Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Minggu, Juli 06, 2025

Salat, kok tidak bikin rindu jalaninnya ?

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh. Salam bahagia buat semua, Insya Allah selalu tercurahkan rahmat dan keberlahan dari sisi Allah.

Hari ini memacu saya untuk beraktivitas yang baik dengan berbagi hal baik yang mudah dikerjakan. Tentunya saya hanya menyalurkan kebaikan yang Allah berikan kepada saya dengan seizinNya, berupa ilmu dan pemahamannya. 

Saya dapat merasakan beberapa hal setelah membaca petunjuk Allah didalam surah Al Alaq, surah ke-96 ayat 19.

كَلَّاۗ لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ ۩ ࣖ  ( العلق: ١٩ )

sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah). (QS. [96] Al-'Alaq : 19)

Janganlah kita patuh kepada orang yang menghalangi kita untuk salat. Dalam kisahnya nabi salat sering diganggu oleh Abu Jahl, mulai dari gangguan halus sampai kepada gangguan yang keras. Perbuatan jahat orang itu (Abù Jahl) tidak akan mengenai dirimu, wahai Nabi. Sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya. Tetaplah menunaikan salat sesuai perintah Tuhanmu dan sujudlah serta dekatkanlah dirimu kepada-Nya dengan menaati aturannya, niscaya Dia akan selalu melindungimu dari ancamannya.

Inilah yang kita hadapi dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah melalui salat. Bagaimana sekarang ? Gangguannay tetap ada, tapi berbeda dan semakin kuat. Apa iya ? Iya lah gangguan itu sudah meresap dalam diri kita. Kok bisa ? Karena sudah sering kita hadapi dan kita tidak lebih baik untuk melewatinya. Misalkan malas salat ??? Malas itu adalah sedikit bergerak tapi berharap banyak, atau kalaupun bergerak tetap saja berharap banyak perubahan dalam diri kita tapi salatnya seadanya (malas-malasan). Bener nggak ? Ganguannya dari dalam diri kita, bukan lagi gangguan dari luar, dan bukan lagi bisikan setan. Malas bisa diartikan berharap kepada hasil yang diinginkan. Kepada siapa harapan itu digantungkan ? Mestinya harapan itu digantungkan kepada Allah. Allah memberi harapan itu dengan mengerjakan salat. Ada ilmu dan pemahaman ... maka salat itu proses kita mengharap dari Allah. 

Syukur-syukur ilmu dan pemahaman untuk melewati malas itu tertanam di hati dan Allah kuatkan ayatNya karena kita benar-benar menginginkannya dengan membaca ayat tersebut, memahaminya dan mulai mengamalkannya. Dengan petunjuk yang masuk ke hati inilah yang mendorong kita mengerjakan salat. Rindu nggak untuk salat ? Mau dong rindu salatnya, lalu apa yang membuat kita rindu ??? Allah mengingatkan kita untuk selalu semangat melakukan salat sekalipun ada halangan dan gangguan, karena dalam salat itu ada sujud. Dan Allah melalui kekasihNya nabi Muhammad saw, di dalam hadis sahih yang ada pada Imam Muslim melalui jalur Abdullah ibnu Wahb, dari Amr ibnul Haris, dari Imarah ibnu Gazyah, dari Samiy, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:

"Tempat yang paling dekat bagi seorang hamba kepada Tukannya ialah saat ia sedang sujud, maka perbanyaklah berdoa (padanya)"

Apa  maknanya ? Apakah ada orang muslim yang ingin dekat dengan Allah ? Ngga ada kecuali tidak beriman atau lalai dalam beriman. Kapan kita dekat dengan Allah ? Sujud dalam salat, dan disaat itulah Allah membuka komunikasi dengan siapa saja yang sujud, yang berdoa. Doanya adalah apa yang kita inginkan. Bukankah kita ini selalu banyak keluhan dan masalah ? Allah menunggu situasi yang paling dekat denganNya yaitu sujud, sebanyak 17 kali dalam sehari situasi itu disediakan Allah. Jika benar salat kita dan sujud kita, Insya Allah hati ini menjadi tenang dalam hidup sepanjang hari.

sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya. (Al-'Alaq: 19)

Yakni hai Muhammad, janganlah kamu patuh kepada orang itu yang melarang kamu melakukan rutinitas ibadahmu, melainkan teruskanlah salatmu menurut yang kamu sukai. Janganlah engkau pedulikan dia, karena sesungguhnya Allah-lah yang memeliharamu dan menolongmu, dan Dia akan memelihara kamu dari gangguan orang lain

dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan). (Al Alaq: 19)

Sebagaimana yang telah disebutkan di dalam hadis sahih yang ada pada Imam Muslim melalui jalur Abdullah ibnu Wahb, dari Amr ibnul Haris, dari Imarah ibnu Gazyah, dari Samiy, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:

Tempat yang paling dekat bagi seorang hamba kepada Tuhannya ialah saat ia sedang sujud, maka perbanyaklah berdoa (padanya).




Apakah kita masih malas untuk salat ??? Salat itu membuka ruang untuk dekat dengan Allah (sujud), yang mampu mengantarkan persoalan hidup yang disampaikan dalam doa. Ilmu dan pemahaman sudah kita dapatkan. Ada motivasi untuk solusi hidup dengan dekat dengan Allah. Solusi itu tidak mudah diperoleh, mengapa ? Kita butuh pemahaman untuk dipraktekkan. Maka salat sekarang dan salat lagi agar pemahaman itu membuahkan hikmah, diantaranya kita bisa merasakan ketenangan hati yang membuka pula pikiran akal sehat. Mengapa ini terjadi ? karena salat itu merupakan zikir kepada Allah, dan siapa yang zikir kepada Allah, maka hatinya menjadi tenang (tentram) dan dengan mengingat Allah hati kita jadi tenang.

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ   ( الرعد: ٢٨ )

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (QS. [13] Ar-Ra'd : 28)

dan

اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِي

Sungguh, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan laksanakanlah salat untuk mengingat Aku. (QS. [20] Taha : 14)

Di ayat lain Allah berfirman Salat itu jalan menuju taqwa, dimana Allah memberi jalan keluar atas masalah kita :

فَاِذَا بَلَغْنَ اَجَلَهُنَّ فَاَمْسِكُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ اَوْ فَارِقُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ وَّاَشْهِدُوْا ذَوَيْ عَدْلٍ مِّنْكُمْ وَاَقِيْمُوا الشَّهَادَةَ لِلّٰهِ ۗذٰلِكُمْ يُوْعَظُ بِهٖ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ەۗ وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ  ( الطلاق: ٢ ) )

Maka apabila mereka telah mendekati akhir idahnya, maka rujuklah (kembali kepada) mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah pengajaran itu diberikan bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, (QS. [65] At-Talaq : 2)



Bacalah berulang-ulang petunjuk dan penjelasan di atas agar kita bisa memahaminya dengan benar. Dengan salat dan salat ... membuka hati menerima petunjuk Allah tersebut. Apa yang terjadi ? Insya Allah kita menjadi ringan untuk salat, dan merindukan salat itu karena "bertemu" dimana Allah itu Maha Melihat dan Maha Mendengar serta Maha mengabulkan dalam sujud kita. Bagaimana ? Iman itu butuh ilmu agar tidak gagal paham, sedangkan amal saleh itu dengan mempraktekkan ilmu dan pemahaman ... membuat kita semakin yakin (tanpa ragu). Allah tidak menyia-nyiakan amalnya orang beriman. 

Sahabatmu

Munir Hasan Basri



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured post

Udah bisa bangun paginya

Alhamdulillahirabbilalamin masih diberi kesempatan hari ini, dibangunkan dan diberi pikiran fresh untuk memperbaiki keadaan sendiri. Hari se...