Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Menjadi semakin yakin

Soal yakin ? Sebenarnya banyak orang tidak memilikinya, apa yang dikerjakan sekarang ini bukan soal yakin, tapi soal emosi yang mendorong orang beraktivitas atau kerja dan soal keterdesakan untuk melakukan sesuatu untuk rasa nyaman. Orang yang yakin bener-bener menikmati apa yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh, dan terus konsisten. Yakin bukan sekedar pertimbangan logika, karena tidak semua orang yang memiliki logika belum tentu yakin. Memang keyakinan itu mesti didasari ilmu (logika), tapi ilmu yang bener. Misalkan soal yakin bisa menjual produk. Apakah hanya yakin aja ? Membayangkan saat kita memiliki ilmu cara menjual yang beragam dan memiliki waktu untuk menerapkannya, maka keyakinan itu tumbuh. Yakin untuk bisa menjual, terus apa iya ? Tentu siapa yang menjamin kita bisa menjual ? Selain diri kita sendiri, dan yang pasti Allah yang mengizinkannya. Kok bisa ? Karena mereka yang sudah ada ilmu menjual belum tentu bisa berhasil dan sebaliknya.

Apa bedanya orang yang yakin dengan ilmu yang bener dengan yang berilmu kurang yakin ? Orang yang yakin dengan ilmu yang bener, menyikapi hasil dengan prasangka baik kepada Allah. Apapun hasilnya menjadi kebaikan. Kalau berhasil jadi bersyukur dan kalau belum berhasil jadi sabar dengan terus memperbaiki diri agar diizinkan Allah. Kalau yang berilmu tapi tidak yakin kepada yang mengizinkan, maka saat tidak berhasil mereka hanya bilang terus aja bekerja dan bisa jadi berganti ilmu satu ke ilmu lainnya. kalau berhasil mereka sedikit "sombong" dan bilang,"saya berhasil karena saya melakukan ini dan itu". Kalau gagal sering menyalahkan orang lain dan lingkungan. Jadi sudah seharus untuk yakin itu memang perlu ilmu dan percaya kepada yang memberi izin yaitu Allah.



Apa yang terjadi saat kita yakin ? Ada keberanian atau dorongan yang kuat untuk mempersembahkan kerja kepada yang kita yakini, dalam hal ini Allah. Sebaliknya kalau orang yang kurang yakin menimbulkan keraguan dan bahkan "takut" sehingga timbul malas kerja. Untuk menambah keyakinan kita, maka dekatkan diri kita kepada Allah dengan berbagai aktivitas ibadah dan amal saleh. Semakin sering melakukan ini semakin yakin kepada Allah. Sama halnya dengan keyakinan tersebut, pikiran kita membutuhkan ilmu untuk mampu melaksanakan apa yang kita yakini. Kuasai ilmu agar kita semakin nyata untuk melakukannya. Terkadang saat kita kurang berilmu sering disebabkan karena kita tidak suka, maka bersikaplah positif (prasangka baik) terhadap ilmu apapun karena ilmu itu mengantarkan kita untuk bertambah keyakinannya.



Apakah Anda masih merasa bahwa hanya dengan ilmu semua bisa terjadi ? Bisa sih Anda yakin dengan ilmunya, tapi apa iya ilmu menjamin Anda untuk meraihnya ? Bukankah ilmu itu membahas tentang cara dan dasarnya Anda melakukan sesuatu ? Kita pasti membutuhkan sesuatu yang menjamin kita yakin mengerjakannya (sesuai ilmu) yang memberikan kebaikan kepada kita dan menjamin keberhasilannya. Bukankah setiap langkah yang kita kerjakan diiringi doa ? Begitulah kita mesti yakin dengan hati, dimana hati tempatnya Allah memberikan petunjuk untuk yakin kepadaNya. Alangkah indahnya kita bisa yakin kepada Allah yang memberi keberanian untuk melakukan sesuatu, dengan ilmu yang bener yang Allah ridhai.

 

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...