Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Kerja untuk hidup

Selamat sore semuanya, Insya Allah kehidupan sore ini memberi banyak kebaikan. Tulisan sebelumnya tentang kerja cari uang atau cari kerja mendorong saya menulis tulisan dengan judul di atas. Mereka yang masih mempertahankan atau mencari alasan bahwa kerja itu cari uang itu sudah bener. Memang bener, tapi yang perlu direnungkan adalah proses selama kerja yang cenderung kepada hal yang tidak baik dan bagi diri kita saja berdampak buruk (tidak sehat).

Boleh saja ingin mengatakan, "saya kan kerja nih. lalu dengan uang yang saya dapat untuk memenuhi kebutuhan keluarga". lalu apa ? ingin mengatakan lagi bahwa tujuan akhir saya mulia, yaitu kerja untuk keluarga dan ingin ditekankan lagi bahwa kerja itu ibadah. Semuanya itu ada benernya, tapi renungkan dan camkan lagi. Apakah semua itu jujur Anda ungkapkan atau hanya sekedar membenarkan apa yang sudah dilakukan sampai sekarang ? Dengan tujuan mulia tersebut mestinya uang yang didapat sudah banyak. Tetapi kenyataannya masih belum cukup dan ditutupi dengan kartu kredit dan nyicil atau hutang. Bukankah seharusnya jika memang tujuan mulia itu mesti didukung oleh kerja yang baik dan diizinkan Allah. kalau mau bilang apa adanya, "Saya budah uang dan dipaksa kerja dengan cara apapun".




Renungkan hal berikut ini, jika kerja itu untuk hidup (uang dan keluarga) :

1. mengapa kehidupan Anda tidak lebih baik sekarang ? Jangan bilang Anda mau bilang "Apa yang diterima itu disyukuri dan belum diizinkan Allah". Bukankah Allah memberi kehidupan akhirat yang baik dan juga memberi kehidupan yang baik juga di dunia.

2. kalau kehidupan ini tidak lebih baik, ada apa dengan kerja kita selama ini, apakah sudah sungguh-sungguh ?  Apakah ada orang yang sungguh-sungguh kerja yang baik tidak dibalas dengan kebaikan oleh Allah ?

3. kurang yakin dengan kesungguhan sendiri, apakah yang kita kerjakan masih sama dengan kemarin ?  Iya sih. itu memberi indikasi bahwa kita tidak menjadi lebih baik dan itu tidak sungguh-sungguh.

4. Buka hati untuk mengakui dan jujur kepada diri sendiri, tidak perlu ditunjukkan kepada orang lain bahwa saya jujur. kejujuran menghadirkan kesungguhan untuk kerja yang lebih baik. kerja yang lebih baik membuat kita bahagia dan berdampak baik kepada perusahaan tempat kita kerja, khusus orang di sekitar kita. Semua orang senang dan mendoakan kita.

Mau tunggu apalagi, segeralah merenungkan arah kerja kita yang sebenarnya. Tidak membuat kita tertekan dan malah membuat kita menjadi optimal kerjanya. kebahagiaan terbesar dalam hidup ini adalah menikmati perjalanan kerja yang selalu optimal BUKAN kepada hasilnya. 

 





 




No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...