalah waktu utama pembagian rezeki, sehingga dianjurkan untuk bangun dan beraktivitas sejak fajar.

2. Hadis tentang Membangunkan Anak di Pagi Hari
Walaupun tidak ada hadis spesifik yang menyebutkan "membangunkan anak kecil di pagi hari", terdapat adab Islami yang dianjurkan dalam membangunkan anak, agar tidak menimbulkan emosi negatif:
Sapaan lembut dan salam
Sentuhan ringan di kaki atau kepala
Panggilan penuh kasih seperti “Anak Umi yang rajin…”
Membacakan doa bangun tidur
Mengajak anak untuk shalat Subuh atau bersiap ke sekolah
Sumber ini berasal dari praktik parenting Islami yang merujuk pada nilai-nilai kelembutan dan kasih sayang dalam membangunkan anak.

3. Hadis Berkah di Pagi Hari
"Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki dan kebutuhan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat berkah dan keberuntungan." (HR. At-Thabrani, Al-Bazzar) 2
"Seusai salat fajar (Subuh), janganlah kamu tidur sehingga melalaikan kamu untuk mencari rezeki." (HR. At-Thabrani) 2
Makna dan Hikmah Hadis
Waktu pagi adalah waktu penuh berkah, baik untuk ibadah, bekerja, maupun belajar.
Rasulullah ﷺ mendoakan umatnya agar diberkahi di waktu pagi, menunjukkan pentingnya memulai aktivitas lebih awal.
Tidur setelah Subuh secara rutin dapat mengurangi semangat dan potensi rezeki, menurut sebagian ulama dan hadis.
 Kisah Hadis: Fatimah dan Rasulullah di Pagi Hari
Diriwayatkan bahwa Fatimah RA pernah mengeluh kepada Rasulullah ﷺ tentang kelelahan karena pekerjaan rumah, seperti menumbuk dan menggiling gandum. Ia berharap bisa mendapatkan seorang pembantu. Ketika Rasulullah ﷺ datang dan mendapati Fatimah dan Ali sudah berbaring di tempat tidur mereka, beliau bersabda:
"Tetaplah kalian di tempat kalian."
Lalu Rasulullah ﷺ mendekat dan berkata:
"Maukah kalian aku ajarkan sesuatu yang lebih baik daripada apa yang kalian minta? Jika kalian sudah berada di tempat tidur kalian, bacalah:
Allahu Akbar (الله أكبر) sebanyak 34 kali
Alhamdulillah (الحمد لله) sebanyak 33 kali
Subhanallah (سبحان الله) sebanyak 33 kali
"Sesungguhnya bacaan ini lebih baik bagi kalian daripada seorang pembantu."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Makna dan Hikmah Hadis
Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa dzikir di waktu malam sebelum tidur memiliki kekuatan spiritual dan fisik yang lebih besar daripada bantuan duniawi.
Beliau juga menunjukkan kasih sayang dan perhatian kepada anaknya, sekaligus mendidik dengan cara yang lembut dan penuh hikmah.
Hadis ini menjadi dasar amalan dzikir sebelum tidur yang sangat dianjurkan dalam Islam.
 
يَا بُنَيَّةُ، قُومِي، اشْهَدِي رِزْقَ رَبِّكِ، وَلَا تَكُونِي مِنَ الْغَافِلِينَ، فَإِنَّ اللَّهَ يَقْسِمُ الرِّزْقَ بَيْنَ طُلُوعِ الْفَجْرِ إِلَى طُلُوعِ الشَّمْسِ
Terjemahan Hadis Lengkap:
"Wahai anakku, bangunlah! Saksikanlah rezeki Tuhanmu dan janganlah engkau menjadi orang yang lalai. Sesungguhnya Allah membagikan rezeki kepada manusia di waktu fajar mulai menyingsing hingga matahari terbit." (HR. Imam Ahmad dan Al-Baihaqi) 
Konteks Hadis: Hadis ini terjadi ketika Rasulullah ﷺ pulang dari shalat Subuh, dan mendapati Fatimah RA masih berbaring.
Beliau membangunkannya dengan sentuhan lembut pada kaki, lalu menyampaikan nasihat tersebut.
Ini menunjukkan pentingnya waktu pagi sebagai waktu penuh berkah dan pembagian rezeki.
Hikmah Hadis:
Waktu pagi adalah waktu utama untuk memulai aktivitas, baik ibadah maupun pekerjaan.
Rasulullah ﷺ sangat memperhatikan pendidikan anak bahkan dalam hal kecil seperti kebiasaan bangun pagi.
Hadis ini menjadi motivasi untuk tidak bermalas-malasan di pagi hari, dan menyambut rezeki dengan semangat dan syukur.

Renungkan kebaikan dari tidur lebih awal dan bangun lebih pagi :
1. Tidakkah kita mencari rezeki Allah, bangunlah lebih pagi dan beraktivitas. Ketika Rasulullah pulang dari shalat Shubuh dari Masjid Nabawi, beliau  mendapati putrinya bernama Fatimah masih dalam kondisi tidur. Maka beliau bersabda: ”Wahai anakku, …bangunlah, Saksikan rezeki Tuhan-mu dan janganlah kamu termasuk orang yang lalai, Karena Allah memberi rezeki kepada hamba-Nya antara terbit fajar dengan terbit matahari. ” ( H.R. Imam Ahmad Dan Al-Baihaqi)
2. Yakinkah kita bersama Allah dicukupkan kebutuhannya ?
Dari hadits Imam Ath-Thabrani dan Al-Bazzar R. Huma, Rasulullah SAW bersabda : ” Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki dan kebutuhan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barokah dan keberuntungan.”
3. Adakah manusia yang tidak ingin didoakan malaikat saat bangun pagi. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَتَجْتَمِعُ مَلَائِكَةُ اللَّيْلِ وَمَلَائِكَةُ النَّهَارِ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ
 “Dan para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada shalat fajar (subuh).” (HR. Bukhari no. 137 dan Muslim no.632)

Rasulullah bersabda, “Tiap menjelang pagi hari dua malaikat turun. Yang satu berdoa: ” Ya Allah, karuniakanlah bagi orang yang menginfakkan hartanya tambahan peninggalan.” Malaikat yang satu lagi berdoa: ” Ya Allah, timpakan kerusakan (kemusnahan) bagi harta yang ditahannya (dibakhilkannya).” (Mutafaqun’alaih ).
4. Mendapatkan ampunan Allah
Rasulullah SAW bersabda : “ Siapa saja yang memasuki pagi hari, ia tidak berniat mendzolimi seseorang, maka diampuni baginya terhadap segala dosa. Dan siapa saja yang memasuki pagi hari berniat menolong orang yang teraniaya dan memenuhi keperluan orang Islam, maka baginya pahala seperti pahala Haji mabrur. ” ( Hadits dikutip dalam kitab Nashoihul ‘Ibad, karya Syaikh Nawawi )
5. Jauh dari sifat malas
Rasul bersabda, “Setan membuat tiga ikatan di tengkuk (leher bagian belakang) salah seorang dari kalian ketika tidur. Di setiap ikatan setan akan mengatakan, “Malam masih panjang, tidurlah!” Jika ia bangun lalu berdzikir pada Allah, lepaslah satu ikatan. Kemudian jika dia berwudhu, lepas lagi satu ikatan.
Kemudian jika dia mengerjakan sholat, lepaslah ikatan terakhir. Di pagi hari dia akan bersemangat dan bergembira. Jika tidak melakukan seperti ini, dia tidak ceria dan menjadi malas.” (HR. Bukhari no. 1142 dan Muslim no. 776)
6. Mendapat berkah dari Allah
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendoakan mereka yang bangun sebelum subuh,
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud no. 2606, Tirmidzi no. 1212 dan Ibnu Majah no. 2236. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Nabi Sallallahu wa ‘alaihi wa Salam  bersabda : “Keberkahan bagi umatku mengalir di waktu pagi buta mereka” (HR Ath Thabrani dalam Al Ausath)
7. Apakah ada manusia yang tidak ingin masuk surga ?
Rasul bersabda, “barang siapa yang mengerjakan shalat bardain (subuh dan ashar) maka dia akan masuk surga”.(HR Bukhari no 574 dan Muslim no 635)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَنْ يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا
“Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ashar).” (HR. Muslim no. 634)
8. Tidakkah kita ingin selalu dekat dengan Allah, bukan kelalaian
Rasulullah bersabda “Laki laki itu telah dikencingi setan pada telinganya”.
Maksud dari dalil di atas adalah orang yang malas bangun pagi maka berarti ia adalah orang yang lalai karena lebih memilih untuk tidur sesuai bisikan setan.

Allah juga berfirman, “Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang orang yang lalai”. (QS Al A’raf ayat 205)
9. Mendapat rejeki yang luar biasa
Jika bangun pagi lalu melakukan shalat sunnah sebelum shalat Subuh, maka Insya Allah akan mendapatkan rejeki yang berlimpah. Dari Aisyah radhiyallahu anha dari Nabi shallallhu alaihi wa sallambersabda, “Dua rakaat shalat Fajar (sebelum subuh) lebih baik dari pada dunia dan seisinya,” (H.R. Muslim).
10. Waktu yang baik untuk mulai beribadah
Dari sahabat Abu Hurairah dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ ، وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلاَّ غَلَبَهُ ، فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا ، وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَىْءٍ مِنَ الدُّلْجَةِ
“Sesungguhnya agama itu mudah. Tidak ada seorangpun yang membebani dirinya di luar kemampuannya kecuali dia akan dikalahkan. Hendaklah kalian melakukan amal dengan sempurna (tanpa berlebihan dan menganggap remeh).
Jika tidak mampu berbuat yang sempurna, maka lakukanlah yang mendekatinya. Perhatikanlah ada pahala di balik amal yang selalu kontinu. Lakukanlah ibadah (secara kontinu) di waktu pagi dan waktu setelah matahari tergelincir serta beberapa waktu di akhir malam.” (HR. Bukhari)
11. Mendapat kebahagiaan
Allah berfirman, “Maka sabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbihpulalah pada waktu waktu dimalam hari dan pada waktu waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang” (QS. Thaha ayat 130)

Allah kembali berfirman, “Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah kamu sambil memuji Tuhamu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya” (QS Qaf ayat 39)
12. Mendapat perlindungan dari Allah
Rasulullah bersabda, ”Barang siapa  yang menunaikan sholat Subuh maka ia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan coba-coba membuat Allah membuktikan janji-Nya.
Barang siapa yang membunuh orang yang menunaikan shalat Subuh, Allah akan menuntutnya, sehingga Ia akan membenamkan mukanya kedalam neraka. (HR. Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
13. Bisa melihat Allah di hari akhir
Dari Jarir bin Abdullah RA, ”Kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, ketika melihat bulan purnama. 
Beliau berkata, ”Sungguh, kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan yang tidak terhalang dalam melihatnya.
Apabila kalian mampu, janganlah kalian menyerah dalam melakukan sholat sebelum terbit matahari dan sholat sebelum terbenam matahari.Maka lakukanlah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Surah Al-Jatsiyah ayat 24 berbunyi:

وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ ۚ وَمَا لَهُم بِذَٰلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ
"Dan mereka berkata, 'Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja. Kami mati dan kami hidup, dan tidak ada yang membinasakan kami selain masa.' Mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka hanyalah menduga-duga saja."
Tafsir Ringkas Al-Jatsiyah Ayat 24
Ayat ini mengkritik pandangan kaum materialis atau sekularis yang menolak adanya kehidupan setelah mati. Mereka menganggap: Hidup dan mati hanyalah proses alami.
Tidak ada hari kebangkitan atau kehidupan akhirat.
Segala sesuatu terjadi karena "waktu" atau "alam", bukan karena kehendak Allah.
Allah menegaskan bahwa mereka tidak memiliki ilmu atau bukti atas klaim tersebut. Mereka hanya berprasangka dan mengikuti hawa nafsu, bukan kebenaran.

Agar kita dapat bangun pagi perlu juga berdoa dari sifat malas untuk bangun pagi.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَغَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa sedih dan gelisah, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan kikir, dari lilitan utang dan tekanan orang-orang (zalim).”
Diriwayatkan oleh: Imam al-Bukhari dalam Shahih al-Bukhari, no. 6369 Imam Abu Dawud, no. 1541

Kemalasan (الكسل) adalah salah satu sifat yang dapat menghalangi seseorang dari ibadah, produktivitas, dan tanggung jawab.
Rasulullah ﷺ mengajarkan kita untuk mencegah kemalasan sejak awal, dengan memohon perlindungan kepada Allah.
Doa ini mencakup perlindungan dari berbagai beban psikologis dan sosial, menjadikannya sangat relevan untuk dibaca setiap hari, terutama di pagi hari.

Tips Praktis Agar Semangat Bangun Pagi
  • Tidur lebih awal (maksimal jam 21.30–22.00)
  • Pasang niat sebelum tidur: “Saya ingin bangun untuk ibadah.”
  • Gunakan alarm bertahap (bunyi lembut, lalu tegas)
  • Letakkan alarm jauh dari tempat tidur
  • Ingat tujuan spiritual setiap pagi (tulis di catatan atau wallpaper HP)
Beberapa hal ini bisa dijadikan afirmasi bagi kita agar selalu semangat bangun pagi :
  1. Shalat Subuh berjamaah, diberi Perlindungan sepanjang hari
  2. Tahajud, Diangkat ke tempat terpuji
  3. Istighfar di akhir malam, memperoleh Ampunan dan rahmat
  4. Doa di sepertiga malam, Sangat mungkin dikabulkan
  5. Aktivitas pagi, memperoleh Keberkahan dalam rezeki dan waktu
Kapan Bangun Jam 3 Pagi Bisa Sehat?
Jika kamu tidur cukup (misalnya tidur jam 8 malam dan bangun jam 3 pagi, total 7 jam), maka bangun jam 3 bisa menjadi bagian dari rutinitas sehat.
Bangun lebih awal bisa memberi waktu untuk aktivitas spiritual, olahraga ringan, atau pekerjaan produktif tanpa gangguan. Menurut para ahli jika tidur kurang dan tidak berkualitas saat bangun pagi :
Tidur yang kurang (misalnya tidur jam 12 malam dan bangun jam 3 pagi) bisa menyebabkan gangguan kesehatan seperti:
  • Penurunan konsentrasi dan daya ingat
  • Gangguan suasana hati (mudah marah, cemas)
  • Penurunan sistem imun
  • Risiko penyakit jantung dan metabolik 1
  • Bangun jam 3 pagi secara tidak sengaja (terbangun tiba-tiba) sering dikaitkan dengan:
Tips Agar Bangun Jam 3 Pagi Tetap Sehat:
  • Tidur lebih awal (idealnya sebelum jam 9 malam).
  • Jaga konsistensi waktu tidur dan bangun setiap hari.
  • Hindari stres sebelum tidur dengan teknik relaksasi atau journaling.
  • Paparan cahaya alami di pagi hari membantu mengatur ritme sirkadian.
  • Konsultasi ke dokter jika sering terbangun jam 3 pagi tanpa sebab jelas selama lebih dari 3 bulan.
  • Untuk usia di atas 50 tahun, kebutuhan tidur memang sedikit berbeda dibandingkan usia yang lebih muda. 
Catatan Penting
Kualitas tidur sama pentingnya dengan durasi. Tidur yang sering terbangun atau tidak nyenyak bisa berdampak buruk meskipun durasinya cukup.
Pola tidur bisa berubah seiring bertambahnya usia, misalnya lebih mudah terbangun atau tidur lebih awal.
Tidur berkualitas sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental, terutama seiring bertambahnya usia. 

Berikut penjelasan lengkap tentang apa itu tidur berkualitas dan ciri-cirinya:
🌙 Apa Itu Tidur Berkualitas?
Tidur berkualitas adalah tidur yang:
  • Cukup durasinya (sesuai kebutuhan usia)
  • Nyenyak dan tidak sering terbangun
  • Membuat tubuh dan pikiran terasa segar saat bangun
✅ Ciri-Ciri Tidur Berkualitas
  • Cepat Tertidur (Sleep Latency), Idealnya tertidur dalam waktu 10–20 menit setelah berbaring.
  • Tidur Tanpa Sering Terbangun. Tidak sering terbangun di malam hari, atau jika terbangun, bisa kembali tidur dengan mudah.
  • Tidur Cukup Lama. Sesuai rekomendasi usia (misalnya 7–8 jam untuk usia 50+).
  • Bangun dengan Perasaan Segar. Tidak merasa lelah, pusing, atau mengantuk berlebihan saat bangun.
  • Tidak Mengalami Gangguan Tidur. Seperti sleep apnea, mimpi buruk berulang, atau insomnia.
  • Ritme Tidur Konsisten. Tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan.
  • Mengalami Semua Tahapan Tidur. Termasuk tidur dalam (deep sleep) dan tidur REM (Rapid Eye Movement), yang penting untuk pemulihan fisik dan mental.
Berikut ini adalah fase Tidur yang terdiri dari beberapa fase, yaitu:
  1. Tidur ringan (N1 & N2)
  2. Tidur dalam (N3 / deep sleep)
  3. Tidur REM (Rapid Eye Movement)
Jika kamu mendapatkan proporsi yang cukup dari tidur dalam dan REM, maka:
  • Tubuh lebih cepat pulih secara fisik.
  • Otak lebih cepat memproses dan menyimpan memori.
  • Sistem imun dan hormon bekerja lebih optimal.
Artinya, meskipun durasi tidur lebih pendek, efeknya tetap maksimal.
1. Tidur Ringan (N1 & N2)
N1 (Tahap transisi):
Terjadi saat baru mulai tertidur (beberapa menit pertama). Mata terpejam, otot mulai rileks, namun masih mudah terbangun.
Aktivitas otak melambat, tapi masih ada gelombang ringan.
N2 (Tidur ringan lebih stabil):
Durasi lebih lama (sekitar 40–50% total tidur). Denyut jantung dan suhu tubuh menurun. Muncul gelombang otak khas yang disebut sleep spindles dan K-complex (berfungsi menjaga kualitas tidur).
2. Tidur Dalam (N3 / Deep Sleep / Slow Wave Sleep)
Fase paling restoratif bagi tubuh. Aktivitas otak sangat melambat (gelombang delta dominan).
Hormon pertumbuhan dilepaskan → penting untuk perbaikan sel, imunitas, dan pemulihan fisik.
Sulit dibangunkan; jika terbangun, biasanya merasa bingung atau sleep inertia.
Proporsi lebih besar di awal malam, semakin sedikit menjelang pagi.
3. Tidur REM (Rapid Eye Movement)
Biasanya muncul setelah 90 menit tidur pertama, dan berulang beberapa kali sepanjang malam. Mata bergerak cepat di balik kelopak, pernapasan dan denyut jantung menjadi lebih tidak teratur. Otak sangat aktif (mirip kondisi terjaga), tetapi otot tubuh mengalami kelumpuhan sementara (muscle atonia).
Fase terpenting untuk konsolidasi memori, kreativitas, dan pengolahan emosi. Mimpi paling vivid biasanya terjadi di fase ini.

Siklus Tidur:
Tidur normal berlangsung dalam siklus 90–120 menit (N1 → N2 → N3 → REM), dan berulang 4–6 kali per malam.
📊 Contoh Perbandingan
1. Kualitas tidur yang rendah, 8–9 jam dan Masih lelah, tidak fokus
2. Kualitas tidur Tinggi, 6–7 jam dan Bangun segar, fokus tinggi
⚠️ Tapi Perlu Diingat:
Tidur berkualitas bukan berarti bisa tidur hanya 3–4 jam setiap malam. Itu bisa berbahaya dalam jangka panjang.
Idealnya, tidur berkualitas tetap berada dalam rentang 7–9 jam untuk dewasa, dan 7–8 jam untuk usia 50+.
Jika kamu merasa segar dan fokus setelah tidur lebih singkat, itu bisa jadi tanda bahwa kualitas tidurmu sangat baik.

Tips Meningkatkan Kualitas Tidur
  • Tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari.
  • Hindari kafein dan makanan berat sebelum tidur.
  • Ciptakan suasana kamar yang tenang, gelap, dan sejuk.
  • Hindari layar (HP/TV) minimal 30 menit sebelum tidur.
  • Lakukan relaksasi ringan seperti membaca, dzikir, atau meditasi.
Tidur berkualitas memang dipengaruhi oleh beberapa vitamin dan hormon tertentu, meskipun tidak selalu wajib dikonsumsi dalam bentuk suplemen. Berikut penjelasan berdasarkan penelitian medis. Hormon yang Berperan dalam Tidur Berkualitas
1. Melatonin
Hormon utama yang mengatur ritme sirkadian dan memberi sinyal pada tubuh untuk tidur.
Diproduksi secara alami oleh tubuh saat gelap.
Suplemen melatonin (2–3 mg per malam) terbukti efektif meningkatkan kualitas tidur pada beberapa studi klinis 1.
2. Adenosin
Zat kimia yang menumpuk di otak sepanjang hari dan menyebabkan rasa kantuk.
Tidak tersedia dalam bentuk suplemen, tapi penting dalam proses alami tidur 2.
3. Hormon Pertumbuhan, Testosteron, dan Prolaktin
Dilepaskan selama tidur nyenyak dan REM.
Penting untuk pemulihan fisik, pertumbuhan, dan keseimbangan hormon tubuh 2.

Vitamin dan Zat Gizi yang Berpengaruh, Efektif Menurut Studi:
1. Zat Besi: Membantu mengurangi gangguan tidur, terutama pada orang dengan defisiensi zat besi.
2. Carnosine dan Resveratrol: Antioksidan yang membantu memperbaiki kualitas tidur dalam beberapa studi.

Melatonin adalah hormon paling penting dan sering digunakan sebagai suplemen untuk membantu tidur.
Zat besi dan antioksidan tertentu bisa membantu jika ada kekurangan atau gangguan tidur.
Yang paling penting tetap kebiasaan tidur sehat dan lingkungan tidur yang mendukung.
Untuk mengetahui apakah tubuh kekurangan zat yang memengaruhi kualitas tidur, kamu bisa melakukan pemeriksaan medis dan konsultasi dengan dokter.

Bagaimana, apakah kita sudah cukup memahami tulisan di atas untuk menambah pengetahuan kita tentang bangun pagi, apakah semakin yakin ? Pengetahuan ini dibutuhkan agar iman, yang awalnya hanya percaya dan yakin saja menjadi semakin kuat. Membenarkan apa yang Allah telah sampaikan. Sebenarnya tidak begitu perlu pembuktian ilmiah (secara ilmu) untuk percaya dan yakin dengan Allah untuk kita bangun pagi. Pengetahuan itu untuk memenuhi rasa ingin tahu dan membenarkan kebenaran dari Allah.

Insya Allah kita semakin yakin untuk melaksanakan bangun pagi dengan berbagai kebaikan di dalamnya, dan tentu hal ini disupport dengan tidur yang berkualitas dan waktu yang cukup. Ada teladan dari Nabi Muhammad saw dan beberapa dalil yang kuat dari Al Qur'an dan hadist. Beberapa temuan ilmiah mampu membuka mata kita untuk bisa bangun pagi.  Akhirnya semua itu membuat kita YAKINnya bangun pagi dan tidur nyaman.

Mari jadikan ilmu dan iman sebagai landasan kuat kita untuk berbuat baik. Tidur dan bangun pagi diurus oleh Allah, yang Maha Rahman dan Maha Rahiim, yang memelihara segala makhlukNya. Ini adalah proses memberdayakan diri menjadi semakin beriman. Ada motivasi diri dengan menggunakan motivasi islam.

Sahabatmu
Munir Hasan Basri


Minggu, Agustus 17, 2025

Bahagianya bangun pagi

 Alhamdulilllahirabbilalamin. Hari ini menjadi hari yang menyenangkan saat kita menerima dengan ikhlas dan bersyukur. Semestinya apa yang kita raih semakin meningkat. Allah lah yang memberinya dengan rahmat dan karuniaNya. 


Sebagai muslim bangun pagi itu jadi penting dan penentu bagi kehidupan sepanjang hari. Oleh sebab itu kita yang belum bisa bangun pagi, bersegeralah meraihnya . Muslim yang sudah bisa bangun pagi, bersegeralah untuk bisa menikmati nikmat terbesar Allah ini menjadi nyata dalam kehidupan kita.
Berikut ini adalah upaya untuk bangun pagi yang bisa kita lakukan dengan bahagia dan sekaligus melakukan amal-amal saleh yang memberikan kebahagiaan kita. Tindakan yang kita lakukan untuk perubahan itu adalah bangun pagi 02:30. Mengapa jam segitu ? Karena jam segitu itu adalah waktu dimana allah turun ke langitnya bumi untuk menemui hambaNya, dan mengabulkan doa mereka yang berdoa. Pastilah ini menjadi motivasi terbesar seorang muslim untuk bertemu kepada sang Pencipta, tak terbayangkan kebahagiaan terbesar ini terjadi. Masak sih seorang muslim menolak waktu pagi yang ditunggu Allah ???
Inilah Hadis tentang Allah Turun ke Langit Dunia. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia setiap malam, ketika sepertiga malam terakhir, lalu berfirman: ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya.’”
📚 (HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no. 758)

✨ Makna dan Hikmah Hadis Ini
Waktu mustajab untuk berdoa: Sepertiga malam terakhir adalah waktu yang sangat dianjurkan untuk berdoa, memohon ampun, dan mendekatkan diri kepada Allah. Kedekatan Allah dengan hamba-Nya: Hadis ini menunjukkan betapa Allah Maha Dekat dan Maha Mendengar.
Motivasi untuk bangun malam: Hadis ini mendorong kita untuk melakukan qiyamul lail (shalat malam) dan berdoa dengan khusyuk. Hadis berikut ini yang menguatkan semangat kita untuk bangun di pagi hari (saatnya waktu salat Tahajud)
Keutamaan Salat Tahajud

Salat Sunnah yang Paling Utama Rasulullah ﷺ bersabda:
"Salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam (tahajud)."
(HR. Muslim, no. 1163)


Waktu yang Paling Mustajab untuk Berdoa Rasulullah ﷺ bersabda:

"Rabb kita turun ke langit dunia setiap malam pada sepertiga malam terakhir, lalu berfirman: 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya.'" (HR. Bukhari dan Muslim)




Ciri Orang Bertakwa dan Calon Penghuni Surga Dalam Al-Qur’an, Allah memuji orang-orang yang bangun malam untuk salat:

"Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap..."
(QS. As-Sajdah: 16)

🕰️ Waktu Salat Tahajud
Dilakukan setelah tidur malam, di antara waktu Isya hingga Subuh. Waktu terbaik adalah sepertiga malam terakhir (sekitar jam 2:00–4:00 pagi).

🙌 Manfaat Spiritual dan Psikologis
  1. Menenangkan hati dan pikiran
  2. Meningkatkan kedekatan dengan Allah
  3. Membentuk disiplin dan ketenangan batin
  4. Menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi hari
  5. Waktu yang pas untuk bangun pagi itu terkait dengan salat Tahajud
dan bahkan nabi Muhammad saw berdoa untuk ummatnya yang bangun pagi 🌄 Hadis Nabi tentang Bangun Pagi
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”
(HR. Bukhari)
Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ mendoakan keberkahan bagi umatnya yang memulai aktivitas di pagi hari.

Berikut ini adalah beberapa ayat Al-Qur'an dan hadis yang mendorong umat Islam untuk bangun pagi, karena waktu pagi memiliki keberkahan dan nilai spiritual yang tinggi dalam Islam.
🌅 Ayat Al-Qur'an tentang Waktu Pagi
Surah Adh-Dhariyat ayat 18
“Dan pada akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).”
Ayat ini menunjukkan kebiasaan orang-orang saleh yang bangun di akhir malam (sebelum subuh) untuk beristighfar dan beribadah.

Surah Al-Fajr ayat 1
“Demi fajar.”
Allah bersumpah dengan waktu fajar, menunjukkan pentingnya waktu pagi sebagai waktu yang penuh keberkahan dan awal aktivitas.

Hadis Riwayat Tirmidzi
“Bangunlah pagi-pagi untuk mencari rezeki dan kebutuhan hidup, karena pagi adalah waktu penuh berkah.”
(HR. Tirmidzi)
Hadis ini mendorong umat Islam untuk tidak bermalas-malasan dan memanfaatkan waktu pagi untuk bekerja dan beribadah.

✨ Makna dan Hikmah Bangun Pagi dalam Islam
  1. Waktu penuh berkah: Pagi adalah waktu yang diberkahi, baik untuk ibadah maupun aktivitas dunia.
  2. Kebiasaan orang saleh: Bangun sebelum subuh untuk tahajud dan istighfar adalah ciri orang bertakwa.
  3. Produktivitas tinggi: Bangun pagi meningkatkan semangat, fokus, dan efisiensi kerja.
  4. Kesehatan jasmani dan rohani: Bangun pagi memberi dampak positif bagi tubuh dan pikiran.
📖 (QS. Al-Isra: 79)
“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.”

📖 (QS. Adh-Dhariyat: 17–18)
Waktu untuk shalat tahajud adalah setelah shalat Isya dan tidur, hingga menjelang waktu Subuh. Namun, waktu yang paling utama dan penuh keberkahan adalah sepertiga malam terakhir.

Berikut adalah berbagai hal yang bisa menguatkan semangat untuk bangun pagi, khususnya untuk beribadah dan meraih janji-janji kebaikan dari Allah. Ini mencakup motivasi spiritual, manfaat duniawi, dan janji-janji Allah yang luar biasa.

🌅 Motivasi Bangun Pagi untuk Ibadah
1. Janji Keberkahan dari Allah
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”
📚 (HR. Tirmidzi)
➡️ Bangun pagi adalah waktu yang penuh berkah untuk rezeki, kesehatan, dan produktivitas.
2. Waktu Mustajab untuk Berdoa
“Rabb kita turun ke langit dunia setiap malam, ketika sepertiga malam terakhir...”
📚 (HR. Bukhari dan Muslim)
➡️ Sepertiga malam terakhir adalah waktu terbaik untuk tahajud, istighfar, dan doa yang sangat mungkin dikabulkan.
3. Kesempatan Mendapat Ampunan
“Mereka sedikit tidur di waktu malam, dan di akhir malam mereka memohon ampun.”
📖 (QS. Adh-Dhariyat: 17–18)
➡️ Bangun pagi untuk beristighfar adalah ciri orang bertakwa dan dijanjikan ampunan.
4. Shalat Subuh Berjamaah = Perlindungan Allah
“Barang siapa yang shalat Subuh, maka ia berada dalam perlindungan Allah.”
📚 (HR. Muslim)
➡️ Shalat Subuh berjamaah adalah bentuk perlindungan spiritual sepanjang hari.
5. Pahala Shalat Malam
“Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.”
📚 (HR. Muslim)
➡️ Bangun pagi untuk tahajud adalah ibadah yang sangat dicintai Allah.

Dengan penjelasan di atas, maka keinginan bangun pagi itu bukan sekedar mengejar kesuksesan (tulisan saya sebelumnya, "senangnya bangun pagi"), tapi menjadi sebuah amanah dan perintah Allah sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Emangnya ada hamba yang menolaknya, kecuali iman yang rendah. Dalam hal ini bangun pagi yang berbuah kepada kesuksesan adalah bonus yang Allah izinkan (berikan) kepada hambaNya yang beriman dan beramal saleh.

Apa yang terjadi ? hadir keinginan yang dirahmati Allah dengan bangun pagi, ada kebahagiaan di hati dan ada perasaan senang yang luar biasa. Semua ini menyelimuti pikiran bawah sadar kita. Sudah seharusnya keinginan yang dirahmati Allah ini dapat terjadi dengan izin Allah.

Berikut ini adalah role model yang bisa kita teladani untuk bisa bangun pagi (taat kepada Rasul) agar menjadi ibadah kepada Allah dengan mengikuti cara-cara Rasul.
Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ saat bangun pagi mencerminkan kedisiplinan, spiritualitas, dan kesiapan menghadapi hari dengan penuh keberkahan. Berikut adalah ringkasan kebiasaan beliau:
🌅 Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ Saat Bangun Pagi
  1. Bangun, beliau langsung berwudhu untuk menyucikan diri. Ini adalah persiapan spiritual sebelum melaksanakan shalat malam.Setelah bangun, beliau langsung berwudhu dan melaksanakan shalat malam. Ini menunjukkan kesiapan spiritual dan kebersihan diri sejak awal hari.
  2. Salat di Sepertiga Malam Terakhir. Nabi ﷺ sering bangun sebelum Subuh, di waktu sepertiga malam terakhir, untuk shalat tahajud. Ini adalah waktu yang sangat dianjurkan untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah. “Rabb kita turun ke langit dunia setiap malam, ketika sepertiga malam terakhir...” (HR. Bukhari dan Muslim). Shalat Tahajud. Nabi ﷺ melaksanakan shalat tahajud secara rutin.  Beliau shalat dengan khusyuk, tenang, dan lama berdiri membaca Al-Qur’an. Salat tahajud ditutup dengan Salat Witir. Nabi ﷺ menutup salat malam dengan witir, biasanya 1 atau 3 rakaat. Witir adalah penutup malam yang sangat dianjurkan.
  3. Dzikir dan Doa Pagi. Nabi ﷺ membaca dzikir pagi dan doa bangun tidur, seperti: “Alhamdulillahilladzi ahyana ba’da ma amatana wa ilaihin-nusyur” (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya kami kembali). Setelah tahajud, beliau berdzikir dan berdoa dengan penuh harap dan khusyuk. Waktu ini adalah waktu mustajab doa, sebagaimana disebut dalam hadis: “Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya...” (HR. Bukhari dan Muslim)
  4. Menunggu Waktu Subuh. Setelah ibadah malam, beliau tidak tidur lagi, melainkan menunggu waktu Subuh dengan dzikir atau membaca Al-Qur’an. Kadang beliau berbincang ringan dengan keluarga atau sahabat.
  5. Shalat Subuh Berjamaah. Nabi ﷺ sangat menjaga shalat Subuh berjamaah di masjid. Beliau adalah imam dan memulai hari dengan ibadah wajib, menganjurkan umatnya untuk melakukannya. “Barang siapa yang shalat Subuh, maka ia berada dalam perlindungan Allah.” (HR. Muslim)
  6. Aktivitas Pagi yang Produktif. Setelah Subuh, Nabi ﷺ tidak tidur lagi, melainkan beraktivitas, seperti:Berdakwah, Bermusyawarah, Bekerja atau membantu keluarga, Menyambut tamu atau sahabat
✨ Hikmah dari Kebiasaan Pagi Nabi ﷺ
  1. Menjaga spiritualitas sejak awal hari, dan menumbuhkan kedekatan dengan Allah. Menjadi waktu mustajab untuk doa dan ampunan
  2. Meningkatkan produktivitas dan keberkahan
  3. Menjadi teladan dalam manajemen waktu
  4. Menghindari kemalasan dan kebiasaan tidur pagi
  5. Memulai hari dengan ketenangan dan keberkahan
Lengkap sudah keinginan yang dirahmati Allah untuk bangun pagi jam 02:30. Bukan yang menakutkan dan mengkhawatirkan saat dijalani. Berserah diri kepada Allah itu menjadikan tidur dan bangunnya kita dengan kehendak dan kekuatan Allah. Disinilah Allah menyempurnakan keinginan kita menjadi nyata.

Saya selingi dengan obrolan 3 sahabat untuk merasakan apa yang ada dibenak kita untuk bangun pagi.

Obrolan Malam di Teras Rumah Bujang
Myra: “Tenang banget malam ini ya… bulan terang, angin sejuk. Cocok buat ngobrol yang dalam.”
Mamat: “Iya, suasana kayak gini bikin hati adem. Apalagi kalau bahas soal bangun pagi dan Tahajud, kayak yang ditulis Munir tadi.”
Bujang: “Aku baca tuh tulisannya. Keren banget. Bangun jam 02:30 itu bukan cuma soal disiplin, tapi soal spiritual. Allah turun ke langit dunia, nunggu doa kita. Gimana nggak merinding coba?”
Myra: “Aku jadi mikir, selama ini bangun pagi cuma buat kerja atau olahraga. Tapi ternyata ada momen ilahi yang luar biasa di waktu itu. Kita bisa ‘bertemu’ Allah lewat doa.”
Mamat: “Betul. Tapi jujur aja, aku pernah coba bangun jam segitu, tapi nggak konsisten. Semangatnya cuma di awal. Lama-lama balik lagi ke kebiasaan lama.”
Bujang: “Itu karena pikiran bawah sadar kita belum ‘klik’. Munir bilang, kita harus senang dulu dengan ide bangun pagi. Harus ada alasan yang kuat, bukan sekadar ikut-ikutan.”
Myra: “Aku suka bagian tentang afirmasi dan imajinasi. Kalau kita bisa bayangin betapa nikmatnya bangun pagi, doa dikabulkan, hati tenang… itu bisa jadi motivasi yang kuat.”
Mamat: “Dan jangan lupa, Nabi Muhammad ﷺ juga rutin bangun malam. Salat Tahajud, Witir, dzikir, terus Subuh berjamaah. Itu role model yang nyata.”
Bujang: “Makanya, bangun pagi itu bukan cuma soal sukses dunia, tapi juga sukses akhirat. Kita dapat berkah, ampunan, dan perlindungan dari Allah.”
Myra: “Aku pengen mulai lagi. Tapi kali ini pelan-pelan, dengan ilmu dan niat yang matang. Nggak cuma pasang alarm, tapi juga persiapan hati.”
Mamat: “Yuk kita saling ingetin. Bikin grup kecil aja, saling support. Mulai dari bangun jam 04:00 dulu, nanti naik ke 03:00, lalu 02:30.”
Bujang: “Setuju. Kita mulai dari malam ini. Tidur lebih awal, niat yang kuat, dan doa sebelum tidur. Insya Allah Allah bangunkan kita.”
Myra: “Aamiin. Semoga kita jadi bagian dari orang-orang yang Allah tunggu di sepertiga malam terakhir.”

Dari sini kita dapat memahami bahwa iman (untuk bangun pagi itu) ada ilmunya. Dan Allah telah menjelaskan ilmuNya dengan benar dan memberikan janji bagi yang memahaminya. Dengan demikian keinginan hadir bukan karena nafsu tapi karena ibadah untuk taat kepada Allah, dan yang pasti keinginan yang bukan sesuatu dari sisi Allah. Inilah pikiran sadar yang hadir. Lalu ? Bayangkan imajinasi yang tak terbayangkan berupa kebahagiaan yang mengisi pikiran bawah sadar kita. Afirmasinya sudah pasti terjadi dengan hadirnya hati untuk selalu dekat dengan Allah. Dan tidak lupa pengetahuan Allah di atas, memberi semangat yang berbuah kepada kekuatan dan daya dari Allah. 100% kita siap bangun pagi yang penuh dengan kebaikan. 

Ingat ?? Ingat ... ternyata semua itu mesti dijaga kesadarannya sampai terjadi. Karena selalu ada setan yang selalu melihat kelemahan dan kelalaian kita. Bisa saja sombong, atau bisa jadi terlalu "senang" yang membuat terpeleset untuk memaknai bangun paginya. Pada tulisan berikutnya saya ingin menjelaskan persiapan penting dalam bangun pagi adalah tidurnya. Tidur bisa berpengaruh kepada dibangunkannya kita pagi hari.

Insya Allah dari tulisan sebelumnya dimana kita senang bangun pagi menjadi kita bahagia bangun pagi. Proses memberdayakan diri untuk semakin beriman dan hidup semakin baik. Inilah motivasi Islam yang bisa dijadikan motivas diri dalam hidup ini. Hanya Allahlah kita hidup dan mati, termasuk ibadah dan salat kita.

Sahabatmu
Munir Hasan Basri


Featured post

Dari Mata turun ke pikiran

 Salam bahagia selalu, merasa bahagia itu penting dan membuat diri kita menjadi semakin bahagia. Insya Allah imajinasi dan apa yang kita lih...