Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Rumah sudah jadi penginapan

 Banyak orang tua yang sibuk kerja dan anak yang capek belajar seharian, menumpahkan kelelahan itu di rumah. Apa yang terjadi semua ? Semua minta dilayani. Mau makan tinggal pergi ke meja makan dan makan, abis itu kembali ke kamar masing-masing. Mau istirahat santai, tinggal ke ruang tengah dan ambil remote untuk nonton TV. Mau tidur tinggal masuk kamar dan langsung tidur. Dan yang lain luar biasa, semua sibuk dengan pencetan HP untuk nonton tic toc, wa dan sebagainya. Semua aktivitas itu tidak menunjukkan rumah sebagai rumah yang semestinya.

Begitulah kehidupan di era milenial. Saya menyebutnya rumah itu sudah berubah fungsi menjadi layaknya penginapan yang lengkap. Tidak ada lagi ruangan tengah untuk berkumpul, bercengkrama bersama seluruh keluarga, belajar/beraktivitas bersama-sama, jarang ada yang mengaji dan lainnya. Atau jika hal tersebut terjadi, maka aktivitas di rumah itu HANYA sekedar menggugurkan kewajiban. Tidak ada silaturahmi lagi diantara anggota keluarga.

Padahal, dulu membeli TV yang besar agar bisa nonton bareng, membeli peralatan dapur untuk memberi pelayanan makan yang sesuai selera keluarga, HP dibeli untuk berkomunikasi, membeli tempat tidur yang enak untuk membuat tidur malam/istirahat segera pulih/fresh, dan banyak lagi. Mengapa niat baik itu semua hanya sekedar "melayani" saja ? Apalagi pada hari libur, semua ingin dilayani dan ingin istirahat alias malas-malasan seperti menginap di penginapan. Bukan kedekatan di dalam keluarga untuk mengikatkan kita menjadi semakin merasakan empati dan simpati sesama anggota keluarga.


Janganlah pulang ke rumah untuk hanya untuk capek saja, semua minta dilayani. Dan kalaupun yang bisa melayani sepertinya terpaksa (karena kewajiban). Tidak ada hubungan yang erat secara batin. mestinya ciptakan rumah adalah tempat berkumpul dan beraktivitas bersama. Maka yang harus dilakukan, buatlah aktivitas di luar TIDAK TERLALU CAPEK/LELAH agar kesegaran semua anggota keluarga masih cukup untuk beraktivitas di rumah. Dengan kesegaran fisik sampai di rumah membuat semua orang ingin memberikan perhatian, waktu, bantuan dan sebagainya untuk anggota keluarga yang lain. Rumah menjadi ramai dengan aktivitas dan berkah bagi semua.

Bayangkan seorang ibu memasak dan mempersiapkan makan dengan dibantu anak dan suami. Saat selesai masak, maka semua keluarga merasakan kebahagiaannya. Tidak ada yang main HP, maka semua berinteraksi dengan baik, nonton Tv bareng, karaoke bareng dan beres-beres bareng dan sebagainya. Begitu indah dan memberi kesan yang dalam dan ingin dirasakan lagi pada hari berikutnya. kalaupun ada yang capek, sambil nonton TV sambil mijit oleh yang lain membuat kehidupan keluarga itu menjadi menyenangkan. Saya yakin banyak yang ingin dikerjakan di dalam rumah, kata nabi,"rumahku surgaku". Siapkan diri saat pulang beraktivitas/kerja tetap fresh dan tidak lelah. 

Yuk ciptakan rumah tidak sekedar tempat berteduh, tidak sekedar untuk beristirahat melepaskan lelah, bukan sekedar menunjukkan kemewahannya untuk dibanggakan, tapi jadikan "rumahku surgaku" dengan aktivitas yang menyenangkan dan membahagiakan bagi seluruh anggota keluarga.

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...