Saya menganalisa, apa iya sih apa yang saya lakukan itu lebih banyak tidak berhasilnya ? Mengerjakan ini untuk mengejar mimpi (tujuan) bisa berjalan di awal tapi setelah itu berbelok dan tidak pernah sampai ? Apa saya tidak berhak atas hasil dari apa yang saya kerjakan ?
Yang pertama adalah pasti hasil itu milik Allah, tidak semua keinginan saya bisa diberikan Allah. Itu pun masih bisa ditafsirkan sebagai fokus saya adalah kerja dan memperbaiki kualitas dan kuantitas kerjanya. Allah memberi sesuai kehendakNya. Artinya lagi semua yang saya kerjakan masih memberi peluang untuk mencapai hasil yang baik. Disisi lain hal yang baik itu ... sering saya tafsirkan memberikan hasil sesuai harapan. Tapi dalam kenyataannya, saya juga menndapat hasil tidak sesuai harapan saya. Hal ini bukan berarti Allah tidak memberikan hasil baik kepada saya. Saya mesti menafsirkan sebagai hikmah yang saya bisa melihat kebaikan dari hasil yang tidak sesuai harapan tadi. Dengan melihat hikmahnya, saya bisa mengerjakan lagi yang mengikuti jalan Allah. Apakah saya bisa berhasil ?
Bisa ya dan tidak. Saya bisa menyempurnakan kerja saya dengan doa. Dimana doa pun sangat bergantung dari amalannya saya. Kalau begitu, saya mesti melihat kembali nilai ketaqwaan saya. Kalaulah saya mampu bertaqwa di jalan Allah, Insya Allah Allah Maha berkehendak.
Tetapi disisi lain, apa iya saya selalu menginginkan hasil yang sesuai harapan ? Kalau kerja saya bagus, artinya ilmu dan ketaqwaan saya lebih tinggi. Saya mengerjakannya dengan tenang. Disinilah Allah berperan dan melibatkan diri dalam apa yang saya kerjakan. Kebersamaan saya dan Allah sudah cukup memberi kebaikan yang banyak dan membahagiakan. Apakah saya masih menginginkan hasil yang sesuai harapan ? Kebersamaan dengan Allah sudah sangat cukup bagi setiap orang yang muslim. Disinilah saya menganggap tidak perlu lagi memikirkan hasilnya, jauh lebih berarti kebersamaan dengan Allah. Apalagi saya diizinkan mampu mengerjakannya, saya diizinkan ilmunya dan diberi ketenangan dan banyak lagi. Yang terpenting bagi saya adalah kualitas apa yang saya kerjakan sesuai harapan Allah, sedangkan hasil jadi milik Allah. Ada pahala dan bisa jadi bonus yang Allah kehendaki kepada saya.
Dari tulisan di atas saya diajarkan untuk memenuhi terlebih dahulu apa yang Allah perintahkan kepada saya, yaitu bertaqwa kepadaNya dan saya mesti mewujudkannya dalam apa yang saya kerjakan sebagai ibadah kepada Allah. Soal hasil ? Allahlah yang berkehendak, saat sesuai harapan saya menjadi bersyukur dan saat tidak sesuai harapan saya mesti berprasangka baik dengan bersabar. Bersabar dengan terus kontinu berusaha sumgguh-sumgguh dan dibarengi doa kepada Allah. Insya Allah apa yang saya lakukan sesuai dengan kehendak Allah. Aamiin
No comments:
Post a Comment