Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Masalahmu adalah emosimu

Masalahmu adalah emosimu, apa iya ? Perhatikan saat kita sedang bermasalah, dominan emosi kita. Masalah kerja yang tak beres, yang dirasakan adalah "marah", "kok saya nggak bisa menyelesaikannya", "kecewa dengan orang lain yang tidak support", "merasa kerja sendiri", "wajarlah saya nggak bisa, ilmunya belum ditraining". Hanya sedikit kita bisa berpikir,"kok saya tidak bisa memperbaiki kerja saya". Emosimu adalah masalahmu, dan masalahmu adalah emosimu.

Mengapa emosi menjadi masalah kita ? Pada dasarnya ada 3 pola berpikir, yaitu yang pertama adalah pikiran. Jika ada masalah pada pikiran, maka pikiran mencari solusinya. Kedua, emosi atau nafsu. Jika ada masalah pada pikiran, permasalahannya selesai dengan kerja lagi. Tapi jika diambil alih sama emosi maka muncul ketidaknyaman. ketidaknyaman itu ditindaklanjuti dengan marah, kecewa, sedih, bete dan lainnya. Semua itu tidak menyelesaikan masalah. Misalkan Anda kurang uang, solusinya sederhana kerjanya lagi. Tapi jika emosi yang menganggapinya, maka yang ada adalah "emosi", "susah banget cari uang", "orang kok nggak mau bantu ya" dan sebagainya. Ketiga berpikir dengan hati, tidak melihat lagi bahwa kita bukan kurang uang, tapi ada yang salah dengan diriku kepada Allah. Maka solusinya semakin dekat dan kerja yang diridhai Allah. Masalah nggak jika berpikir/memahami dengan hati ? Insay Allah nggak masalah, karena masalahnya ada dalam diri kita sendiri.


Perhatikan formula berikut ini :

Kemampuan - kerja = Hasil

Kemampuan adalah akumulasi kemampuan dari pikiran, emosi dan hati sesaat. Sebenarnya kemampuan kita mesti mengikuti apa yang kita hadapi (kerja). Tetapi kerja bisa memiliki target lebih tinggi dari kemampuan kita, maka terjadilah masalah. 

Kemampuan (10) - Kerja (12) = Masalah (-2)

Sikap kita terhadap hasil yang berupa kekurangan (-2) dapat dilakukan oleh pikiran, emosi atau hati. Seperti contoh diatas, dijelaskan bahwa kerja tersebut bermasalah jika didominasi oleh emosi. Tidak masalah jika dipikir atau dipahami dengan hati, yang ada adalah kerja yang lebih baik lagi.


Kemampuan mau tidak mau mesti ditingkatkan untuk bisa melewati kerja sehingga hasil menjadi positif. Dorongan dari hati sangat memaksimalkan kerja yang bener.

Kemampuan (14) - Kerja (12) = Senang/Bahagia/Puas (+2)

Kemampuan yang tinggi dengan terus belajar ilmu dan petunjuk Allah meminimalkan masalah yang terjadi (mengendalikan emosi) dan memberikan emosi positif.

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...