Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

19.3.25

Bersyukur, mengapa nggak ?

Semangat pagi semuanya. Insya Allah hari ini selalu diberkahi apa yang dikerjakan dan hasilnya. Aamiin

Sebenarnya, saya sudah menulis tema bersyukur dalam sebuah buku. Tidak tahu mengapa mau juga saya terbitkan. Saya berprasangka baik saja, bisa jadi ini adalah upaya saya memasarkan buku tersebut menjadi lebih baik. Salah satunya adalah mereview ulang isi bukunya dan membuatnya menjadi lebih mudah diterima oleh pembaca. Target pembaca saya adalah mereka yang sudah bersyukur. Kok begitu ? Saya ingin mengajak mereka yang sudah bersyukur dapat meningkatkan kualitas syukurnya dengan cara yang lebih baik. Bukankah mereka yang sudah bersyukur itu masih suka mengeluh ... kok hasilnya begini ? hasil bersyukur tidak lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Apa yang terjadi bila berlarut dengan kondisi tersebut ? Bersyukur itu bukan lagi ibadah tapi cenderung formalitas saja. Bagi karyawan, ya bersyukur (berterima kasih) kepada Allah atas gajian yang diterima. Nggak salah sih bersyukurnya karena sudah berterima kasih dan sudah juga memanfaatkan gaji sesuai kebutuhan hidup. Yang menjadi masalah adalah gajinya tak cukup untuk menutupi kebutuhan hidup. Yah masih suka mengeluh sih.

Bagi mereka yang sudah bersyukur hanya mengukurnya dari ucapan terima kasih dan menggunakan apa yang diterima untuk kehidupannya. Dalam Al Qur'an difirmankan bahwa kalau kita bersyukur, maka Allah tambah nikmatNya, tapi kalau tidak bersyukur tunggu azab Allah". Parameter ukuran yang dipakai ternyata belum cukup. Ada kata nikmat - ada bersyukur  - dan ada ditambah nikmatnya. Apakah mendapatkan gaji itu nikmat ? Iya, tapi itu bukan segala-segalanya. Hanya salah satunya saja. Oke lah Gaji itu nikmat, atau kita bilang saja pendapatan. Ukur pendapatan kita, apakah ada kenaikan ? Tidak ada. atau kita cek lagi apakah pendapatan yang kita terima sudah mendorong kita mendapatkan rezeki lebih ? Ternyata tidak ada juga. Secara logika, tidak ada pertambahan nikmat (gaji). Maka bersyukurnya belum bener. Atau kita tidak bersyukur dan mendapatkan azabNya. Yaitu itu azab Allah itu bisa berupa "kesulitan" hidup, dimana kebutuhan hidup tak tercukupi. Ditambah lagi kita masih mengeluh saja. Jadi mereka yang merasa sudah bersyukur itu ternyata belum bersyukur dengan bener.

Padahal dari petunjuk Allah di atas, orang yang bersyukur itu selalu ditambah nikmatnya. Jadi mestinya kita mesti bersyukur, bersyukur dengan lebih baik (bener). Salah satu ukurannya keberhasilan bersyukur itu adalah bertambah nikmat yang kita rasakan. Nikmat itu bisa berupa pendapatan, bisa kesehatan, bisa ketenangan hidup dan berbagai hal lainnya. Sesuai judul di atas, mengapa tidak bersyukur ? bersyukur aja. 

Bersyukur itu bukan apa adanya, tapi bersyukur itu direncanakan dengan sengaja. mesti ada niat yang tulus dalam bersyukur, berharap hanya kepada Allah. Kita mesti membangun sikap dan perilaku bersyukur dengan bener.

1. Pertama ketulusan itu hanya kepada Allah, bukankah bersyukur itu tertuju hanya kepada Allah. Bisa jadi ketulusan kita menjadi tidak murni karena kita merasa mendapatkan nikmat itu dari seseorang sehingga cenderung berterima kasihnya kepada pemberi nikmat langsung. Misalkan, gaji yang kita terima. kebanyakan kita berterima kasih kepada atasan dan perusahaan. Sikap ini cenderung membawa kita bekerja dengan baik kalau ada atasan atau ada perhatian dari atasan. Apa yang diminta atasan wajib dilaksanakan tanpa menolak atau kritik. Saat waktunya ibadah, kecenderungan kita tetap fokus dengan pekerjaan. Sikap ini mesti diperbaiki agar prinsip bersyukurnya bener. Tulus atau ikhlas kepada Allah dalam bersyukur tidak cukup berterima kasih kepada atasan, tapi meneruskan terima kasih itu kepada Allah dengan cara menunjukkan kerja yang jauh lebih baik lagi agar dirahmati Allah. Tidak berharap kepada atasan, tapi berharapnya kepada Allah. Allah lah yang Maha Melihat kerja kita 24 jam sepanjang waktu. Libatkan Allah dalam bekerja, merasa dilihat Allah (ihsan) dan ini berakibat kepada kinerja menjadi lebih baik.

2. Tidak bersyukur bener itu mengundang kita di azab Allah. Hal ini bisa jadi dorongan untuk menghindari azab dan juga memperbaiki syukurnya. Apa ada orang yang mau diazab oleh Allah ? Pastilah tidak ada. Ancaman Allah ini menjadi dasar kita untuk terus meningkatkan kualitas syukur dan menambah keragaman syukurnya. 

3. Tentang nikmat, seringkali kita mengukur nikmat itu berupa uang saja. Tapi lihatlah lebih lanjut ... memang sih uangnya tidak bertambah tapi bisa jadi kita merasa lebih sehat dan fresh dalam bekerja. Bukankah itu juga nikmat ? kadang ada orang yang gajinya lebih tinggi tapi dirinya tidak sehat, dan bahkan gajinya dipakai untuk membeli vitamin atau obat untuk menjaga kesehatannya.  jadi nikmat itu bisa kuantitatif dan kualitatif. Sudut pandang ini perlu dibangun agar kita dapat menjalani syukur dengan bener.





Ini adalah petunjuk Allah untuk meningkatkan produktivitas kita dan mengantarkan kehidupan yang lebih baik lagi. Apakah ada cara (petunjuk) yang lebih baik dari Allah ? Sebagai muslim yang taat, kita mesti mengamalkan petunjuk ini. Mengapa nggak bersyukur ? Bersyukur adalah perintah Allah, bila dijalani dengan ikhlas maka menjadi ibadah. Semakin bersyukur semakin bertambah iman dan ketaqwaannya. hasilnya adalah kebaikan di dunia dan di akhirat.

Tidak cukup bersyukur itu berterima kasih saja. Perhatikan faktor dalam bersyukur agar kita menjadi lebih baik bersyukurnya, ada faktor ketaatan, ada faktor nikmat, ada faktor cara yang bener dan juga ukuran dari faktor keberhasilannya, ada niat yang ikhlas. Bersyukurlah hanya kepada Allah, maka Allahlah yang membalasnya dengan menambah nikmat, baik secara kuantitatif dan kualitatif. 



































































































No comments:

Post a Comment

Featured post

Sikap terhadap pekerjaan atau profesi

 Semangat pagi semuanya. Insya Allah selalu ada kebaikan yang diperbuat hari ini, minimal memberi rasa bahagia bagi diri sendiri. Bagaimana ...