Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Referensi sukses

Selamat pagi, semoga kesejahteraan dan keselamatan bagi semua. Tulisan saya hari ini merenungkan perjalanan menuju kesuksesan dalam kerja. Yang pasti semua dimulai dari mencari kerja dan meneruskan kerja tersebut semakin baik. Apakah saya tahu caranya sukses ? Saya hanya berpikir untuk sukses adalah menjalani pekerjaan yang baik, mengikuti dengan bener dari atasan dan memiliki disiplin yang tinggi. Sampai saat ini kesuksesan itu belum menunjukkan hasil ? Apakah ada yang tidak tepat yang jalani ? Ada yang bilang pasrah aja, atau kerja saja terus sambil beribadah dan doa.

Yang serius memperjuangkan kesuksesannya, ada yang terus belajar dari berbagai buku dan seminar, berguru kepada motivator, atau mengikuti cara-cara orang sukses. Berhasil nggak ? Ya belum, dan kata manis yang memanjakan kita adalah "sabar, nanti juga berakhir manis" atau "bukan kegagalan tapi sukses yang tertunda" atau "semua berproses dan indah pada waktunya". Jika diperhatikan bahwa orang yang sekarang sukses, dulunya tidak tahu cara yang dilakukannya itu bisa mengantarkan kesuksesan. Atau buku sukses serta seminar cara cepat untuk sukses itu hanya mereferensi kepada cara-cara yang bener (umum) bagi semua orang, misalkan sukses itu diraih dengan motivasinya atau orang sukses itu disiplin dan sebagainya.Bagaimana saya yakin bahwa apa yang saya lakukan saat ini bisa bikin sukses ? Memang usaha yang terus-menerus saya lakukan adalah sebuah kewajiban menuju kesuksesan.



Bagi seorang muslim sudah diberikan atau disampaikan Al Qur'an, kitab yang menjadi penuntun hidup di dunia dan di akhirat. Percayakan ? Ya pasti percaya. Kesuksesan yang ingin saya raihpun sudah terdapat di Al Qur'an yaitu orang yang beruntung yaitu orang yang sukses dan bahagia di dunia dan di akhirat. Mengapa kita tidak memahaminya ? Bisa jadi saya percaya dengan Al Qur'an tapi saya kurang pede Al Qur'an sebagai cara untuk meraihnya. Padahal kesuksesan itu atas izin Allah, ada orang biasa saja bisa sukses, dan ada pula orang yang sekolah tinggi belum sukses. Kalau sukses itu karena sekolah tinggi , maka orang yang punya uang dan bersekolah tinggilah yang bisa sukses. Atau sukses itu karena kekayaan, maka orang paling kayalah yang pasti sukses. Ternyata tidak seperti itu. Tidak ada juga formula baku untuk orang sukses. Setiap orang memiliki kesuksesannya masing-masing dan bergantung ridhonya Allah atas apa yang dikerjakannya.



Saat ditanya kepada motivator, apakah saya bisa sukses dengan memiliki motivasi Anda ? Sang Motivator tidak menjamin. Sama halnya dengan penulis buku yang sukses. Bagaimana jika saya tanyakan kepada yang menurunkan Al Qur'an ? Jawabnya Allah memberikan kesuksesan asal saya bener-bener menjalani cara yang Allah berikan (petunjuk dalam Al Qur'an). Sekarang mengapa saya tidak yakin dengan hal ini ? Inilah persoalannya, karena iman saya belum sepenuhnya yakin tanpa ragu. 

AL Qur'an di depan mata, bagaimana saya mau yakin jika saya belum membaca dan memahaminya. Kuatkan diri saya untuk bener-bener untuk memahami Al Qur'an dan mengamalkannya dan BUKAN sekedar membaca untuk mendapatkan kebaikan. Berat nggak sih membacanya ? Allah menyakinkan saya bahwa Al Qur'an itu mudah (bukan untuk membuat saya kesulitan) dalam Thaha 20:2. Dengan kecanggihan sekarang yang serba digital, semua tersedia dengan terjemahan dan tafsirnya. 

Semua yang ada di atas bum dan di bawah langit adalah milik Allah, termasuk diri saya sendiri milik Allah. Apa yang ada dalam pikiran dan keinginan saya pun milik Allah. Maka tentunya Allah memiliki kekuasaan untuk mengatur semuanya. Sudah sepantasnyalah saya berserah diri dengan mengikuti apa-apa yang Allah telah turunkan dalam Al Qur'an. Bismillahirrahmanirrahiim.

Munir Hasan Basri, WA 081310737352

Trainer dan Writer



No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...