Bayangkan Anda berbuat baik. Mengapa Anda lakukan ? Tentunya Anda menganggap dengan berbuat baik itu ada balasannya. Balasannya bisa setelahnya atau nanti. Atau Anda mengerjakannya coba-coba, dengan maksud untuk mengerjakan lagi jika ada hasilnya ? Dari dua keadaan di atas, maka Anda pun lebih yakin dengan keadaan yang pertama dimana ada keyakinan. Berapa besar nilainya ? Bisa jadi lebih kecil dari 50%, ini menunjukkan keimanan Anda kurang. Kok bisa ? Iyalah apa yang kita kerjakan masih coba-coba.
Mengapa kita masih coba-cona ? Lemahnya ilmu dan amalan. Bisa jadi Anda jarang membaca terutama Al Qur'An. Bukankah isi Al qut'an itu mutlak kebenarannya. Dengan membaca Al Qur'an Anda semakin disempurnakan Allah dengan rahmatNya. Jadi alangkah kuatnya dorongan saat kita melakukan kebaikannya.
Bagaimana dengan berbuat buruk ? Yang ada dibenak kita adalah kenikmatan atau kesenangan setelah melakukannya. Jika tindakan buruk itu dilakukan sepertinya gampang untuk dijalankan.sepertinya alamiah saja.
Apakah dengan penjelasan di atas bahwa yang baik ada balasannya dan yang buruk hanya menikmati proses dan senangnya sebentar, Anda mau berbuat baik atau berbuat buruk.? So akal sehat selalu mengajak kebaikan dan disinlah ujian dari Allah untuk menguji seberapa kuat Anda beramal salèh ?
Memberi ruang bagi pikiran untuk disemangati agar menjadi apa yang kita inginkan dengan Perbuatan yang baik
e-Book Munir Hsan Basri
Tampilkan postingan dengan label motvasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label motvasi. Tampilkan semua postingan
Rabu, Januari 02, 2019
Baik dan buruk
Jumat, Desember 29, 2017
Lapang dada
Orang yang bahagia itu orang yang memiliki hati yang lapang.
Perhatikan saat kita memiliki hati yang lapang, keburukan yang kita alami
menjadi baik dimata kita. Kita menerima dengan ikhlas apa yang kita alami dan
berusahan untuk memperbaiki keadaan menjadi semakin baik sabar dalam ketaatan
kepada Allah. Sebaliknya kita yang lapang dada mampu menerima keadaan yang baik
untuk disyukuri, tidak sombong dan semakin taat dalam mensyukurinya dengan
banyak berbagi.
Sudahkah kita lapang dada ? Lapang dada mesti kita usahakan
dengan ketaatan kepada Allah dan berdoa agar diizinkanNya. Selama menjalani
ketaatan itu sudah membuat Allah Bersama kita, semakin taat semakin yakin Allah
Bersama kita dan lapang lah hati ini.
Jalani ketaatan itu dalam kerja … dimana saat kerja kita
mengerjakan apa yang diperintahkan Allah, berbicara yang baik dan benar,
memberi yang terbaik yang kita miliki baik itu ilmu, tenaga, materi untuk orang
lain, bertanggung jawab atas apa yang kita kerjakan, mengerjakan dengan ilmu
yang benar, selalu ingat waktu untuk beribadah, berlaku santun dan sebagainya.
Lapang dada membuat kita bahagia dan hidup dalam lindungan
Allah. Berani nggak ? Just do it.
Jumat, November 20, 2015
Konsisten vs Hambatan
Kata konsisten atau kontinu atau kegigihan adalah bentuk aktivitas yang terus-menerus untuk meraih target atau tujuan. Dan kita bilang bahwa konsisten itu sudah kita lakukan tapi tidak membuahkan hasil. Maka kita pun beralih kepada tujuan yang lain.
Tidak banyak orang yang konsisten, mereka adalah yang meraih kesuksesan saat ini. Maka dapat dikatakan bahwa belum konsisten kalau belum sukses. Jika ada yang ngomong saya sudah konsisten dan belum sukses BERARTI saat mereka bicara itu sudah tidak konsisten sehingga belum sukses.
Mengapa konsistensi itu "terhenti" ? karena ada hambatan yang besar benar-benar memperlama atau bahkan menghentikan konsisten itu. Yang terpenting adalah tetap pada tujuan sehingga mampu mendorong untuk konsisten.
Apakah dengan adanya hambatan bisa menghentikan konsistensi ? Hambatan selalu ada baik yang kecil maupun yang besar. Jadi tidak perlu kita risaukan, maka yang mesti kita sikapi adalah bagaimana kita mampu melewatinya dengan ilmu dan trik yang benar. Tanpa ilmu dan trik (pengalaman), hambatan membuat kita tak melihat lagi tujuan sehingga mengurungkannya dan akhirnya berhenti untuk konsisten.
Konsisten butuh kesabaran untuk belajar ilmu dan trik (pengalaman) agar mampu melewati hambatan. Sama halnya iman ... belum tentu beriman kalau belum diuji (hambatan), maka iman itu menjadi sempurna dengan mengamalkan petunjuk Allah (ilmu dan teladan dari Nabi dan orang terpilih).
Mau sukses ? Mau ....
Langganan:
Postingan (Atom)
Featured post
Dari Mata turun ke pikiran
Salam bahagia selalu, merasa bahagia itu penting dan membuat diri kita menjadi semakin bahagia. Insya Allah imajinasi dan apa yang kita lih...
-
Banyak orang diperdaya dirinya dan senang, hasilnya materi. But sedikit orang berdayakan dirinya dan bahagia, hasilnya produktif bisa mendap...
-
Setelah saya menulis membangun training center dari nol , saatnya saya bercerita mengembangkan training center itu sendiri. Bermodal awal ...
-
Selamat siang semuanya, Semoga sehat selalu dan bisa beraktivitas yang menyenangkan. Saya ingin berbagi tentang pengalaman berada di dalam ...