Sikap dan Cara kita berdoa sampai hari ini adalah bentukan yang telah kita rajut sejak kecil sampai sekarang YANG KITA ALAMI dan RASAKAN.
Memang waktu kita kecil, kita diajarkan berdoa sebagai perintah agama yang menjadi bagian dari ibadah (terutama shalat). Isi doa pun sudah tersedia dan diajarkan seperti "rabbana atina fiddunya wal akhirat". Maka terbentuk persepsi doa itu biasa-biasa saja karena BUKAN kebutuhan kita dan agak terasa BERAT karena diperintahkan SEHINGGA dalam berdoa kita lakukan hanya formalitas. Salah satu buktinya ... kita begitu hafal mengucapkannya bahkan secara otomatis terucap setelah shalat. Adakah perasaan dalam hati kita saat berdoa seperti tadi ??? Tidak ada perasaaan apa-apa. Atau ada sebagaan kecil kita tidak tahu artinya ... apa yang kita mintakan.
Bisa dibayangkan kita meminta sesautu tapi kita tidak tahu dan hanya berucap tanpa perasaan. Kalau orang itu memohon kepada kita, apakah kita mengabulkannya ? Sangat kecil peluangnya untuk kita kabulkan dan kalau dikabulkan lebih karena kita tidak mau melihat orang itu di depan kita. Bagaimana dengan Allah swt ? memang tidak sama dengan manusia dan Allah swt, Jawabannya kita sudah tahu. Allah Maha Mengabulkan doa. Bahkan sebesar apapun dosa kita, Allah datang untuk mengampuni asal tidak mempersekutukannya
Kok kita ini hanya meminta dan meminta saja, padahal sudah banyak Allah swt berikan kepada kita. HANYA karena kita melihat yang tidak kita miliki maka rasa syukur itu tidak ada. Dan kita berharap yang tidak kita miliki, kita mintakan lewat doa.
Doa itu kita maknai sebagai ibadah, maka dari itu maknai doa dengan baik dan sampaikan ke Allah dengan tidak mendikte "Allah harus mengabulkannya", kita memohon agar kita diberi yang terbaik untuk kita. Doa seperti halnya ibadah lainnya hanya berharap ridhai Allah dan memohon Allah membalas dengan mengabulkannya
No comments:
Post a Comment