Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Mengapa belum memberi ?

 Saya membuat pertanyaan di atas untuk bisa menggali potensi yang saya miliki untuk membangkitkan saya memberi. Mengapa belum memberi ? Karena memang tidak ada yang mau diberikan. Mau memberi hal kecil, "ya nggak enak dan nggak penting". Atau kadang saya merasa bosen memberi yang itu-itu saja, dan terpikir mau memberi apa lagi ?

Saya belum memberi karena saya tidak pede dengan apa yang saya miliki. Saya mau tersenyum, sedangkan saya sendiri masih ada masalah. Saya mau memberi materi, sedangkan saya merasa membutuhkan materi itu, saya mau memberi bantuan, sedangkan saya sendiri tidak memiliki kemampuan yang bagus. Maka dari itu kekhawatiran tersebut dihilangkan dengan cara melakukan saja, apapun yang mau saya berikan. Kecil atau besar, penting atau tidak penting dan sebagainya mesti dikalahkan dengan memberi. karena dengan langsung memberi berarti ada hasilnya, dan hasil itu memberi feedback kepada saya untuk meningkatkan memberi. Jika pemberian saya direspon dengan negatif yang bikin "emosi", maka berpikir sederhana saja ... berikan kepada orang lain atau memberi untuk hal lain.

Disisi lain, untuk mewujudkan memberi, saya mesti tahu ilmunya agar memberi itu menjadi ringan tanpa banyak kekhawatiran. Semakin memberi semakin YAKIN, yakin bahwa memberi itu amanah dari Allah. Saya memberi dengan hati agar saya dekat dengan Allah sehingga saya tidak merasa khawatir dengan apa yang ingin saya berikan. Dengan hati itu membuka atau dapat melihat apa saja bisa diberikan dengan memanfaatkan potensi yang ada. 

Hindari merasa tidak memiliki apa-apa karena sikap ini menghambat saya untuk memberi. Kalau ditanya,"ada uang nggak ?" Pertanyaan itu sering dipersepsikan orang ingin meminta uang. Kalau iya, mengapa ? Karena takut diminta uangnya (uangnya berkurang). Beginilah pikiran memberikan saya tentang uang itu, untung dan ruginya. Kembalikan ke hati,"ya mas, Insya Allah ini ada uang tidak banyak buat bantu-bantu". Sederhana jika mempergunakan hati, dan menjadi rumit saat tidak mempergunakan hati.

Saya belum memberi ? Saya bisa melakukan saja (memberi), untuk menghilangkan kekhawatiran. Disamping itu mulai mencari atau menemukan pengetahuan dan wawasan tentang cara memberi yang bener dan baik. Saya Mulai membangun keyakinan dari apa yang saya sudah kerjakan dan apa yang sudah dapatkan dari memberi, saya menguatkan keyakinan kepada Allah di hati ini lewat ibadah dan amal saleh.

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...