Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Taqwa itu bagi akal sehat

 Malam ini saya belajar lagi dari petunjuk Allah. Dalam khutbah shalat Jum'at selalu disebutkan oleh penceramah untuk mengingatkan dirinya untuk menjaga ketaqwaan dan juga dinasehatkan kepada jamaahnya. Taqwa dimaknai untuk selalu taat kepada perintah Allah dan taat pula untuk tidak menjalani larangannya. Sabar dalam ketaatan menjadi penting.

Allah berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 197 ,"(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barangsiapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafats), berbuat maksiat dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!"

Allah menyampaikan bahwa bekal yang baik itu adalah taqwa, dan taqwa itu bisa terjadi bagi mereka yang menggunakan akal sehatnya. Akal sehat mesti dipergunakan untuk berpikir dan memahami tentang petunjuk Allah. Jika malas, maka tidak mudah untuk menjadi taqwa, jika tidak mau mikir lebih lanjut, maka kita tidak menemukan maknanya, atau apa pun yang kita rasakan cenderung tidak menemukan taqwa itu. Akal sehat itu sejalan dengan taqwa, Akal sehat pasti ingin balasan Allah, maka menjalani perintah Allah itu lebih mudah. Akal sehat itu sangat ingin mengajak perasaan kita menjadi nyaman dan enak, maka akal sehat mengajak tubuh untuk mengerjakan perintah dan meninggalkan larangannya. 

Pergunakanlah akal sehat kita dengan terus memahami ilmu Allah baik dalam keadaan berbaring, duduk dan berdiri. Dengan demikian kita siap memelihara taqwa dalam setiap langkah kehidupan kita.

Pemberdayaan diri untuk meningatkan taqwa menjadi motivasi kita untuk hidup yang rahmati Allah. Insya Allah kultum singkat ini dapat memacu kita menjadi lebih baik lagi. Bersyukur dengan adanya akal sehat kita dengan terus mempergunakan akal sehat dengan petunjuk/ilmu Allah. 

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...