Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Pesan tren Seberapa mengenalnya kita dengan Allah ?

Umumnya orang kalau sakit per ke dokter atau rumah sakit. Kita yang curhat tentang penyakit kita ke dokter, dokter hanya menganalisa dan memberi solusinya. Atau ada yang tidak ke dokter, tapi membiarkan penyakitnya dan yakin dengan istirahat dan pola sehat. Hasilnya agak lama sih. Dari sini ada orang yang percaya pada dirinya sendiri atau percaya kepada dokter ?

Percaya kepada dokter berkurang oleh rumah sakit atau dokter yang mata duitan, yang berakibat sembuhnya lama. Percaya kepada diri sendiri hanya mengandalkan makan yang sehat, minum obat umum dan istirahat. Atau ada yang berdoa dan percaya Allah sembari minum obat. Mestinya kita menyelarasakan ketiga hal tersebut.


Yang utama, kita mestinya percaya kepada Allah yang memberikan penyakit kepada diri kita dan Allahlah yang menyembuhkannya pula. Dalam hal ini kita mesti merenung tentang hadirnya penyakit kepada diri kita. Bukan kepada orang lain ? Kok sekarang ? Yakinlah ada yang salah dengan kita dan bersegeralah memohon ampunan dan memperbaiki diri dalam ibadah dan amalan. Dengan sikap dan perilaku ini, kita dapat meningkatkan iman kita kepada Allah dengan bersyukur lewat pola makan sehat, pola isitrahat yang cukup, pola olahraga yang seimbang.Inilah dasar yang cukup untuk mempercayai upaya ke dokter

Begitu juga menyikapi dengan kendaraan yang rusak. Mestinya kita bawa ke bengkel, karena memang banyak orang tidak tahu mesin kendaraan. Iman kita kepada mesti mendasari kita melakukan perbaikan ke bengkel. Pastilah setiap musibah menjadi pengingat kita atas apa yang sudah kita lakukan kepada Allah. Dasari memperbaiki kendaraan ke bengkel dengan banyak istighfar dan bila perlu mengeluarkan sedekah. Rasa syukur dengan memelihara kendaraan mesti kita lakukan.




Bagaimana dengan kesepian ? Apakah mesti mencari hiburan ? Kembali semua itu kepada Allah. Percaya kepada Allah bahwa kesepian itu bukan perlu hiburan tapi mengisi dengan banyak ibadah dan beramal saleh. Banyak orang yang memiliki uang, ternyata mereka juga masih kesepian. Apakah mereka yang berbisnis hiburan (pelaku dan pemilik) juga tidak kesepian juga ? Jadi bukan kesepian itu perlu hiburan, tapi mengisi kehidupan dengan berbagai aktivitas yang membuat kita dekat dengan Allah.

Jadi boleh-boleh saja kita percaya dokter, teknisi atau penghibur, tapi jauh lebih penting memperbaiki hati yang sakit, hati yang tidak bersih atau hati yang jauh dari Allah. Iman yang bener dan kuat kepada Allah memberi kebaikan bagi kita, kalau sakit atau kendaraan rusak kita bersabar, dan banyaklah bersyukur saat sehat dan memiliki nikmat  yang cukup

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...