Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Pesan tren Shalat dan kerja

Dalam beberapa kasus yang dialami karyawan,"shalat tidak mensupport kerja". Secara logika memang shalat ya shalat aja, ibadah kepada Allah. Dalam realitasnya, memang beberapa karyawan itu mengerjakan shalat tidak dengan kesungguhan, seperti tidak tepat waktu dan setelah makan baru shalat. Diterima atau tidaknya shalat kita, hanya Allah yang tahu. Tetapi paling tidak kita bisa mengukur dari apa yang seharusnya kita perbuat dalam shalat. Saat menemui masalah dalam kerja, kita selalu berdoa kepada Allah untuk diberikan petunjuk dan solusi. seiring shalat yang kita lakukan ... petunjuk itu sepertinya lama tampaknya. Lalu ... bagaimana kedudukan shalat bisa memberi solusi kepada kerja kita ?

Allah memiliki hak prerogatif, Maha berkehendak kepada siapa saja dalam rangka menguji bersyukur atau tidak ? Terlepas dari itu, mari kita mendalami untuk menyelaraskan shalat dan kerja kita. Sampai hari ini kita menjadikan shalat untuk membantu kita menemukan solusi masalah dalam kerja. Bisa saja Allah berikan, tapi kan kita mesti mikir apakah Allah itu hanya sebagai pembantu kita. Dalam bahasa teknis disebut pengungkit. Namanya alat atau pembantu maka saat tidak dibutuhkan segera ditinggalkan. Mungkin seperti itulah kalau kita susah atau mengalami masalah, maka kita ingat Allah untuk membantu kita dan sebaliknya saat masalah itu sudah dibantu Allah, maka rada cuekabulkan atau lupa sama Allah. Seolah kita yang menyelesaikan masalah kerja kita.


Shalat adalah ibadah BUKAN pembantu kita, Allah menolong kita karena kita mengerjakan apa yang diperintahkan (salah satu shalat). Allah senang dan ridho atas apa yang kita kerjakan, maka Allah memberi balasan berupa pahala, kebaikan di dunia dan di akhirat. Jadi shalatlah terus dan memperbaiki kualitas shalatnya agar Allah ridho. Sepanjang kita shalat, Allah mengajari kita untuk berdoa apa yang kita minta. Dalam surah Al Fatihah, "Beribadah hanya kepadaKU dan memintalah pertolongan hanya kepadaKU". Artinya shalat dulu yang bagus (ibadah) dan barulah kita boleh minta pertolongan. Apakah pertolongan kita dikabulkan ?

Boleh jadi kita mesti inrospeksi diri, apakah kita sudah mendapatkan pahala yang banyak dari ibadah dan amal saleh kita ? Bisa jadi pahala yang sudah dikumpulkan sudah banyak, dan Allah memperkenankan pahala itu diturunkan untuk kebaikan kita. Apa iya dengan pahala sedikit, Allah mau mengabulkan doa kita ? Bisa ya dan bisa tidak. Seharusnya kita memantaskan diri. Kemudian shalatnya sendiri bisa memberikan keridhoan Allah kepada kita. Shalat itu ibadah untuk mengingat Allah, semakin bagus kualitas ingatnya kita kepada Allah dan semakin sering, maka Allah pun ingat kita. Dengan cara ini shalat kita mudah tersambung dengan kerja kita. Tidak lupa juga kita membuka pintu petunjuk Allah itu lewat kerja yang ikhlas, mengikuti cara yang Allah telah diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. 






Selaraskan iman kita - kerja untuk semakin meningkat iman. Indikator shalat dan kerja adalah shalat semakin bener dan kerja semakin bener dan semakin banyak ibadah dan amal salehnya.


No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...