Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Training yang merubah sikap dan perilaku

 Training ? Dominan ditafsirkan menambah ilmu dan ketrampilan. Banyak peserta menginginkan itu semua. Harapannya di hari kemudian dapat mengantarkan mereka dihargai lebih baik, jabatan dan pendapatannya. Trainernya agak lalai untuk mengingatkan peserta training untuk merubah sikap dan mempraktekkannya. Karena memang trainingnya berada di kelas, setelah trainer tidak memiliki akses untuk merubah mereka. Disisi peserta, merasa kalau training selesai, maka selesailah trainingnya. Padahal training itu baru memberikan pengetahuan dan sedikit ketrampilan saja, dan belum bener-bener merubah mereka menjadi apa yang mereka inginkan. Dalam fakta, mereka meminta jabatan dan pendapatan yang bagus, tapi mereka belum pernah menjadi siap dengan pekerjaannya (pengalaman).

Training mestinya berproses bagi peserta menerima pengetahuan dan ketrampilan, lalu menjadi inspirasi untuk menerapkannya dalam pekerjaannya, akhirnya mengantarkan peserta berubah sikap dan perilakunya. Sudahkah kita memahaminya ? Jika tidak seperti itu, maka training hanya sekedar memberi/menerima pengetahuan dan ketrampilan. Bisa dikatakan belum berhasil.

Bagaimana dengan training diganti dengan belajar aja dari buku dan referensi lainnya ? Kalau bisa terjadi dan untuk menyempurnakannya dapat dengan brainstorming. Pengetahuan dan ketrampilan diperoleh. Maka semua orang bisa melakukannya. Tapi training yang sebenarnya adalah merubah seseorang menjadi manusia baru, dengan sikap dan perilaku baru. Kita bisa melakukan self training, dengan belajar lewat buku dan referensi lalu menerapkannya dalam pekerjaan. Hasilnya dapat menyempurnakan pengetahuan yang kita peroleh. Semakin sering menerapkan dan mengkayakan pengetahuan yang kita miliki adalah pengalaman training yang bagus.

Misalkan seorang karyawan menerapkan suatu program baru dan mendapatkan hasil yang bagus. Maka karyawan tersebut sudah melakukan training, training yang sebenarnya. Yang terjadi adalah banyak karyawan merasa khawatir atau takut untuk menerapkannya karena tidak pede dan takut disalahkan kalau gagal. mesti sikap trainee adalah menyikapi bahwa kegagalan itu untuk diperbaiki.

Yuk semangat untuk training yang bisa jadi tanpa training di kelas, tapi trainingnya di pekerjaan. Mulailah dari sikap dan perilaku kecil agar pekerjaan kita mudah dan ringan. 

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...