Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Kalau saya bahagia mau ngapain ?

 Sebuah pertanyaan yang iseng dalam pikiran saya, kalau saya bahagia saya mau ngapain ya ? Kata yang keluar adalah nikmatin, ya nikmatin kebahagiaan itu. Bagaimana cara nikmatin kebahagiaan itu ? Apa santai dan terus tidak kerja lagi .... Masak sih begitu ? Atau jalan-jalan dan menghabiskan waktu bersama orang tercintai. Bukankah dengan cara tersebut, saya malah tidak menikmati kebahagiaan tersebut. 

Apa yang kita rasakan saat memberi ikhlas ? kerja ikhlas ? Membantu orang lain ikhlas ? Memberi sedekah ikhlas ? Tersenyum ikhlas ? Melayani ikhlas ? Memberi solusi ikhlas ? Saat itulah saya bahagia. Artinya mau menikmati kebahagiaan adalah alami proses memberi yang ikhlas itu. Jadi pertanyaan di atas dijawab dengan memberi. Perbanyak memberinya, perbanyak apa yang diberikan, terus-meneruslah memberi. Saya dapat terus menikmati kebahagiaan tersebut.


Saya Merencanakan kebahagiaan dalam hidup ini :

1. Bangun lebih pagi, memberi perhatian untuk diri sendiri untuk banyak beraktivitas (memberi). Membuka waktu lebih besar untuk bisa produktif.

2. Lebih banyak beraktivitas berupa ibadah dan amalan pagi. Shalat Tahjjud, Shalat Subuh dan memahami al Qur'an. Mengamalkannya segera

3. Mempersiapkan semua hal untuk di rumah dan di tempat kerja. Berdoa memohon izin Allah dan jadikan doa sebagai motivator.

4. Memberilah dengan kesungguhan, beraktivitas dengan senyum, kerja sesuai petunjuk Allah dan sebagainya.

5. Mengingat Allah agar hati selalu diawasi sehingga saya tetap terjaga untuk memberi.

6. Berterima kasih dan menerima dengan lapang dada apa yang sudah saya berikan. 

7. Kesempatan untuk selalu memberi dengan nilai lebih tinggi atau lebih beragam.

Insya Allah semua ini menjadi amalan yang diterima oleh Allah. 

Pengen menikmati bahagia sama saja dengan mengalami proses kebahagiaan itu sendiri dengan aktivitas memberi. 

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...