Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Kamis, Juli 31, 2025

Disiplin menjadi tumbuh dari dalam

Salam bahagia selalu, dan Insya Allah rezeki yang kita cari berbuah manis untuk mensejahterakan keluarga.
 
Hari ini saya berbagi tentang Disiplin dalam kerja. Banyak yang mengartikan disiplin itu dengan masuk dan pulang kerja tepat waktu. Tapi Disiplin itu adalah bagian dari amanah, tanggung jawab dan akhlak seseorang. Terlihat dalam segala bidang dalam kerja, misalkan disiplin itu bukan untuk menghadari rapat dalam kerja. Mempersiapkan rapat, mengadakan rapat yang mengguggah semua orang untuk bertanggung jawab dan menuntaskan rapat untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi satu team atau beberapa team. Tapi bisa juga rapat membahas yang bukan masalah tapi mengembangkan perusahaan menjadi semakin baik. Ini hanya satu contoh saja. Banyak hal dalam bidang disiplin lainnya, orang yang bisa bertanggung jawab dengan rapat tersebut telah menunjukkan sikap baik menjalankan amanahnya dan tentunya dia telah menunjukkan akhlaknya.


Dalam Islam, disiplin kerja dipandang sebagai bagian dari amanah, ibadah, dan cerminan akhlak seorang Muslim yang bertanggung jawab terhadap tugasnya di dunia. Bekerja tidak sekadar mencari nafkah, tetapi juga bentuk pengabdian kepada Allah jika dilakukan dengan niat yang benar dan cara yang halal.
🧭 Pandangan Islam tentang Disiplin Kerja
a. Kerja adalah Amanah
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya..."
(QS. An-Nisa: 58)
→ Disiplin dalam kerja mencerminkan bahwa seseorang menjalankan amanahnya dengan sungguh-sungguh.
b. Disiplin adalah bagian dari ihsan. Apa yang dilakukan karena dia telah ihsan kepada Allah yang memberi amanah.
“Ihsan adalah kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya...”
(HR. Bukhari & Muslim)
→ Bekerja dengan kesungguhan dan kedisiplinan meskipun tidak diawasi manusia, karena yakin Allah selalu melihat.
c. Disiplin sebagai cerminan akhlak
Rasulullah SAW dikenal sangat disiplin dan tepat waktu dalam berbagai hal, baik dalam ibadah, interaksi sosial, maupun urusan dunia.
→ Meneladani beliau berarti membangun karakter kerja yang tertib, rapi, dan penuh tanggung jawab.
d. Kerja sebagai bentuk ibadah
“Tidak ada makanan yang lebih baik yang dimakan oleh seseorang selain dari hasil kerja tangannya sendiri.”
(HR. Bukhari)
→ Disiplin dalam bekerja menjadi bagian dari ibadah jika dilakukan dengan niat yang lurus. 



Berikut beberapa Asmaul Husna yang Berhubungan dengan Disiplin Kerja 
yang bisa menjadi pengingat dan motivasi dalam membentuk disiplin kerja:
1. Al-Baṣīr (ٱلْبَصِيرُ) – Maha Melihat
Allah melihat seluruh amal kita, baik besar maupun kecil, yang nyata maupun tersembunyi.
→ Menjadi dorongan untuk tetap disiplin meski tidak diawasi manusia.
2. Ar-RaqÄ«b (ٱلرَّÙ‚ِيبُ) – Maha Mengawasi
Allah selalu mengawasi setiap langkah kita.
→ Memupuk rasa tanggung jawab dan integritas dalam pekerjaan.
3. Al-ḤakÄ«m (ٱلْØ­َÙƒِيمُ) – Maha Bijaksana
Allah mencintai keteraturan dan kebijaksanaan dalam setiap urusan.
→ Disiplin kerja adalah bagian dari hidup yang tertata dan penuh hikmah.
4. Al-Mu’min (ٱلْÙ…ُؤْÙ…ِÙ†ُ) – Maha Memberi Keamanan dan Kepercayaan
Menjadi hamba yang bisa dipercaya adalah cerminan dari sifat Allah ini.
→ Disiplin membuat kita dipercaya atasan, rekan, dan relasi kerja.
5. Al-Muḥṣī (ٱلْÙ…ُØ­ْصِÙŠ) – Maha Menghitung Segala Sesuatu
Tiada amal yang luput dari perhitungan Allah.
→ Memotivasi untuk bekerja dengan jujur dan sungguh-sungguh setiap waktu.

Paling tidak dengan mengetahui asmaul husna ini untuk zikir agar kita mendapatkan hikmahnya yang mengiringi kerja kita.
 “Kerja bukan cuma soal target dan gaji, tapi juga soal bagaimana kita menunjukkan kualitas diri di hadapan Allah.”

Disiplin kerja bukan hanya urusan duniawi, tetapi cerminan iman, tanggung jawab sebagai hamba, dan bagian dari ibadah harian kita. Dengan mengingat Asmaul Husna, kita dapat menghadirkan kesadaran spiritual dalam profesionalisme kerja.


Berikut ini dikisahkan seorang karyawan yang sadar dengan disiplin. “Aku Nggak Mau Jadi Seperti Itu”: Saatnya Disiplin dari Dalam Diri.
Pagi itu aku datang ke kantor lebih awal dari biasanya. Aku duduk di meja kerja, menyiapkan dokumen, dan iseng melihat ke sekeliling. Di ujung ruangan, duduk seorang karyawan senior, matanya kosong menatap layar. Jam baru menunjukkan pukul 08.15, tapi wajahnya sudah lelah.
Ia bekerja di sini lebih dari 10 tahun. Tapi dari dulu, posisinya tetap. Tidak ada kenaikan. Tidak pernah ikut pelatihan. Tidak pernah ditugaskan hal-hal penting. Ia datang, kerja seadanya, pulang. Hari demi hari. Tahun demi tahun.
Waktu itu aku berpikir: "Aku nggak mau jadi seperti itu."
Aku tidak ingin bekerja hanya untuk sekadar hadir. Tidak ingin waktu bertahun-tahun terlewat tanpa makna, tanpa pertumbuhan. Lalu aku sadar: yang bisa mencegah itu terjadi hanya satu hal — DISIPLIN.
1. Disiplin: Tuntutan dari Dalam Diri, Bukan Sekadar Aturan Kantor. Kebanyakan orang muda berpikir disiplin itu karena takut dimarahi atasan, takut dipotong gaji, atau takut dilihat malas oleh rekan kerja. Tapi disiplin sejati lahir dari kesadaran bahwa kita sedang membentuk masa depan kita sendiri.
Kamu tidak disiplin karena ada yang mengawasi. Kamu disiplin karena kamu tahu siapa dirimu, dan siapa yang ingin kamu jadi kelak. Ini bukan tentang orang lain — ini tentang kamu dengan dirimu sendiri.
Kalau kamu kerja cuma “seperlunya”, kamu tumbuh “seadanya”.
Tapi kalau kamu kerja dengan kesadaran dan komitmen, kamu menjadi pribadi yang berbeda — kuat, cerdas, bertumbuh.
2. Jangan Tertipu dengan Usia Muda
Kamu mungkin berpikir: "Saya masih muda, santai saja dulu."
"Nanti juga belajar kalau udah naik level." "Buat apa disiplin sekarang, toh belum juga dilihat?" Tapi justru masa muda adalah waktu terbaik untuk menanam kebiasaan yang akan membentuk karaktermu. Apa yang kamu tanam sekarang, akan kamu tuai 3 atau 5 tahun ke depan. Banyak orang baru sadar ketika waktu sudah berjalan jauh.
Kamu bisa kerja 10 tahun tanpa kemajuan. Atau kamu bisa kerja 3 tahun dengan perubahan besar — tergantung caramu menjalani hari ini.
3. Disiplin Membuatmu Tumbuh, Belajar, dan Siap Hadapi Perubahan. Kita hidup di dunia yang berubah cepat. Skill yang kamu punya hari ini bisa jadi tidak relevan tahun depan. Maka disiplin tidak hanya soal menyelesaikan tugas, tapi juga tentang kebiasaan untuk terus belajar dan memperbarui diri.
Contoh kebiasaan kecil tapi berdampak besar:
a. Meluangkan waktu 15 menit per hari membaca artikel industri.
b. Menonton 1 video edukatif setiap malam sebelum tidur.
c. Menyusun to-do list harian dan berusaha menyelesaikannya tuntas.
d. Bertanya dan mencatat ketika diberi tugas baru.
e. Evaluasi mingguan atas pencapaian dan kekurangan diri sendiri.
Orang yang disiplin belajar adalah orang yang akan terus relevan, terus dibutuhkan, dan terus tumbuh.
4. Hati-Hati, Zona Nyaman Itu Menipu
Karyawan baru sering cepat merasa nyaman:
a. Gaji cukup, kerja tidak terlalu berat, atasan tidak cerewet.
Tapi itu jebakan.
b. Zona nyaman tidak membuatmu naik. Ia hanya meninabobokanmu — hingga kamu sadar bahwa orang lain sudah melaju jauh dan kamu masih di tempat yang sama.
c. Disiplinlah hari ini, meskipun tidak ada yang menyuruh. Karena ketika kamu “berlari diam-diam”, akan tiba saatnya dunia bertanya, "Kamu kok tiba-tiba jadi jago ya?"
5. Disiplin Itu Refleksi Karakter
Bos atau perusahaan bisa menilai skill-mu, tapi yang paling membekas di mata mereka adalah karaktermu. Apakah kamu bisa diandalkan? Apakah kamu konsisten? Apakah kamu terus belajar? Disiplin membuatmu:
a. Dipercaya lebih cepat.
b. Diberi tanggung jawab lebih banyak.
c. Diperhitungkan saat promosi datang.
Karakter tidak bisa dibuat instan. Ia dibentuk dari pilihan-pilihan kecil setiap hari: memilih datang tepat waktu, memilih menyelesaikan tugas dengan serius, memilih belajar meski lelah.
6. Kerja Adalah Amanah — Allah Melihat Semuanya
Bagi kamu yang beriman, sadarilah bahwa kerja bukan hanya urusan kantor atau target. Kerja adalah amanah yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Bahkan hal-hal kecil seperti menunda pekerjaan, pura-pura sibuk, atau tidak jujur dalam laporan — semua tercatat.
“Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
– (QS. Al-Hujurat: 18)
Kalau kamu yakin Allah melihat, maka kamu tidak butuh pengawasan manusia untuk bekerja dengan sungguh-sungguh.
7. Mulailah Disiplin Hari Ini
Tidak ada kata terlalu dini untuk mulai serius dengan pekerjaan. Jadikan ini prinsip:
Aku ingin jadi karyawan yang terus belajar, bukan hanya bekerja.
Aku ingin jadi orang yang bertanggung jawab, bukan yang beralasan.
Aku ingin tumbuh, bukan hanya tinggal.
Mulailah dari hari ini. Bangun lebih pagi. Datang lebih awal. Buat catatan kerja. Belajar 1 hal baru. Selesaikan tugas tanpa harus diingatkan. Tahan diri dari distraksi. Tersenyum saat melayani. Tunjukkan kamu berbeda.

Kamu Sedang Membentuk Dirimu Sendiri
Setiap hari kamu datang kerja bukan hanya untuk menyelesaikan pekerjaan. Kamu sedang membentuk siapa kamu kelak. Apakah kamu akan dikenang sebagai yang bisa diandalkan, atau hanya sekadar pengisi bangku kantor?
Disiplin adalah pilihan. Tapi dampaknya akan menentukan arah hidupmu.
Jangan tunggu motivasi datang. Bertindaklah dulu, maka semangat akan mengikuti.
Dan suatu hari nanti, ketika kamu duduk di posisi yang dulu kamu impikan, kamu akan berterima kasih pada dirimu yang hari ini — yang memilih untuk disiplin.
Jangan Hanya Datang dan Pulang: Saatnya Disiplin dan Tumbuh dalam Dunia Kerja
"Kerja bukan cuma soal gaji bulanan. Kerja adalah tentang membentuk siapa dirimu nanti."

Ketika kamu baru mulai bekerja, rasanya dunia ini sangat besar. Banyak hal yang belum kamu tahu. Banyak pula godaan untuk santai-santai karena merasa masih muda, atau berpikir “nanti juga belajar kalau udah disuruh.” Tapi izinkan saya mengingatkan satu hal penting: dunia kerja bukan tempat untuk yang sekadar ikut arus. Dunia kerja adalah tempat untuk tumbuh – kalau kamu disiplin.

1. Mengapa Disiplin Itu Kunci
Disiplin bukan hanya soal datang tepat waktu. Disiplin adalah soal cara kamu mengatur hidup, menyusun prioritas, dan menjaga komitmen terhadap tanggung jawab. Dunia kerja tidak menilai kamu dari seberapa cepat kamu mengerti, tapi dari seberapa konsisten kamu bisa diandalkan.
Karyawan muda sering kali terlena dengan pemikiran bahwa mereka masih punya banyak waktu. Padahal, waktu tidak menunggu siapa pun. Orang yang disiplin sejak awal akan lebih cepat naik kelas. Mereka akan dipercaya. Dan ketika kamu dipercaya, peluang akan datang lebih cepat.
2. Disiplin Bukan Bakat, Tapi Pilihan
Jangan bilang kamu tidak bisa disiplin karena belum terbiasa. Tidak ada orang lahir-lahir langsung disiplin. Disiplin adalah keputusan yang dibuat setiap hari:
Memilih bangun lebih pagi untuk persiapan kerja.
Memilih menyelesaikan tugas meski sedang tidak mood.
Memilih belajar hal baru meski tidak disuruh.
Orang sukses tidak menunggu mood datang untuk bergerak. Mereka bergerak dulu, lalu mood akan menyusul.
3. Kenapa Harus Selalu Update Diri?
Dunia berubah cepat. Teknologi, cara kerja, bahkan standar keterampilan pun berubah. Kalau kamu tidak meng-upgrade diri, kamu akan cepat tergantikan. Orang lain yang lebih tahu, lebih terampil, dan lebih cepat beradaptasi akan melangkah lebih dulu.
Bayangkan kamu kerja lima tahun tapi skill kamu masih itu-itu saja. Kamu akan jadi “karyawan senior yang tidak berkembang.” Sedangkan yang disiplin belajar, walau masih muda, bisa jadi lebih relevan dan dicari perusahaan.
Ingat: Gelar pendidikan hanyalah tiket masuk. Yang membuatmu bertahan dan naik level adalah kemampuan belajar dan adaptasi.
4. Mulai dari Hal-Hal Sederhana
Tidak semua pengembangan diri harus mahal atau rumit. Banyak yang bisa kamu mulai hari ini:
Baca artikel industri selama 10 menit setiap hari.
Ingin kerja di bidang digital? Baca perkembangan dunia digital. Ingin jadi admin profesional? Pelajari tools dan tips manajemen data.
Ikuti webinar atau pelatihan gratis.
Banyak tersedia online, tinggal niat dan waktu yang kamu sediakan.
Minta feedback dari atasan atau rekan kerja.
Terbuka terhadap masukan akan membuatmu cepat berkembang.
Atur waktu dengan baik.
Gunakan jam kerja untuk benar-benar fokus. Jangan habiskan waktu dengan scroll media sosial saat tugas belum selesai.
5. Tumbuh itu Pilihan, Tapi Tidak Tumbuh Ada Konsekuensinya
Kalau kamu tidak disiplin dalam bekerja dan belajar, konsekuensinya akan datang diam-diam. Mungkin kamu akan merasa stagnan. Mungkin kamu akan ditinggalkan oleh perkembangan teknologi. Mungkin kamu akan tetap berada di posisi yang sama saat teman-temanmu sudah naik tangga karier.
Sebaliknya, jika kamu berani disiplin, kamu akan melihat hasilnya. Bukan hanya naik gaji atau promosi, tapi juga rasa percaya diri, kedewasaan berpikir, dan kemampuan mengambil keputusan yang lebih matang.
6. Kerja Itu Amanah, Bukan Sekadar Kewajiban
Sebagai orang yang beriman dan beretika, kita tahu bahwa kerja bukan sekadar urusan gaji. Kerja adalah amanah. Tugas yang dipercayakan kepadamu adalah ujian kedisiplinan, kejujuran, dan integritas.
Allah melihat segala hal, bahkan ketika atasanmu tidak melihat. Ketika kamu bekerja dengan kesadaran bahwa semua ini akan dipertanggungjawabkan, maka kamu akan terdorong untuk lebih serius, lebih ikhlas, dan lebih disiplin.
“Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” – (QS. Al-Hujurat: 18)
7. Bertumbuh Itu Proses, Bukan Instan
Mungkin kamu merasa sudah berusaha tapi belum dihargai. Mungkin kamu disiplin tapi belum dilirik atasan. Jangan menyerah. Proses tidak pernah mengkhianati hasil.
Disiplin hari ini mungkin tidak terlihat besok, tapi akan terasa dalam 6 bulan, 1 tahun, bahkan 3 tahun ke depan. Orang yang hari ini terlihat “biasa-biasa saja” bisa jadi pemimpin di masa depan, jika dia tidak berhenti bertumbuh.
8. Bangun Karakter, Bukan Hanya Karier
Pada akhirnya, dunia kerja bukan hanya tentang posisi atau jabatan. Ini tentang membentuk siapa dirimu. Apakah kamu menjadi orang yang tangguh, bisa dipercaya, rajin belajar, dan tahu tujuan?
Disiplin akan membantumu membangun karakter kuat, dan karakter itulah yang akan membawamu melewati tantangan, konflik, bahkan krisis.
Penutup: Mulailah Hari Ini, Jangan Tunggu Nanti
Kalau kamu karyawan baru, ini adalah momen terbaik untuk membentuk kebiasaan baik. Kalau kamu masih muda, inilah masa emas untuk belajar dan tumbuh. Jangan buang waktumu hanya untuk ikut-ikutan atau menjalani hari dengan setengah hati.
Bangun disiplinmu. Perbarui dirimu. Jadilah karyawan yang bukan hanya bekerja, tapi juga bertumbuh.
“Orang yang hari ini sama dengan kemarin, dia merugi.” – (Ucapan hikmah dari Imam Syafi’i)

Renungan berikut ini untuk menyadarkan kita tentang disiplin ;
Mengapa kita Harus Disiplin?
Disiplin adalah Tuntutan dari Dalam Diri. Bukan karena takut dimarahi atasan atau bukan karena ingin dibilang disiplin, tapi karena sadar kita sedang membentuk masa depan.
Disiplin adalah Kebiasaan yang Dibentuk, Bukan Bakat. Setiap hari kita memilih untuk bergerak atau bermalas-malasan. Pilihan itu menentukan siapa kita.
Disiplin adalah Cara Bertahan di Dunia yang Cepat Berubah Tanpa belajar dan update diri, kita tertinggal.
Lakukan Kebiasaan Kecil yang Bisa Membuatmu Tumbuh setiap hari :
📚 Membaca artikel industri kerja atau agama 10–15 menit per hari
🎧 Mengikuti atau mendengarkan webinar/podcast mingguan
📋 Membuat to-do list harian dan evaluasi mingguan
📌 Meminta feedback dan catat pelajaran penting
🚫 Mengurangi distraksi saat kerja (misal: medsos)

Hati-hati dengan Zona Nyaman, karena bisa jadi Jebakan
Gaji cukup, kerja ringan, tapi tak berkembang.Tanpa sadar, waktu habis tanpa kemajuan.
➡ Disiplin menjaga kita tetap tumbuh meski tidak sedang disuruh.
Kerja Itu Amanah, Bukan Cuma Kewajiban
Bekerjalah dengan kesadaran. Disiplin karena Allah melihat, bukan sekadar karena atasan memantau.
Ingat!
Orang yang disiplin akan dipercaya lebih cepat.
Orang yang mau belajar akan bertahan lebih lama.
Orang yang tumbuh dari dalam diri akan melesat lebih tinggi.
Tutup dengan Ajakan:
"Setiap hari kamu sedang membentuk siapa dirimu nanti. Disiplinlah hari ini, agar kamu tidak menyesal esok hari."
Mulai dari hari ini. Tumbuh bersama disiplin!


Insya Allah apa tentang disiplin ini bisa membangkitkan diri atau memotivasi diri. Motivasi islam yang mampu memberdayakan diri dari dalam. Jangan tidak bergerak untuk tumbuh, karena bisa jadi kita berada di zona Nyaman. Just do it NOw

Sahabatmu
Munir Hasan Basri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured post

Bos Sok tahu, ngga ada yang salah ...

Alhamdulillahirabbilalamin, Allah telah memberi ilmu yang banyak, tapi kadang kita tidak merasakannya. Seringkali kita menganggap kecil ilmu...