Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Selasa, Juli 29, 2025

Sadar ngga sih, orang sukses itu sedikit

 Salam sejahtera dan bahagia selalu, dan Insya Allah saya dan pembaca selalu diberikan hati yang tenang dan tidak gelisah hari ini.

Hari ini saya ingin mengulas tentang kerja, yang bagi sebagian orang kerja adalah segalanya. Dicari dan disyukuri saat dapat kerja. Kerja adalah tujuan untuk meraih sukses. Ada benernya sih ? Tapi fakta menunjukkan bahwa hanya beberapa orang saja yang sukses dalam kerja, diantaranya pemilik perusahaan dan beberapa dari manager saja. Kalau dihitung perusahaan yang karyawan 100 orang, maka kesuksesan hanya sekitar 3%. Kesuksesan itu pun karena ada produk dan  jasa yang dikenal banyak orang. Produsen melihat produk atau jasa dan siapa dibalik produknya. Sedangkan mereka yang staf administrasi atau salesmen atau pelaku lain sebagai karyawan tidak dibilang sukses. Kalau ditanya, apa iya kita masih menginginkan kerja sebagai jalan kesuksesan ?



Sukses selalu identik dengan uang dan materi yang melekat orangnya. Begitu banyak orang menafsirkannya. Seperti melihat bos atau pemilik perusahaan, yang memiliki mobil mewah, rumah mewah dan penampilan yang wah, maka orang ini dibilang sukses. Padahal bisa jadi memang pemilik perusahaan itu sudah kaya dari dulunya, maka dia membuat perusahaan. Demikian juga dengan orang tertentu dari karyawan, seperti manager atau CEO yang penampilannya wah. Semua itu kita bilang sukses. Tapi apa iya begitu ? Bisa jadi semua itu bukan miliknya tapi sesuatu yang dibei dengan utang atau pinjaman, dimana pinjaman itu diambil dari keuntungan perusahaan. Keuntungan perusahaan yang diantaranya andil setiap karyawan. karyawan yang sinis mengatakan,"karyawan bekerja keras untuk memberi keuntungan perusahaan, tapi karyawan hanya digaji dengan gaji UMR saja". Disini terlihat pemilik perusahaan dengan kepanjangan tangannya melalui manager mengajak semua karyawan bekerja untuk mereka, untuk menambah keuangan mereka. Hanya segelintir orang yang mau berbagi dengan karyawannya. Pintarnya pemilik perusahaan hanya memberi lebih uang untuk orang yang terpilih satu sampai 3 orang saja agar keinginan mereka tercapai (untung alias uang bertambah). Dengan begini, masih ingin mengidola kerja luar biasa ??? Masih lah karena ingin menjadi orang pilihan dengan gaji besar dan fasilitas mewah. Untuk itu kita mesti bersaing dan berkompetisi dan kadangkala melakukan hal yang tidak baik, seperti cari muka ke pemilik, atau mengelabui tim untuk kepentingan kita, atau pasti ada reward bagi karyawan yang berprestasi dan bisa jadi juga curang.

Bayangkan seorang karyawan dari sejak staf bisa menduduki level tertinggi di perusahaan bisa dicapai di atas 20 tahun. itupun dengan prestasi yang luar biasa. Padahal dengan 20 tahun itu dijadikan penilaian atas loyalitas kepada perusahaan sehingga bisa dipercaya tidak berpikir yang lain. kalau mau dibayangkan lagi, dengan 20 tahun lebih mestinya kita sudah bisa membangun bisnis sendiri dengan ilmu yang dimiliki. Apakah bener dengan pengorbanan waktu dan ilmu, mau kita "berkorban" atau mengabdi untuk kesuksesan pemilik perusahaan. Kalau hidup bisa diulang lagi, pasti kita ingin menjadi bos dan sekaligus karyawan sendiri untuk kesuksesan kita sendiri.

Pernahkah kita berpikir tentang berapa lama kita sukses ? Saya bisa memprediksi hanya beberapa tahun saja, tergantung :

1. Seberapa lama kita dapat menjaga hubungan dengan pemilik perusahaan. Ini soal kepercayaan, apapun yang kita kerjakan itu perlu waktu, yang mampu kita habiskan untuk perusahaan. Tapi disisi lain kita memiliki agenda sendiri (atau bersama keluarga) yang juga menyita waktu dan perhatian. Ini soal pilihan, perusahaan atau keluarga ? 
2. Kepintaran kita. Pesaing kita adalah orang yang lebih pintar dan lebih energik serta kreatif. Biasanya ada anak muda, yang usia lebih mudah dari kita. Kemampuan kita berilmu kalah cepet dari yang muda, apalagi soal kreativitas yang adaptif terhadap perkembangan zaman. Dengan alasan apapun kita yang telah sukses segera berganti dengan orang yang lain. Perhatikan pemilik perusahaan tetap saja menua dan dapat terus menikmati keuntungan perusahaan (kesuksesan).
3. Pasti kita sangat bergantung usia, alamiah. Usia menurunkan nilai kerja dan energi dalam bekerja. Semua ini berdampak dengan apa yang bisa kita berikan kepada perusahaan, yang berujung menurunnya pula kepercayaan perusahaan yang selalu menginginkan kemajuan terus-menerus.
4. Hal lain soal suka dan tidak suka. Bergantung interaksi, ada yang lebih baik dan lebih menarik membuat pemimpin perusahaan memiliki rasa suka atau lebih suka.

Kadang hal diatas tidak diantisipasi mereka yang sukses. Jika terjadi  kesuksesan itu "berhenti" atau "berganti", maka sebanrnya hal ini wajar, tapi sering membuat orang sukses itu kecewa. Untuk itu renungkan dengan hati ... apa iya kita kerja mau sukses, lalu kecewa. Kekecewaan kita itu tidak sepantasnya kita perbuat karena kita sudah melakukan aktivitas positif, maka bukan sekedar suksesnya tapi mempersiapkan diri untuk selalu nyaman dalam segala situasi.

So ... masihkah menjadi karyawan dalam kerja menuju kesuksesan yang dipersepsikan dengan materi ??? Kerja, sukses, materi. Diakhir usia kita yang sudah pensiun ... apa yang bisa kita nikmati ? kebahagiaan ...? tergantung dari seberapa besar materi yang kita miliki. Tapi disisi lain, ada orang yang dapat menikmati hidupnya dengan apa yang sudah dilakukan sepanjang waktu. banyak aktivitas baik yang ditebar dan  dirasakan banyak orang dan bahkan mereka yang merasakan kebahagiaan kita itu juga telah sukses dengan bidangnya. Semua orang menikmati kebahagiaan dan juga memiliki materi yang cukup.  Lalu tidakkah kita berpikir ulang atau merenungkan lebih dalam kenapa sih kita ini ?

Kerja ya pasti kerja, karena Allah mencintai orang bekerja dengan optimis dan produktif. Pertanyaannya, kerja bukanlah sesuatu yang dipaksakan menjadi jalan menuju keinginan kita yaitu sukses. Sukses itu hanyalah bonus dari apa yang kita lakukan. Oleh sebab itu apa yang kita lakukan itu (kerja) menjadi penting, dan mesti produktif. Kata Produktif adalah apapun yang kita kerjakan menuju keinginan kita. Lalu Apa dong keinginan kita ? Sebagai muslim adalah mengabdi kepada Allah. Mengabdi itu adalah kerja khusus (ibadah) dan kerja umum (kerja sebagai pelaku bisnis) yang menuju Allah. Dimana Allah menunggu kita, siapa yang terbaik bekerjanya (ibadah dan kerja) atau dalam bahasa agama disebut beramal saleh ... itulah yang bertaqwa. Tentu Allah yang rahman dan rahim memberi kita petunjuk hidup (termasuk dalam bekerja) melalui Al Qur'an atau melalui petunjuk di hati kita. Setelah diberi petunjuk, Allah pun tidak membiarkan kita, Allah selalu mendampingi kita. Jika ada masalah ... Allah siap membantu, kalau ada kesulitan ... Allah pun pengen memberi jalan kepada solusi, bahkan kita minta pun ... Allah pasti memberi. Dalam mengabdi itu Allah menghendaki kemudahan dan Allah berikan jalanNya. Maka dari itu berimanlah dan beramallah yang saleh. Jalan Allah itu pasti semua bahagia dan semua meraih sukses. Seperti janji Allah bahwa mereka yang bertaqwa itu diberikan kebaikan di dunia dan di akhirat, dan memberi mereka kebahagiaan dan kesuksesan.

Demikian ulasan pengalaman saya yang berawal dari karyawan biasa hingga bisa mencicipi kesuksesan. Berpikirlah ulang agar tidak terlambat untuk mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan bersama Allah. Apa yang kita kumpulkan tidak lebih baik dari kebahagiaan (rahmat) yang Allah berikan. Pengalaman adalah ilmu yang baik untuk kita menjadi semakin baik. Begitulah semestinya kita memberdayakan diri untuk menjadi semakin baik. Ada ilmu dan referensi yang bener sebagai motivasi diri, itulah motivasi Islam.

Insya Allah ... semua orang, siapapun untuk mempelajari agama dengan bener. Kata Hijrah adalah kata yang pas untuk menunjukkan kita menjadi semakin baik dengan tuntunan yang terbaik. Selalu ada kejadian atau momen untuk memulai, asal kita gunakan hati.

Sahabatmu
Munir Hasan Basri



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured post

Udah bisa bangun paginya

Alhamdulillahirabbilalamin masih diberi kesempatan hari ini, dibangunkan dan diberi pikiran fresh untuk memperbaiki keadaan sendiri. Hari se...