Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Rabu, Juli 30, 2025

Ngebayangin kerja sama Allah yang Maha Melihat

Salam bahagia selalu, dan Insya Allah semakin hari semakin banyak kebaikan yang kita lakukan dan berharap dapat meminimalkan dosa. Aamiin


Hari ini saya ingin mengajak kita merasakan kerja dengan melibatkan Allah yang Maha Melihat. Dalam tulisan sebelumnya kata " Ya Basir", yang berarti Maha Melihat dimaknai sebagai 
1. Melihat Segala Sesuatu, Baik yang Tampak maupun Tersembunyi. Allah tidak hanya melihat apa yang tampak di mata manusia, tapi juga yang tersembunyi—niat, pikiran, perasaan, bahkan yang belum terucap.
2. Melihat Tanpa Batas Ruang dan Waktu. Penglihatan Allah tidak terbatas seperti manusia. Ia melihat seluruh makhluk, di mana pun berada, bahkan dalam gelap gulita sekalipun.
3. Tidak Pernah Lalai atau Terlewat. Tidak ada satu gerakan pun—sekecil apa pun—yang luput dari penglihatan Allah. “Dia mengetahui (melihat) pengkhianatan mata dan apa yang disembunyikan oleh hati.” (QS. Al-Mu’min: 19)
4. Melihat sebagai Dasar Penilaian dan Pengawasan. Kesadaran bahwa Allah Maha Melihat akan membuat seseorang:
✅ Lebih berhati-hati dalam bertindak
✅ Tidak menyepelekan dosa kecil
✅ Ikhlas berbuat baik meski tidak dilihat manusia
Tidak hanya itu Allah yang Maha Melihat bersanding dengan :
a. Maha Mengetahui, tidak sekedar melihat tapi mengetahui apa yang terjadi yang tampak maupun yang tidak nampak.
b. Maha Mengetahui keadaan hambaNya. Dimana saja, kapan saja, Allah tahu keadaan kita yang sebenarnya.
c. Maha Mendengar, menjadi satu kesatuan dengan Maha melihat. Mendengar apa yang dilihat dengan benar.
d. Dari ketiga point di atas, Allah sekaligus merespon atau membalas atau "mengizinkan" apa yang menjadi kehendakNya. 

Obrolan: "Ketahuan Online, Tapi Masih Ngeles?"
(Ruang kerja siang hari. Mamat sedang menonton video lucu di internet. Myra lewat dan melirik layarnya.)
Myra: Mamat... itu kamu nonton video lucu ya?
Mamat: Eh? Eh? Bukan, ini… ini lagi riset buat presentasi. Kan butuh hiburan juga biar ide ngalir… ehehe.
Bujang: (muncul dari belakang sambil bawa kopi). Riset katanya. Video lucu bisa jadi materi presentasi apaan, Mat?
Mamat: Yaaa siapa tahu bisa masukin elemen hiburan... biar nggak kaku.
Myra: (tersenyum sambil duduk). Mat, kamu lupa ya? Atasan mungkin nggak lihat, tapi Allah Maha Melihat.
Mamat: Hehe… iya sih, tapi ini cuma sebentar kok.
Bujang: Sebentar pun kalau udah nyolong waktu kerja, tetap aja bukan hak kita. Kayak makan makanan orang lain, cuma satu sendok... tapi tetap bukan milik kita.
Mamat: (menghela napas, mulai menutup tab video)
Kalian bener. Kadang kita lebih takut dilihat bos daripada diingatkan Allah. Padahal yang Maha Melihat tuh... gak pernah cuti.

Myra: Betul, Mat. Kita kerja buat nyari rezeki halal. Kalau waktunya kerja, ya niatkan ibadah juga. Allah lihat usaha kita.
Bujang:Nah gitu dong. Mending sekarang kita fokus beresin tugas. Nanti pas istirahat, baru deh nonton video lucu sampe puas.
Mamat: (tertawa kecil) Deal. Tapi abis ini Myra juga harus nonton bareng, biar nggak aku doang yang ketagihan.
Myra & Bujang: Asal setelah jam kerja! 😄



Sebenarnya dalam keseharian kerja kita, banyak hal kita "meniadakan Allah yang Maha Melihat". Yang masuk kerja pas teng jam masuk atau ada juga yang lewat. Kalau ditanya,"telat ya?", dengan panik dan kaget dijawab dengan nada membela diri seolah tak salah,"Nggak telah kok, pas jam di absennya".  Sampai kita pulang kerja. Saat pulang kerja ... Bukankah kita selalu siap jam pulang kerja berakhir, tapi bukankah kita sudah menyelesaikan kerja 15 menit sebelumnya. Artinya jam kerja kita berkurang dari apa yang kita komitmen kan. Semua ini bisa jadi tak terlihat oleh atasan atau HRD, tapi Allah Maha melihat apa yang kita kerjakan, dan Maha mendengar apa yang diucapkan oleh hati kita serta Allah Maha Mengetahui keadaan kita saat itu. Apakah Allah tidak bertindak ? Allah selalu membalas sekecil apapun yang kita perbuat. Ada amanah yang tidak dipertanggungjawabkan dengan bener, ada ketidakjujuran, "menipu" Allah dengan tidak menganggap Allah ada dan seterusnya. Apa iya Allah mau memberikan karir yang baik buat kita.

Contoh penerapan keyakinan "Allah Maha Melihat" dalam dunia kerja. Ini bisa membantu membentuk karakter pekerja yang jujur, bertanggung jawab, dan profesional meskipun tanpa pengawasan langsung.

🟩 Penerapan Keyakinan “Allah Maha Melihat” dalam Dunia Kerja

1. Bekerja dengan Kesadaran bahwa Allah Melihat
Tanamkan bahwa setiap tindakan di tempat kerja — termasuk saat tidak diawasi atasan — dilihat oleh Allah.
Ini mendorong kejujuran, integritas, dan tanggung jawab, karena Anda bekerja bukan hanya untuk manusia, tapi karena sadar akan pengawasan Allah.
Contoh nyata: Tidak mencuri waktu kerja (seperti bermain media sosial saat jam kerja), meskipun tidak ada yang melihat.
2. Bekerja dengan Jujur, Meski Tanpa Pengawasan
"Meski atasan tidak melihat, aku tahu Allah selalu melihatku."
Karyawan yang meyakini Allah Maha Melihat tetap bekerja dengan disiplin meskipun tanpa pengawasan langsung. Ia tidak curang dalam absensi, tidak mengakali laporan, dan tidak menyalahgunakan fasilitas kantor.
3. Menjadi Pengamat yang Baik (Meneladani Sifat Al-Bashir)
Dalam tim, jadilah orang yang memperhatikan detail, memperhatikan rekan kerja, dan peka terhadap situasi di sekitar.
Gunakan pengamatan itu untuk membantu, mendukung, dan memperbaiki jika ada kekeliruan.
Contoh: Anda melihat ada rekan yang tampak tertekan atau kesulitan menyelesaikan tugas. Anda bisa menawarkan bantuan atau mendiskusikan dengan pimpinan secara bijak.
4. Bersikap Adil dan Tidak Tergesa dalam Menilai
Karena Allah melihat segala hal dari sudut pandang yang sempurna, kita bisa meneladani-Nya dengan tidak cepat menghakimi orang lain hanya berdasarkan apa yang tampak.
Dalam dunia kerja, ini penting agar tidak terjadi salah paham atau konflik.
Contoh: Jika seorang rekan terlihat tidak produktif, Anda bisa bertanya baik-baik dulu sebelum menilai bahwa ia malas — bisa jadi ada beban pribadi yang berat.
5. Menjaga Profesionalisme Saat Tidak Diawasi
Jika Anda bekerja dari rumah atau memiliki jam kerja fleksibel, sifat Al-Bashir mengingatkan bahwa kinerja kita tetap "terlihat", walau tidak oleh atasan langsung.
Ini menumbuhkan etos kerja yang kuat dan konsisten.
6. Meningkatkan Kualitas Hasil Kerja
Menyadari bahwa Allah Maha Melihat dapat memotivasi Anda untuk menyempurnakan pekerjaan, meskipun itu bukan proyek besar atau tidak langsung mendapat pujian.
Contoh: Anda membuat laporan dengan teliti dan rapi, walau hanya sedikit orang yang membacanya, karena Anda ingin memberikan yang terbaik.
7. Bertanggung Jawab terhadap Tugas
"Allah tahu seberapa sungguh-sungguh aku menjalankan tugasku."
Saat seorang pegawai yakin bahwa Allah Maha Mengetahui dan Maha Melihat, ia akan menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh, bukan hanya demi penilaian manusia, tetapi karena merasa bertanggung jawab kepada Allah.
8. Menahan Diri dari Ghibah dan Intrik Kantor
"Allah mendengar dan melihat setiap kata dan niatku."
Ia tidak mudah ikut dalam pergunjingan atau permainan politik kantor karena sadar bahwa setiap ucapan dan perbuatan diawasi oleh Allah.
9. Tidak Menyalahgunakan Wewenang atau Keuangan
"Allah tahu apa yang aku ambil, bahkan yang tersembunyi."
Meskipun celah penyimpangan terbuka, ia memilih untuk jujur dan amanah karena meyakini bahwa Allah Maha Mengetahui dan akan memintai pertanggungjawaban kelak.
🔹 Ilustrasi Sederhana
Situasi: Budi diminta membuat laporan keuangan proyek. Tidak ada yang akan tahu jika dia menambahkan beberapa biaya fiktif.
Sikap: Budi berkata dalam hati, “Kalau pun manusia tak tahu, Allah Maha Melihat. Aku tak mau rezekiku bercampur dengan sesuatu yang kotor.”

Ada pesan moral yang kita bisa ambil dari penjelasan di atas, 
💡 Kerja yang jujur dan amanah adalah bentuk ibadah
💡 Kesadaran kepada Allah menjaga profesionalitas, bahkan tanpa pengawasan manusia
💡 Waktu kerja bukan untuk disia-siakan — itu bagian dari tanggung jawab

Asmaul Husna "Al-Bashir" (ٱلْبَصِيرُ) berarti "Yang Maha Melihat" — Allah melihat segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi, yang besar maupun yang kecil, yang dilakukan secara terang-terangan maupun diam-diam. Menerapkan sifat Ya Basir dalam kehidupan kerja dapat membawa dampak positif yang besar, baik untuk kedisiplinan pribadi maupun untuk hubungan profesional. Berikut beberapa cara Anda bisa menerapkannya:


🌟 Jika Anda ingin saya bantu membuat refleksi harian atau affirmation kerja berdasarkan Asmaul Husna, saya bisa bantu juga.

Pertanyaan selanjutnya, apakah hal ini bisa diterapkan di kantor yang modern seperti sekarang ini ? Dari segi nilai atasan dan pemilik perusahaan sangat menginginkannya. Tapi ini kan cara-cara Islam dan tidak semestinya diterapkan di kantor. Di kantor ya urusan kantor, tidak boleh menerapkan nilai keislaman. Apalagi yang pemilik adalah bukan muslim. Ada beberapa profesional dalam kerja sangat menginginkan hal ini, sangat ingin nilainya diterapkan. Dilain sisi, perusahaan muslim tidak menerapkannya, entah karena apa. Bisa jadi karena persepsi dari kelemahan ilmu agama dan kecenderungan perusahaan adalah persepsi perkara dunia. Akhirnya saya hanya menyarankan bagi setiap karyawan yang muslim untuk bisa menjalankan ini untuk kepentingan dirinya sendiri, memberi kebaikan bagi diri untuk semakin beriman. 
Bagi saya tidak melulu Allah itu Maha Melihat, Maha Mengawasi, Maha Mendengar, Maha Mengetahui keadaan hambaNYa, tapi kita menerapkan asmaul husna ini dari sisi kita untuk menjadi semakin baik. Apa itu ? 
1. Menjadikan Allah yang Maha Melihat dan sebagainya itu untuk kita libatkan dalam setiap aktivitas kerja kita. Hal ini memohon untuk selalu menjaga terhubung dengan Allah (sadar kepada Allah).
2. Saat kita sadar dan tahu salah atau mengambil jalan yang bukan jalanNya Allah, maka bersegeralah kita istighfar.
3. Karena Allah itu Maha tahu keadaan hambaNya, maka sudah sepantasnya kita memohon pertolongan agar dicegah dari kesalahan yang besar, dan memohon pertolongan solusi dengan apa yang kita kerjakan.
Oleh sebab itu, hendaklah kita memohon setiap pagi sebelum kerja berdoa kepada Allah 
"Ya Allah, Engkau adalah Al-Bashir, Yang Maha Melihat. Engkau menyaksikan setiap langkahku, niatku, dan kerjaku. Hari ini aku bekerja dengan jujur, penuh dedikasi, dan tanggung jawab, meskipun tidak selalu terlihat oleh manusia. Aku yakin, semua kebaikan Engkau lihat, dan semua usaha Engkau perhitungkan. Jadikan pekerjaanku hari ini sebagai amal ibadah. Jika aku salah maafkan aku, tolonglah aku dengan ilmuMu dan kuatkan kerjaku dengan kekuatan dariMU"
– Aamiin.
🧠 Affirmation (Pernyataan Positif)
Katakan ini dalam hati atau dengan suara pelan sebelum bekerja:
"Aku bekerja dengan penuh integritas, karena aku tahu Allah melihatku."
"Aku menyelesaikan tugasku sebaik mungkin, walau tidak selalu mendapat pujian."
"Aku tidak perlu berpura-pura. Kejujuran dan niat baikku sudah cukup, karena Al-Bashir tahu segalanya."
"Jika aku tidak dilihat oleh manusia, aku tetap dilihat oleh Yang Maha Melihat."
"Hari ini aku bekerja untuk Allah, bukan sekadar untuk atasan."
🌙 Sore – Menutup Hari Kerja
"Ya Allah Al-Bashir, pastilah selalu ada salah dan lalai, ampuni aku. Jika aku telah bekerja dengan sungguh-sungguh, terimalah sebagai amal kebaikan. Jangan biarkan aku terlena oleh pujian atau kecewa oleh kurangnya penghargaan manusia. Engkaulah saksi atas semua jerih payahku."
– Aamiin. 

Insya Allah kita semua, apapun yang kita kerjakan mendapat ridho Allah. Ini adalah motivasi islam yang baik untuk diteladani. Motivasikan diri kita menjadi semakin baik, iman yang semakin tinggi dan semakin banyak amal yang bisa dilakukan. Tentunya tidak ada daya kecuali dariMu dan tidak ada kekuatan kecuali dariMU, berikan kami semangat untuk memberdayakan diri ini untuk berada di jalanMU.

Sahabatmu
Munir Hasan Basri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured post

Udah bisa bangun paginya

Alhamdulillahirabbilalamin masih diberi kesempatan hari ini, dibangunkan dan diberi pikiran fresh untuk memperbaiki keadaan sendiri. Hari se...