Salam sejahtera dan bahagia selalu. Insya Allah hari demi hari kita dimampukan untuk memahami apa yang kita kerjakan dan dapat memaknai apa yang kita inginkan. Kemudahn dan kelancaran selalu mengiringi kita.
Mungkin orang bertanya, kok bahasannya tentang salat ? Yang lain dong, terutama tentang "mencari uang", tentang kerja atau tentang motivasi agar hidup lebih baik. Bener juga sih, Tapi mana lebih utama memahami salat dengan sebenarnya dengan yang lain. Renungkan apakah bersemangat cari uang bisa memberi waktu untuk salat lebih baik ? Atau sebaliknya ? Dalam pandangan Allah, Salat lebih utama dari amal soleh lainnya, dan memiliki nilai tinggi. Tak perlu panjang lebar ya.

Sudah banyak penelitian tentang Salat yang menghasilkan kebaikan yang diperoleh. Terutama penelitian tentang dampak sehat dari salat. Ada orang yang tergerak salat karena ingin sembuh, bisa saja terjadi. Atau ada yang sudah salat terus dari dulu dan kesehatan tidak bermasalah. Boleh-boleh saja bahwa orang mau salat itu karena sesuatu. Tapi jangan sampai dijadikan tujuan. Padahal salat itu niatnya karena Allah. Lalu bagaimana dengan salat agar sehat ? Fokuslah kepada salatnya dan sehat itu hanya dampak dari salat yang bener. Disisi lain, ada orang nggak sehat juga walaupun sudah salat. Lalu salat itu bagian dari pembuktian iman kita. "Kami dengar dan kami taat". Sehat atau belum sehat adalah efek dari salat yang Allah izinkan kepada kita. Bisa jadi kita sudah salat lebih baik, tapi kondisi tubuh kurang sehat. Jangan sampai kita berprasangka buruk kepada Allah dengan menganggap sudah salat malah sakit. Disisi lain sakit dijadikan Allah untuk menguji kita, apakah kita beriman kepada Allah atau malah sebaliknya. Yang penting adalah lakukan salat dengan niat ikhlas kepada Allah dan mengikuti syariatnya seperti apa yang telah diteladani oleh Rasululllah.
Berikut ini beberapa kajian tentang manfaat salat, yang dijadikan pengetahuan dan ilmu untuk menguatkan keimanan kita dan semakin berkualitas salatnya.
Yang pertama adalah membiasakan atau menjaga keterhubungan hati kita kepada Allah. Dalam segala hal kita mesti terhubung atau sadar kepada Allah agar apa yang kita lakukan itu memberi makna, bukan sekedar aktivitas fisik saja. Salat merupakan ibadah kita kepada Allah yang mesti menghadirkan hati epanjang salatnya. Kondisi ini mendorong kita untuk selalu salat dengan yang terbaik dihadapan Allah.
Ciptakan suasana hati merasa diperhatikan (dilihat) Allah dan pasti Allah melihat kita. Setiap lisan dan gerakan tubuh dalam salat mesti bersumber dari hati. Berlatih untuk melakukan semua ini dalam salat agar mampu mengendalikan lisan dan gerakan salat kita hanya kepada Allah. Mudah nggak ? Pasti berat.
وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ ( البقرة: ٤٥ )
Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (QS. [2] Al-Baqarah : 45)
salat itu pasti berat, kecuali orang yang khusyuk. Siapa yang khusyuk itu ?
الَّذِيْنَ يَظُنُّوْنَ اَنَّهُمْ مُّلٰقُوْا رَبِّهِمْ وَاَنَّهُمْ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ ࣖ ( البقرة: ٤٦ )
(yaitu) mereka yang yakin, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (QS. [2] Al-Baqarah : 46)
Yaitu orang yang yakin menemui Tuhannya. Kita bisa meneladani beberapa hadist yang menerangkan tentang salat yang benar dari Rasulullah dan para sahabatNya. Karena berat, maka lakukan dengan kesungguhan dan terus konsisten. Apa yang sudah kita lakukan dapat membentuk kesadaran kita selalu kepada Allah, yang menyertai setiap langkah kehidupan kita.
kebaikan yang kedua adalah Salat mampu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Iya sih, kata Al Qur'an.
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ ( العنكبوت: ٤٥ )
Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. [29] Al-'Ankabut : 45)
Tapi kenyataannya ? Salat ya salat, keji dan mungkar ada aja yang kita lakukan. Dalam berita terkabarkan ada yang korupsi tapi orangnya salat. Lalu bagaimana agar salat mampu mencegah yang keji dan mungkar. Petunjuk di atas benar adanya sebagai janji Allah (dengan kata sesungguhnya), salat yang dilakukan dengan bener. Sikapi petunjuk itu menjadi ukuran keberhasilan salat kita. Orang yang salat tidak dijamin tidak berlaku keji dan mungkar, sesuai dengan kadar (nilai) salatnya.
Salat yang sebenarnya dan bernilai tinggi dapat membawa pelakunya tidak berbuat keji dan mungkar. Iya. Agar kita dapat melakukan salat dengan sebenarnya, maka sangat pantas kita memiliki ilmunya yang didasari iman yang semakin baik. Beberapa hal yang dapat mendorong kita belajar lebih banyak dan lebih kuat lagi untuk melakukan salat dengan sebenarnya :
Salat itu ibadah yang lebih keutamaannya dari ibadah lain. Maknanya kita mesti menempatkan salat sebagai hal yang utama (prioritas utama), mesti ada waktu dan ada juga perhatian dalam belajar salatnya dan melakukan salatnya.
"Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah salat. Jika salatnya baik, maka ia akan beruntung dan selamat. Namun jika salatnya rusak, maka ia akan rugi dan celaka.“ (HR at-Tirmidzi no. 413, Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jami' no. 2573)
kalau sudah menjadi prioritas utama, maka dorongan yang luar biasa untuk mengerjakan salat tepat pada waktunya. Mengapa ? Jika ini dilakukan, maka Allah sangat mencintaiNya.
“Rasulullah ditanya: ‘Amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah?’Beliau menjawab: ‘Salat tepat pada waktunya.’Ditanya lagi: ‘Kemudian apa?’Beliau menjawab: ‘Berbakti kepada kedua orang tua.’Ditanya lagi: ‘Kemudian apa?’Beliau menjawab: ‘Jihad di jalan Allah.’” (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari (no. 527) dan Imam Muslim (no. 85)
Satu hal lagi yang mampu mendorong kita untuk salat yang sebenarnya, apa itu ? Salat itu adalah amal yang pertama di hisab di akhirat, dan Rasulullah bersabda :
"Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah salat. Jika salatnya baik, maka ia akan beruntung dan selamat. Namun jika salatnya rusak, maka ia akan rugi dan celaka.“ (HR at-Tirmidzi no. 413, Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jami' no. 2573)
Allah berfirman di ayat Al Ankabut ayat 45 ; Salat itu lebih utama dari ibadah yang lainnya. Mari kita jadikan hal ini sebagai pemacu untuk salat yang sebenarnya.
kebaikan yang ketiga yang dapat kita raih sebagai bonus dari salat adalah Salat sebagai sumber cahaya. "Nuur" (cahaya) di sini mencakup dua makna,
Cahaya di dunia: menerangi hati dan jalan hidup, membimbing seseorang menjauhi maksiat. Cahaya di akhirat. Menjadi penerang di alam kubur dan di hari kiamat.
Shalat bukan sekadar kewajiban, tapi sumber cahaya ruhani yang menerangi batin, menyinari langkah hidup, dan menuntun seseorang di dunia maupun akhirat. Dalam konteks kesadaran kepada Allah, shalat adalah penguat koneksi vertikal, agar hati tidak gelap oleh dunia. Memelihara salat adalah menjaga sumber cahaya dalam hidup kita.
“Salat adalah cahaya, sedekah adalah bukti, dan sabar adalah sinar...” Imam Muslim dalam Shahih Muslim, no. 223
kebaikan keempat adalah Mendatangkan kebahagiaan. Apa bisa begitu ? Dalam psikologi modern, Salat yang sadar kepada Allah (khusuk) merupakan suatu kondisi yang dikenal dengan istilah “flow”. Keadaan membuat hati bahagia dan sumber kreativitas.
Flow adalah kondisi mental ketika seseorang sepenuhnya tenggelam dalam suatu aktivitas, dengan fokus tinggi, kehilangan rasa waktu, dan perasaan puas yang mendalam. Konsep ini diperkenalkan oleh Mihaly Csikszentmihalyi, seorang psikolog yang meneliti kebahagiaan dan produktivitas.
Mengapa Flow Membuat Bahagia? Saat seseorang berada dalam flow,
1. Ia mengalami keterlibatan total dalam hidupnya.
2. Otak melepaskan dopamin dan endorfin, zat kimia alami yang memberi perasaan senang.
3. Karena fokus pada saat ini (present moment), pikiran negatif, kecemasan, dan beban mental mereda.
4. Flow membuat seseorang merasa hidupnya bermakna—terhubung antara potensi diri dan pengalaman nyata.
Yang terakhir dampak dari salat adalah kebaikan membuat tubuh jadi sehat. Penemuan terakhir menyatakan bahwa sebenarnya kesehatan tubuh berasal dari jiwa. Beberapa penyakit tubuh dapat disembuhkan melalui ketenangan jiwa. Dalam berbagai penelitian memperlihatkan manfaat mengerjakan salat secara teratur bagi kesehatan tubuh.
Dan bisa jadi masih banyak kebaikan yang diperoleh dari salat, terutama memiliki kebaikan tersendiri pada masing-masing pelakunya. Yakinlah salat itu ibadah yang Allah perintahkan. Perintah untuk disyukuri dengan menjalaninya dengan ikhlas.
Jangan sampai kita salat karena ingin mendapatkan kebaikannya. Manfaat itu adalah efek dari salat yang dilakukan dengan benar. Ada iman, dikerjakan ikhlas, dan mengikuti persyaratan salat. Misalkan sehat karena Salat, sehat bukan tujuan tapi manfaat dari Salat. Salat karena iman kepada Allah.
Tulisan ini bisa dijadikan pengetahuan untuk menguatkan iman kita tentang salat. Bukankah iman itu perlu ilmu yang mendorong kita untuk beramal saleh. Mestinya semakin kuat motivasi islam kita untuk terus memperbaiki iman dan amal saleh. Jika hal ini dilakukan, maka kita telah memberdayakan diri menjadi semakin baik hari ini.
Sahabatmu
Munir Hasan Basri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar