Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Kamis, Agustus 07, 2025

Berdoalah selalu kepada orang tua

 Salam bahagia selalu, dan Insya Allah kita selalu tercurahkan keberkahan dari sisi Allah. Aamiin


Hari ini saya berbagi tentang apa yang bisa dilakukan seorang anak kepada orang tuanya. Hal yang mudah tapi tak mudah dilakukan. Apa itu ? Doa untuk kedua orang tua. Bukan sekedar doa saja, tapi doa yang tulus yang terus-menerus. Doa ini seperti biasanya dimiliki oleh seorang anak yang soleh. 

Apa yang terjadi jika anak bisa mendoakan orang tuanya dengan ikhlas, maka si anak mendapatkan banyak ;
  1. Membuat anak semakin soleh, dan efeknya banyak sekali dalam kehidupan si anak. Misalkan diberikan keberkahan hidup dan keberhasilan dalam kerja atau usahanya.
  2. Anak pun mendapatkan doa yang baik dari orang tuanya (tanpa diminta). Biasanya anak meminta doa kepada orang tuanya, karena jalan menuju ridho Allah untuk kehidupannya. Misalkan meminta doa diberikan keturunan

Mendoakan kedua orang tua itu seringkali hanya dijalani sebagai rutinitas setelah salat. Tidak salah jika kita mendoakan dalam setiap keadaan yang memungkinkan. Banyak yang melakukan hal ini tanpa nyadar dalam berdoanya. Bagaimana mau ikhlas kalau nggak sadar kepada Allah ? Jadi perlu memperbarui aktivitas doa si anak dengan niat kepada Allah, sadar (memahami) bener apa disampaikan kepada Allah sebagai rasa syukur kepada orang tua, sadar pula dalam menyampaikan doa (ihsan, dimana Allah melihat dan mendengarkan apa yang disampaikan). 

DOA UNTUK KEDUA ORANG TUA

رب اغفر لي ولوالدي وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

Rabbighfirlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa.

"Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, dan cintai mereka, sebagaimana mereka telah mendidikku sewaktu aku masih kecil."

Doa kepada orang tua adalah salah satu aktivitas (amalan) anak  dalam berbakti kepada Allah. Oleh sebab itu anak mesti memahami latar belakang dari perintah berbuat baik kepada orang tua (berbakti). Latar berikut ini dapat mendorong kita untuk mendoakan orang tua sebagai kewajiban yang diperintahkan Allah. Dilakukan dengan ikhlas sebagai bentu ketaatan kepada Allah. 


Inilah doa seorang kepada orang tuanya. Islam, memerintahkan anak-anak untuk berbakti kepada orang tua. Al-Qur'an menggunakan istilah Ihsaana untuk menunjukkan kewajiban anak-anak untuk berbakti kepada orang tua, misalnya, disebutkan dalam 

Surah Al-Isra [17] ayat 23,

۞ وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا  ( الإسراء: ٢٣ )

Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. (QS. [17] Al-Isra' : 23)

 "Wa bil waalidaini ihsaana (dan berbuat baiklah kepada orang tuamu)." 

Al-Qur'an menggunakan kata ihsaana sebanyak enam kali. Lima di antaranya dalam konteks berbakti kepada orang tua, yaitu 
a. Surah Al-Baqarah [2] ayat 83, 
b. Surah An-Nisa' [4] ayat 36, 
c. Surah Al-An'am [6] ayat 151, 
d. Surah Al-Isra' [17] ayat 23, dan 
e. Surah Al-Ahqaf [46] ayat 15.

Beberapa hal yang bisa anak lakukan kepada orang tua adalah Mendoakan orang tua dan berkata-kata yang lemah lembut, sopan, dan tidak menyakiti, baik dalam sikap maupun tindakan, serta melindungi dan merawat mereka dengan penuh keikhlasan, merupakan bentuk ihsan (berbakti) kepada orang tua, sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut.

"Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia, dan agar kamu berbuat baik kepada kedua orang tuamu. Jika salah satu atau kedua orang tuamu mencapai usia lanjut dalam pemeliharaanmu, janganlah kamu mengatakan 'ah' kepada mereka, dan janganlah kamu menegur mereka. Bicaralah kepada mereka dengan baik. Rendahkanlah hatimu kepada mereka dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, 'Ya Tuhanku, kasihanilah mereka sebagaimana mereka telah mendidikku di waktu kecil.'" (Q.S. Al-Isra' [17]: 23-24).

Oleh karena itu, berbakti kepada kedua orang tua merupakan amal yang paling dicintai Allah. Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhuma berkata, 

"Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Amalan apakah yang paling dicintai Allah?" Beliau menjawab, "Salat pada waktunya". Aku bertanya kepadanya, "Apa lagi?" Ia menjawab, "Berbakti pada kedua orang tua." Aku bertanya kepadanya, "Apa lagi amalan?" Ia menjawab, "Jihad di jalan Allah." (HR. Bukhari dan Muslim)

Nabi (saw) memerintahkan kita untuk tetap bersikap baik dan penuh kasih sayang kepada orang lain, meskipun mereka berbeda agama dengan kita. Asma' binti Abu Bakar berkata, "Ia datang kepadaku, padahal ia adalah seorang wanita musyrik di zaman Rasulullah (saw). Maka aku memohon ampun kepada Rasulullah (saw), seraya berkata,

 "Ibuku telah meninggal dunia dan aku ingin berbaik hati kepadanya. Bolehkah aku menjaga (hubungan dengan) ibuku?" Beliau menjawab, "Ya, jagalah (hubungan dengan) ibuku." (HR. Bukhari dan Muslim).

Kita harus berbuat baik dan taat kepada orang tua selama mereka memerintahkan kita untuk berbuat baik, bermanfaat, dan benar, apa pun agama yang mereka anut. Pada dasarnya, selama perintah atau nasihat mereka benar, kita wajib menaatinya.

Namun, jika mereka menyuruhmu untuk berbuat maksiat atau syirik, maka haram untuk mengikuti perintah tersebut, meskipun mereka seagama dengan kita, apalagi jika mereka berbeda agama. Namun, perlu diperhatikan, penolakan ajakan mereka harus dilakukan dengan cara yang etis. Tolaklah dengan sopan. Firman Allah,

"Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan-Ku dengan sesuatu yang tidak ada ilmunya, maka janganlah kamu menaati mereka. Tetapi pergaulanlah dengan baik di dunia dan ikutilah jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian, hanya Kepada-Kulah tempat kembalimu. Kemudian, akan kuberitakan kepadamu apa yang telah kau kerjakan." (QS. Luqman [31]: 15).

Berbakti kepada orang tua tidak hanya saat mereka masih hidup. Bahkan setelah mereka meninggal, kita masih memiliki kesempatan untuk berbakti kepada mereka. Abu Usaid Malik bin Rabi'ah As-Sa'idi ta. berkata, ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah (saw), tiba-tiba seorang laki-laki dari suku Bani Salamah datang dan berkata, 

"Ya Rasulullah, adakah yang bisa aku lakukan untuk berbakti kepada orang tuaku setelah mereka meninggal?" Beliau menjawab, "Ya, yaitu mendoakan mereka, memohon ampunan bagi mereka, memenuhi janji mereka setelah mereka meninggal, menyambung tali silaturahmi yang tidak terjalin kecuali karena mereka, dan memuliakan sahabat-sahabat mereka." (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban dalam shahih mereka)

Berdasarkan keterangan ini, kita dapat mensistematisasikan cara kita berbakti kepada orang tua kita yang telah meninggal.

  1. Mendoakan orang tua yang sudah meninggal dunia. Mendoakan mereka agar diampuni dosanya, dikasihani, dimuliakan di sisi-Nya, dan dimuliakan di alam kuburnya. Kita dapat memanjatkan doa ini kapan saja dan di mana saja. Mendoakan orang tua yang telah meninggal tidak hanya sebatas ziarah kubur, karena tujuan utama ziarah kubur adalah untuk mengingat akhirat. Nabi Muhammad (saw) bersabda, "fazuuruha fainnaha tudzakkirul aakhirah (berziarahlah ke kubur, karena ia dapat mengingatkanmu akan akhirat)." (H.R. Tirmidzi).  Sayangnya, banyak orang yang beranggapan bahwa tujuan ziarah kubur adalah untuk mendoakan almarhum. Pernyataan ini tidak bermaksud menafikan doa kepada almarhum saat ziarah, yang ingin saya tegaskan bahwa berdoa untuk orang tua yang telah wafat bukan saat Berdoa bisa menggunakan bahasa Arab (dikutip dari Al-Qur'an atau hadis) atau ziarah saja, tapi kapan dan di mana pun kita dianjurkan untuk selalu mendoakannya. dengan bahasa lain yang kita pahami. Satu hal yang perlu diingat, apabila orang tua yang telah wafat itu berbeda agama (nonmuslim), kita dilarang mendoakannya sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut, Tidak pantas bagi Nabi dan orang-orang beriman memohonkan ampunan kepada Allah bagi orang-orang musyrik, sekalipun mereka kaum kerabatnya, setelah jelas orang-orang musyrik itu penghuni Jahanam." (QS. At-Taubah [9]: 113). Namun, kalau orang tua yang berbeda agama itu masih hidup, kita diperbolehkan, bahkan dianjurkan, untuk mendoakan agar orang tua diberi hidayah oleh Allah Swt. (agar masuk Islam). Rasulullah Saw. pernah berdoa agar pamannya, Abu Thalib, masuk Islam. Begitu juga beliau pernah mendoakan Umar bin Khattab ra. agar masuk Islam. Ini merupakan bukti bahwa kita diperkenankan mendoakan orang yang berbeda agama untuk masuk Islam.
  2. Menunaikan janjinya, Apabila kita pernah mendengar orang tua mempunyai janji atau niat untuk melakukan suatu kebajikan, namun belum terlaksana karena maut menjemputnya, kita sebagai anak dianjurkan untuk merealisasikan niat baiknya itu. Misalnya, mereka pernah berniat mendirikan panti asuhan. Sebelum niat baik ini terwujud, Allah SWT memanggilnya. Sebagai bentuk bakti kepada orang tua, niat baik tersebut harus diwujudkan jika anak memiliki kemampuan untuk mewujudkannya.
  3. Silaturahmi. Sebagai makhluk sosial, orang tua kita tentu memiliki banyak teman. Salah satu bentuk bakti kepada mereka adalah dengan menjaga persahabatan dengan orang-orang yang biasa berhubungan dengan mereka. Misalnya, ketika orang tua kita masih hidup, mereka senang berhubungan dengan Bapak Yusuf. Ketika orang tua kita meninggal, kitalah yang datang ke rumah Bapak Yusuf untuk menggantikan mereka.


KeSimpulannya, di antara amalan terpenting adalah berbakti kepada kedua orang tua. Di antara bentuk bakti kepada mereka adalah mendoakan mereka. Doa yang dapat kita baca setiap ada kesempatan adalah Rabbighfirlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaani shaghira (Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan dosa-dosa kedua orang tuaku, dan kasihanilah mereka karena mereka telah membesarkanku di masa kecil). 

Dan mengingatkan kita semua bahwa mendoakan orang tua itu adalah amal jariah.

"Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya." (HR. Muslim, no. 1631)

Hadis ini menunjukkan bahwa anak yang saleh adalah salah satu bentuk amal jariah yang terus mengalir pahalanya kepada orang tua, bahkan setelah mereka wafat. Doa dan kebaikan yang dilakukan oleh anak saleh menjadi investasi spiritual yang tak terputus.

Insya Allah kita selalu diberikan petunjuk dan terus mengamalkan "doa kepada orang tua", baik sebagai anak dan sekaligus orang tua untuk mengajari anak-anak kita menjadi anak yang soleh. Upaya ini untuk memberdayakan diri untuk semakin beriman. Motivasi Islam ini sudah cukup untuk memotivasi diri  untuk hidup yang lebih baik di dunia dan di akhirat.

Sahabatmu
Munir Hasan Basri



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured post

Dari Mata turun ke pikiran

 Salam bahagia selalu, merasa bahagia itu penting dan membuat diri kita menjadi semakin bahagia. Insya Allah imajinasi dan apa yang kita lih...