Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Action dan salah, dosa gitu ?

Dalam keseharian kita, beberapa ada yang takut berbuat (action) karena berbagai alasan. Padahal mereka tahu tanpa berbuat (action) tidak pernah terjadi apapun. Beberapa berikut bisa membangkitkan kita untuk berbuat banyak sesuai judul di atas, bahwa "Berbuat itu nggak salah dan ya bisa jadi dosa, tapi kita tahu dosa dan bisa memperbaikinya. Bukankah Allah itu Maha Pengampun". Bagaimana jika orang yang tidak berbuat sama sekali ? Bisa dimaknai sebagai orang yang tidak menjalani "perintah" untuk beramal saleh sekalipun tidak berdosa karena tidak berbuat (action). Perhatikan ... Allah menyukai orang mensucikan diri (orang yang bertaubat), saya memaknainya orang banyak berbuat sesuatu, kalau salah Allah penerima taubat dan kita bisa memperbaiki. Jadi adakah alasan kita untuk tidak berbuat banyak (action) dari apa yang sudah kita yakini ?

Saya mengambil catatan dari KH. Ahmad Dahlan, menjelaskan bahwa "Mengerti itu saat mengamalkannya dan keyakinan yang sempurna itu saat kita berbuat". Pemahaman sebelum berbuat menjadi penting, dan beberapa pemahaman diperoleh dari perbuatan yang sudah dilakukan. Penjelasan ini membuat setiap orang pasti berbeda, karena pemahaman dan perbuatannya yang berbeda sesuai latar belakangnya. Tidak perlu orang lain itu untuk dibandingkan dengan pencapaian kita.  Pencapaian kita adalah apa yang sudah kita perbuat. Adapun orang lain bisa menjadi referensi, dimana kita tetep berbuat sesuai pemahaman kita.

Renungkan kalimat berikut ini, "Bangunlah, Engkau dapat mengerti segarnya udara pagi. Bangunlah itu berbuat untuk bisa merasakan segarnya udara pagi, Orang lain hanya bisa memberikan nasehat itu. Maka pengalaman segarnya udara pagi pasti berbeda dengan orang lain. berbuatlah maka kita mengetahui banyak hal yang tidak pernah kita ketahui sebelumnya. Mau sukses ? Jalani cara sukses itu (bila perlu melihat apa yang pernah diperbuat orang sukses), maka apa yang kita perbuat menjadi berbeda dengan pemahaman kita tentang sukses. Tidak perlu membandingkan dan teruslah jalani cara sukses itu. Dengan demikian kita banyak tahu cara tidak sukses, dan memperbaikinya sesuai kepribadian kita sendiri.



Bagaimana dengan ibadah kita ? Apakah tanpa ingin berbuat amal saleh itu kita menjadi mendapat kebaikan ? Tentu tidak, maka berbuat amal saleh tidak langsung bener, pasti ada yang kurang atau salah. Bukankah yang kurang atau salah itu "dosa" ? Agar kita selalu dibimbing dan bersama Allah yang Maha bener, teruslah untuk memahami iman dengan sebenarnya dan dimampukan untuk berbuat amal saleh. Apakah shalat kita pasti bener sekarang ? Belum tentu, ada yang kurang atau bahkan ada yang tidak kita jalani rukunnya. Yang tidak dibenarkan itu adalah merasa shalat sudah baik, dan tidak meningkatkan nilai shalatnya. Lalu apakah kita berharap itu tidak salah ? Teruslah mengevaluasi diri untuk bisa memperbaiki semuanya, Allah Maha Penerima Taubat dan Maha Pengampun. 

Yuk kita belajar memahami kehidupan ini dengan petunjuk yang bener, yaitu Al Qur'an dan kitapun belajar berani berbuat (beramal saleh) sesuai tuntunan dari Al Qur'an. Sudahkah kita memberanikan diri untuk membuka, melihat, membaca, memahami artinya dan berani untuk mengamalkan, dan berbagilah kebaikan.

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...