Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Tip 3 cara untuk yakin

"Mas, kayaknya sampean itu pinter loh. Tapi kenapa ya belum sukses ?" tanya saya. Lalu masnya bilang,"mungkin belum waktunya". Dalam hati saya,"iya juga sih. Kalau udah waktunya ya pasti sukses".  Berkaca dari temen yang lain, ada yang sudah jadi pengusaha dan sukses dan dia tidak pinter. Apa iya ya, kesuksesan itu karena faktor keberuntungan ? Siapa yang sukses tidak pernah ada yang tahu, termasuk dirinya sendiri ?
Mungkin iya, bagi yang tidak memiliki pengalaman dengan banyak praktek. Tapi berbeda dengan mereka yang sudah mengerjakan banyak hal dan terus mengerjakannya. Awalnya memang tidak begitu yakin dan selanjutnya semakin membuat mereka optimis dan yakin bisa berhasil. Kalaulah keberuntungan itu miliki kita pastilah yang mau duluan sukses, tapi kayaknya keberuntungan dan kesuksesan itu bukan milik kita, tapi milik Allah.
Bisa jadi keberuntungan itu berupa kesuksesan yang Allah berikan untuk menguji orang atau juga membalas atas apa yang sudah dilakukannya. Terlepas status orang yang sudah bekerja dengan kesungguhan, atau memiliki ilmu/tidak, atau orang kaya/tidak dan sebagainya.
Dari tulisan di atas, paling tidak kita mesti memiliki keyakinan di awal untuk mengerjakan kesuksesan itu. Tanpa keyakinan maka kerja kita tidak bersungguh-sungguh "
Tip untuk lebih yakin :
1. Karena keyakinan buahnya tindakan, maka paksakan diri untuk bertindak. Salah satunya menciptakan keadaan kepepet.
2. Menciptakan harapan-harapan baru yang sangat kuat untuk mengalahkan keraguan (kekhawatiran).
3. Beranilah untuk  mengerjakan banyak hal menuju kesuksesan kita dan mesti konsistensi yang memunculkan keyakinan bahwa "saya bisa". Sesering kita mengerjakan langkah demi langkah membuat kita menyenangi dengan apa yang sudah kita kerjakan. 


Bagaimana dengan "kegagalan" ? Sebenarnya tidak ada kegagalan, yang ada adalah feedback dari Allah untuk memperbaiki apa yang sudah kita kerjakan. JIka kita anggap kegagalan itu ada, maka kita bisa jadi tidak menyenanginya, ubahlah sikap ini dengan senang menerima feedback untuk mengoreksi kerja yang tidak tepat. Keadaan ini pun bisa menimbulkan keyakinan yang baru dengan kerja yang dikoreksi.
Semoga kita mampu memahami bahwa keyakinan sangat dibutuhkan di awal kita untuk kerja, yakin kerjanya dan dengan senang menerima feedback saat kerja itu tidak tepat. Semakin sering mengerjakan kerja kesuksesan semakin membuat kita menyenanginya dan akhirnya memberi rasa optimis dan yakin untuk sukses.



No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...