Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Berlatihlah memberi, kalau tidak kita kecewa

 Selamat pagi semuanya, Insya Allah selalu bangun pagi dan membuat pagi menjadi bermakna. Tak ingin mengajari dan ingin mengajak siapa saja untuk berlatih memberi. Memberi itu bukan dipersepsikan memberi uang atau materi, tapi memberi apa saja. Misalkan memberi ilmu, memberi senyuman, memberi bantuan tenaga, menolong, pokoknya sesuatu yang kita keluarkan atau lakukan itu juga sudah memberi. Contoh kerja, kerja itu melakukan sesuatu dengan mengeluarkan tenaga dan pikiran untuk perusahaan. kerja ini pun memberi. Membukakan pintu rumah untuk orang lain juga sudah memberi. Tapi persoalannya memberi yang kita lakukan, apakah sudah ikhlas ? karena tanpa ikhlas memberinya BUKAN lagi membei tapi "meminta balasan".

Apa yang kita rasakan saat memberi, secara logika itu memberi berarti mengeluarkan sesuatu yang kita miliki untuk orang lain. Perhitungannya rugi, tapi perasaan kita seneng.  Jika ikhlas, maka hati pun jadi bahagia. Semakin banyak orang memberi semakin orang itu bahagia. Masak sih ? Buktikan aja. Dan kalau sudah bahagia, maka hadir perasaan senang dan selalu mendapatkan keuntungan. kebahagiaan inilah yang menjadi tujuan akhir kita dalam hidup ini. Masak sih ada orang yang tidak mau bahagia ? Kebahagiaan itu kita sendiri yang ciptakan dengan memberi.

Bagaimana jika kita memberi tapi orangnya tidak mau atau bersikap tidak baik kepada kita ? Keadaan ini menjadi feedback bagi kita untuk memperbaiki cara memberinya. Ada ilmu dan ada cara memberi. bersyukur kita diajari Allah untuk menyempurnakan memberinya. Tidak perlu direspon tidak baik lagi. Tinggal mengalihkan kepada orang lain atau memberi yang dibutuhkan orang tersebut, maka perlu silataruhmi dengan orang tersebut agar dapat saling memahami.

Apa yang terjadi saat kita memiliki niat memberi tapi nggak jadi ? Niat baik itu pasti dilawan oleh setan untuk digagalkan. Apa yang harus kita lakukan ? Menjaga niat dengan berlindung kepada Allah, karena kita tidak bisa melawan setan. Tapi agar kita terjaga terus untuk melaksanakan niat tersebut, perbanyak mengingat Allah. Dan yang penting juga adalah persiapan memberinya dan menyegerakan terjadi.


Memberi bukan sekedar memberi, orang yang bisa memberi adalah orang yang berkecukupan atau memiliki kemampuan mendapatkan sesuatu karena kemampuan. Bisa jadi orang bisa memberi hari ini, tapi hari berikut tidak memberi lagi. Maka memberi adalah mereka yang produktif dan bisa menghasilkan. karena kemampuan inilah seseorang mampu memberi setiap saat. Orang pintar belum tentu mau memberi, jika takut tersaingi. Takut tersaingi itu karena memang tidak mampu mendapatkan ilmu lagi. Orang yang memberi tidak takut kehilangan, tapi mereka merasa memberi atau mengeluarkan sesuatu kepada orang lain berarti kita ditambah lagi dari Allah dengan mengupayakannya dengan bener. Membayangkan ada orang yang tidak bekerja dengan baik (memberi - kontribusi) kepada perusahaan, artinya orang ini memang tidak ada kemampuannya. 

Tidak itu saja, memberi itu merupakan rasa syukur kita kepada Allah. Kok bisa ? Tidak memberi berarti tidak bersyukur. Karena sampai hari ini kita sudah banyak diberi nikmat oleh Allah dan kalau mau dihitung malah tidak bisa. Dosa yang ditutupi  Allah dan tidak dibalas di dunia agar kita bisa memperbaikinya dengan taubat, ada rahmat dan karunia Allah selalu diutamakan daripada azabnya dalam hidup kita selama ini. Ada doa yang dikabulkan atas permintaan kita dan banyak lagi. Yuk bersyukur dengan selalu memberi. lakukan setiap hari dan setiap saat, Insya Allah kita pun berbahagia.

 

 





No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...