Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Minggu, Agustus 17, 2025

Bahagianya bangun pagi

 Alhamdulilllahirabbilalamin. Hari ini menjadi hari yang menyenangkan saat kita menerima dengan ikhlas dan bersyukur. Semestinya apa yang kita raih semakin meningkat. Allah lah yang memberinya dengan rahmat dan karuniaNya. 


Sebagai muslim bangun pagi itu jadi penting dan penentu bagi kehidupan sepanjang hari. Oleh sebab itu kita yang belum bisa bangun pagi, bersegeralah meraihnya . Muslim yang sudah bisa bangun pagi, bersegeralah untuk bisa menikmati nikmat terbesar Allah ini menjadi nyata dalam kehidupan kita.
Berikut ini adalah upaya untuk bangun pagi yang bisa kita lakukan dengan bahagia dan sekaligus melakukan amal-amal saleh yang memberikan kebahagiaan kita. Tindakan yang kita lakukan untuk perubahan itu adalah bangun pagi 02:30. Mengapa jam segitu ? Karena jam segitu itu adalah waktu dimana allah turun ke langitnya bumi untuk menemui hambaNya, dan mengabulkan doa mereka yang berdoa. Pastilah ini menjadi motivasi terbesar seorang muslim untuk bertemu kepada sang Pencipta, tak terbayangkan kebahagiaan terbesar ini terjadi. Masak sih seorang muslim menolak waktu pagi yang ditunggu Allah ???
Inilah Hadis tentang Allah Turun ke Langit Dunia. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia setiap malam, ketika sepertiga malam terakhir, lalu berfirman: ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya.’”
📚 (HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no. 758)

✨ Makna dan Hikmah Hadis Ini
Waktu mustajab untuk berdoa: Sepertiga malam terakhir adalah waktu yang sangat dianjurkan untuk berdoa, memohon ampun, dan mendekatkan diri kepada Allah. Kedekatan Allah dengan hamba-Nya: Hadis ini menunjukkan betapa Allah Maha Dekat dan Maha Mendengar.
Motivasi untuk bangun malam: Hadis ini mendorong kita untuk melakukan qiyamul lail (shalat malam) dan berdoa dengan khusyuk. Hadis berikut ini yang menguatkan semangat kita untuk bangun di pagi hari (saatnya waktu salat Tahajud)
Keutamaan Salat Tahajud

Salat Sunnah yang Paling Utama Rasulullah ﷺ bersabda:
"Salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam (tahajud)."
(HR. Muslim, no. 1163)


Waktu yang Paling Mustajab untuk Berdoa Rasulullah ﷺ bersabda:

"Rabb kita turun ke langit dunia setiap malam pada sepertiga malam terakhir, lalu berfirman: 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya.'" (HR. Bukhari dan Muslim)




Ciri Orang Bertakwa dan Calon Penghuni Surga Dalam Al-Qur’an, Allah memuji orang-orang yang bangun malam untuk salat:

"Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap..."
(QS. As-Sajdah: 16)

🕰️ Waktu Salat Tahajud
Dilakukan setelah tidur malam, di antara waktu Isya hingga Subuh. Waktu terbaik adalah sepertiga malam terakhir (sekitar jam 2:00–4:00 pagi).

🙌 Manfaat Spiritual dan Psikologis
  1. Menenangkan hati dan pikiran
  2. Meningkatkan kedekatan dengan Allah
  3. Membentuk disiplin dan ketenangan batin
  4. Menjadi sumber kekuatan dalam menghadapi hari
  5. Waktu yang pas untuk bangun pagi itu terkait dengan salat Tahajud
dan bahkan nabi Muhammad saw berdoa untuk ummatnya yang bangun pagi 🌄 Hadis Nabi tentang Bangun Pagi
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”
(HR. Bukhari)
Hadis ini menunjukkan bahwa Rasulullah ﷺ mendoakan keberkahan bagi umatnya yang memulai aktivitas di pagi hari.

Berikut ini adalah beberapa ayat Al-Qur'an dan hadis yang mendorong umat Islam untuk bangun pagi, karena waktu pagi memiliki keberkahan dan nilai spiritual yang tinggi dalam Islam.
🌅 Ayat Al-Qur'an tentang Waktu Pagi
Surah Adh-Dhariyat ayat 18
“Dan pada akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).”
Ayat ini menunjukkan kebiasaan orang-orang saleh yang bangun di akhir malam (sebelum subuh) untuk beristighfar dan beribadah.

Surah Al-Fajr ayat 1
“Demi fajar.”
Allah bersumpah dengan waktu fajar, menunjukkan pentingnya waktu pagi sebagai waktu yang penuh keberkahan dan awal aktivitas.

Hadis Riwayat Tirmidzi
“Bangunlah pagi-pagi untuk mencari rezeki dan kebutuhan hidup, karena pagi adalah waktu penuh berkah.”
(HR. Tirmidzi)
Hadis ini mendorong umat Islam untuk tidak bermalas-malasan dan memanfaatkan waktu pagi untuk bekerja dan beribadah.

✨ Makna dan Hikmah Bangun Pagi dalam Islam
  1. Waktu penuh berkah: Pagi adalah waktu yang diberkahi, baik untuk ibadah maupun aktivitas dunia.
  2. Kebiasaan orang saleh: Bangun sebelum subuh untuk tahajud dan istighfar adalah ciri orang bertakwa.
  3. Produktivitas tinggi: Bangun pagi meningkatkan semangat, fokus, dan efisiensi kerja.
  4. Kesehatan jasmani dan rohani: Bangun pagi memberi dampak positif bagi tubuh dan pikiran.
📖 (QS. Al-Isra: 79)
“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah.”

📖 (QS. Adh-Dhariyat: 17–18)
Waktu untuk shalat tahajud adalah setelah shalat Isya dan tidur, hingga menjelang waktu Subuh. Namun, waktu yang paling utama dan penuh keberkahan adalah sepertiga malam terakhir.

Berikut adalah berbagai hal yang bisa menguatkan semangat untuk bangun pagi, khususnya untuk beribadah dan meraih janji-janji kebaikan dari Allah. Ini mencakup motivasi spiritual, manfaat duniawi, dan janji-janji Allah yang luar biasa.

🌅 Motivasi Bangun Pagi untuk Ibadah
1. Janji Keberkahan dari Allah
“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”
📚 (HR. Tirmidzi)
➡️ Bangun pagi adalah waktu yang penuh berkah untuk rezeki, kesehatan, dan produktivitas.
2. Waktu Mustajab untuk Berdoa
“Rabb kita turun ke langit dunia setiap malam, ketika sepertiga malam terakhir...”
📚 (HR. Bukhari dan Muslim)
➡️ Sepertiga malam terakhir adalah waktu terbaik untuk tahajud, istighfar, dan doa yang sangat mungkin dikabulkan.
3. Kesempatan Mendapat Ampunan
“Mereka sedikit tidur di waktu malam, dan di akhir malam mereka memohon ampun.”
📖 (QS. Adh-Dhariyat: 17–18)
➡️ Bangun pagi untuk beristighfar adalah ciri orang bertakwa dan dijanjikan ampunan.
4. Shalat Subuh Berjamaah = Perlindungan Allah
“Barang siapa yang shalat Subuh, maka ia berada dalam perlindungan Allah.”
📚 (HR. Muslim)
➡️ Shalat Subuh berjamaah adalah bentuk perlindungan spiritual sepanjang hari.
5. Pahala Shalat Malam
“Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.”
📚 (HR. Muslim)
➡️ Bangun pagi untuk tahajud adalah ibadah yang sangat dicintai Allah.

Dengan penjelasan di atas, maka keinginan bangun pagi itu bukan sekedar mengejar kesuksesan (tulisan saya sebelumnya, "senangnya bangun pagi"), tapi menjadi sebuah amanah dan perintah Allah sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Emangnya ada hamba yang menolaknya, kecuali iman yang rendah. Dalam hal ini bangun pagi yang berbuah kepada kesuksesan adalah bonus yang Allah izinkan (berikan) kepada hambaNya yang beriman dan beramal saleh.

Apa yang terjadi ? hadir keinginan yang dirahmati Allah dengan bangun pagi, ada kebahagiaan di hati dan ada perasaan senang yang luar biasa. Semua ini menyelimuti pikiran bawah sadar kita. Sudah seharusnya keinginan yang dirahmati Allah ini dapat terjadi dengan izin Allah.

Berikut ini adalah role model yang bisa kita teladani untuk bisa bangun pagi (taat kepada Rasul) agar menjadi ibadah kepada Allah dengan mengikuti cara-cara Rasul.
Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ saat bangun pagi mencerminkan kedisiplinan, spiritualitas, dan kesiapan menghadapi hari dengan penuh keberkahan. Berikut adalah ringkasan kebiasaan beliau:
🌅 Kebiasaan Nabi Muhammad ﷺ Saat Bangun Pagi
  1. Bangun, beliau langsung berwudhu untuk menyucikan diri. Ini adalah persiapan spiritual sebelum melaksanakan shalat malam.Setelah bangun, beliau langsung berwudhu dan melaksanakan shalat malam. Ini menunjukkan kesiapan spiritual dan kebersihan diri sejak awal hari.
  2. Salat di Sepertiga Malam Terakhir. Nabi ﷺ sering bangun sebelum Subuh, di waktu sepertiga malam terakhir, untuk shalat tahajud. Ini adalah waktu yang sangat dianjurkan untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah. “Rabb kita turun ke langit dunia setiap malam, ketika sepertiga malam terakhir...” (HR. Bukhari dan Muslim). Shalat Tahajud. Nabi ﷺ melaksanakan shalat tahajud secara rutin.  Beliau shalat dengan khusyuk, tenang, dan lama berdiri membaca Al-Qur’an. Salat tahajud ditutup dengan Salat Witir. Nabi ﷺ menutup salat malam dengan witir, biasanya 1 atau 3 rakaat. Witir adalah penutup malam yang sangat dianjurkan.
  3. Dzikir dan Doa Pagi. Nabi ﷺ membaca dzikir pagi dan doa bangun tidur, seperti: “Alhamdulillahilladzi ahyana ba’da ma amatana wa ilaihin-nusyur” (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya kami kembali). Setelah tahajud, beliau berdzikir dan berdoa dengan penuh harap dan khusyuk. Waktu ini adalah waktu mustajab doa, sebagaimana disebut dalam hadis: “Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya...” (HR. Bukhari dan Muslim)
  4. Menunggu Waktu Subuh. Setelah ibadah malam, beliau tidak tidur lagi, melainkan menunggu waktu Subuh dengan dzikir atau membaca Al-Qur’an. Kadang beliau berbincang ringan dengan keluarga atau sahabat.
  5. Shalat Subuh Berjamaah. Nabi ﷺ sangat menjaga shalat Subuh berjamaah di masjid. Beliau adalah imam dan memulai hari dengan ibadah wajib, menganjurkan umatnya untuk melakukannya. “Barang siapa yang shalat Subuh, maka ia berada dalam perlindungan Allah.” (HR. Muslim)
  6. Aktivitas Pagi yang Produktif. Setelah Subuh, Nabi ﷺ tidak tidur lagi, melainkan beraktivitas, seperti:Berdakwah, Bermusyawarah, Bekerja atau membantu keluarga, Menyambut tamu atau sahabat
✨ Hikmah dari Kebiasaan Pagi Nabi ﷺ
  1. Menjaga spiritualitas sejak awal hari, dan menumbuhkan kedekatan dengan Allah. Menjadi waktu mustajab untuk doa dan ampunan
  2. Meningkatkan produktivitas dan keberkahan
  3. Menjadi teladan dalam manajemen waktu
  4. Menghindari kemalasan dan kebiasaan tidur pagi
  5. Memulai hari dengan ketenangan dan keberkahan
Lengkap sudah keinginan yang dirahmati Allah untuk bangun pagi jam 02:30. Bukan yang menakutkan dan mengkhawatirkan saat dijalani. Berserah diri kepada Allah itu menjadikan tidur dan bangunnya kita dengan kehendak dan kekuatan Allah. Disinilah Allah menyempurnakan keinginan kita menjadi nyata.

Saya selingi dengan obrolan 3 sahabat untuk merasakan apa yang ada dibenak kita untuk bangun pagi.

Obrolan Malam di Teras Rumah Bujang
Myra: “Tenang banget malam ini ya… bulan terang, angin sejuk. Cocok buat ngobrol yang dalam.”
Mamat: “Iya, suasana kayak gini bikin hati adem. Apalagi kalau bahas soal bangun pagi dan Tahajud, kayak yang ditulis Munir tadi.”
Bujang: “Aku baca tuh tulisannya. Keren banget. Bangun jam 02:30 itu bukan cuma soal disiplin, tapi soal spiritual. Allah turun ke langit dunia, nunggu doa kita. Gimana nggak merinding coba?”
Myra: “Aku jadi mikir, selama ini bangun pagi cuma buat kerja atau olahraga. Tapi ternyata ada momen ilahi yang luar biasa di waktu itu. Kita bisa ‘bertemu’ Allah lewat doa.”
Mamat: “Betul. Tapi jujur aja, aku pernah coba bangun jam segitu, tapi nggak konsisten. Semangatnya cuma di awal. Lama-lama balik lagi ke kebiasaan lama.”
Bujang: “Itu karena pikiran bawah sadar kita belum ‘klik’. Munir bilang, kita harus senang dulu dengan ide bangun pagi. Harus ada alasan yang kuat, bukan sekadar ikut-ikutan.”
Myra: “Aku suka bagian tentang afirmasi dan imajinasi. Kalau kita bisa bayangin betapa nikmatnya bangun pagi, doa dikabulkan, hati tenang… itu bisa jadi motivasi yang kuat.”
Mamat: “Dan jangan lupa, Nabi Muhammad ﷺ juga rutin bangun malam. Salat Tahajud, Witir, dzikir, terus Subuh berjamaah. Itu role model yang nyata.”
Bujang: “Makanya, bangun pagi itu bukan cuma soal sukses dunia, tapi juga sukses akhirat. Kita dapat berkah, ampunan, dan perlindungan dari Allah.”
Myra: “Aku pengen mulai lagi. Tapi kali ini pelan-pelan, dengan ilmu dan niat yang matang. Nggak cuma pasang alarm, tapi juga persiapan hati.”
Mamat: “Yuk kita saling ingetin. Bikin grup kecil aja, saling support. Mulai dari bangun jam 04:00 dulu, nanti naik ke 03:00, lalu 02:30.”
Bujang: “Setuju. Kita mulai dari malam ini. Tidur lebih awal, niat yang kuat, dan doa sebelum tidur. Insya Allah Allah bangunkan kita.”
Myra: “Aamiin. Semoga kita jadi bagian dari orang-orang yang Allah tunggu di sepertiga malam terakhir.”

Dari sini kita dapat memahami bahwa iman (untuk bangun pagi itu) ada ilmunya. Dan Allah telah menjelaskan ilmuNya dengan benar dan memberikan janji bagi yang memahaminya. Dengan demikian keinginan hadir bukan karena nafsu tapi karena ibadah untuk taat kepada Allah, dan yang pasti keinginan yang bukan sesuatu dari sisi Allah. Inilah pikiran sadar yang hadir. Lalu ? Bayangkan imajinasi yang tak terbayangkan berupa kebahagiaan yang mengisi pikiran bawah sadar kita. Afirmasinya sudah pasti terjadi dengan hadirnya hati untuk selalu dekat dengan Allah. Dan tidak lupa pengetahuan Allah di atas, memberi semangat yang berbuah kepada kekuatan dan daya dari Allah. 100% kita siap bangun pagi yang penuh dengan kebaikan. 

Ingat ?? Ingat ... ternyata semua itu mesti dijaga kesadarannya sampai terjadi. Karena selalu ada setan yang selalu melihat kelemahan dan kelalaian kita. Bisa saja sombong, atau bisa jadi terlalu "senang" yang membuat terpeleset untuk memaknai bangun paginya. Pada tulisan berikutnya saya ingin menjelaskan persiapan penting dalam bangun pagi adalah tidurnya. Tidur bisa berpengaruh kepada dibangunkannya kita pagi hari.

Insya Allah dari tulisan sebelumnya dimana kita senang bangun pagi menjadi kita bahagia bangun pagi. Proses memberdayakan diri untuk semakin beriman dan hidup semakin baik. Inilah motivasi Islam yang bisa dijadikan motivas diri dalam hidup ini. Hanya Allahlah kita hidup dan mati, termasuk ibadah dan salat kita.

Sahabatmu
Munir Hasan Basri


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured post

Dari Mata turun ke pikiran

 Salam bahagia selalu, merasa bahagia itu penting dan membuat diri kita menjadi semakin bahagia. Insya Allah imajinasi dan apa yang kita lih...