Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Semangat BUKAN karena uang

Apa sih semangat itu ? Semangat ya semangat, yang menjadi mesin bagi aktivitas kita. Saat bersemangat menghadirkan energi yang luar biasa. Energi dari semangat yang mendorong langkah awal dari aktivitas kita bisa berlangsung dan terus menjadi energi yang kuat untuk aktivitas sampai tuntas. Energi semangat itu membuat kita senang mengerjakan aktivitas, karena ada tujuan yang ingin dicapai. Apa itu ? Bisa jadi uang yang ingin kita raih atau lainnya. Keadaan orang yang bersemangat memiliki hal positif diantaranya memiliki energi untuk menyelesaikan aktivitas, perasaan senang yang mendorong aktivitas semakin bermakna, bersikap positif terhadap masalah dan menyenangkan untuk menemukan solusinya, energi positif yang dimiliki membuat aura positif bagi orang disekitarnya. Yang luar biasanya lagi, kita mengerjakan aktivitas itu melebihi apa yang seharusnya kita lakukan. Inilah produktivitas, rasio aktivitas terhadap potensi yang dimiliki sangat besar.

Apakah ada orang yang semangat tapi hasilnya tidak positif ? Bisa jadi terjadi. Semangatnya tidak memiliki tujuan yang jelas atau semangat yang dipaksakan untuk memenuhi keinginan orang lain. Semangat seperti ini hanya menimbulkan kesenangan sesaat karena memang diciptakan suasana agar aktivitas itu menarik untuk dikerjakan. Sebenarnya aktivitasnya bukan didasarkan semangat, tapi aktivitas yang menyenangkan. Biasanya akhir dari aktivitas ini menimbulkan kelelahan yang sangat. Misalkan saat seseorang yang bergabung dalam acara pesta, maka suasana yang bikin senang. Tidak ada semangat yang berarti untuk mengikuti pesta itu. Suasana senang itu memberi semangat yang tidak kuat, sangat bergantung kepada energi yang ada.



Bagaimana orang yang beriman dalam hidupnya ? Apakah mereka bersemangat untuk beribadah dan beramal saleh karena uang ? Ternyata tidak seperti kebanyakan orang, Ibadah dan amal saleh yang mereka lakukan memiliki  tujuan mengharap ridho Allah. Saat mereka yang beriman itu yakin kepada Allah dan membuat mereka sadar terhubung dengan Allah, saat itulah semangat hadir dalam hati. Semangat yang kuat karena yang memberi harapan (tujuan beriman dan beramal saleh) itu adalah Allah. Semangat seperti ini menjadi semakin kuat dan memberi energi yang besar yang datang dari Allah, maka diantara mereka berani berjihad atau bersungguh-sungguh dalam beribadah dan beramal saleh. Semangat yang selalu terhubung dengan Allah, semakin membuat dirinya ditemani Allah dalam setiap langkahnya. Penting nggak tujuan akhir atau hasil yang kita inginkan tercapai ? Kita sih pengennya hasilnya sesuai, tapi dalam hal ini karena tujuan kita bersemangat karena ingin diridhai, maka yang terpenting adalah aktivitasnya. Hanya aktivitaslah yang bisa kita kontrol. Alangkah indahnya jika kita bisa shalatnya bener, merasakan khusyuk atau kita bisa membantu orang lain, merasakan memberi bantuan yang terbaik dan sebagainya ... balasannya milik Allah. Kita juga ikhlas menerima hasilnya.



Dalam kehidupan sehari-hari semangat di atas menjadi dasar kita melakukan aktivitas seperti kerja. Artinya saat kita sadar bahwa kita kerja itu atas dasar iman, sebagai rasa syukur kita kepada Allah. Maka semangat dan keterhubungan dengan Allah memberi rasa percaya diri bahwa kita bisa kerja dengan lebih baik, kita sangat ingin menunjukkan kerja kita kepada Allah. BUkan lagi untuk mencari uang atau meminta perhatian perusahaan. Bukankah ini adalah produktivitas yang luar biasa, kerja kehidupan dunianya bisa dilewati dengan pencapaian kerja menuju Allah.


No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...