Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Mbah Google

 Mbah Google sudah menjadi ikon bagi semua orang untuk tahu apa yang ingin diketahui. "Mas mau tanya tentang ini bolh nggak ?" Jawabannya adalah pengen tahu, bilang aja sama mbah Google. ternyata mbah Google yang menampung banyak hal dari berbagai sumber dapat memberi solusi bagi mereka yang tanya. Mau tanya agama aja bisa dijawab dan lebih cepat. Siapa sih mbah Google ? Tak lebih dari sebuah mesin yang direkayasa oleh orang (team). Mbah Google selalu dibilang pinter, padahal kan nggak pinter. Orang yang mengatur mbah Google lah yang pintar.

Apa yang terjadi dengan kita yang selalu bisa mendapatkan apapun dari mbah Google. Kita membutuhkan "petunjuk" sebagai langkah awal untuk menyelesaikan persoalan kita atau keperluan lainnya. Biasa informasi dari mbah Google menjadi modal kita untuk mengembangkannya menjadi lebih bermakna. Yang hebat lagi kita selalu menjadi "percaya", kalau pun kurang tepat kita tidak benci tapi tetep berlangganan dengan mbah Google. Karena merasa tidak ada yang bisa membantu kita selengkap mbah Google. Begitulah mbah Google dipercaya sekalipun tidak menjanjikan 100% yang kita butuhkan. Kepercayaan itu sudah cukup kuat untuk mengikutinya. Padahal kita tidak tahu apakah mbah Google itu bener atau tidak. Dasarnya percaya dan kita tidak tahu, maka kita ikuti.

Google Map salah satu layanan Google, kita perlu maka kita merasa salah satu yang dipercaya daripada yang lain. Agar kepercayaan kita menjadi kuat, maka kita mesti memahami tentang cara penggunaan Google Map. lalu kita sampai tujuan kita mau kemana dan dimana kita berada. Terus apa yang terjadi ? Google Map memberi petunjuk jalan yang mesti dilalui, jalan motor atau mobil, dan selalu memberi jalan yang tercepat (terdekat). Tidak hanya itu, Google Map bisa memprediksi perjalanan kita, dan tinggal berapa dekat kepada tujuan. Dengan petunjuk itu, kita pun sudah percaya. Lalu ? kita mengikuti dan taat pada perintah Google Map. Bagaimana jika kita tidak taat kepada Google Map ? Kita semakin jauh dari tujuan, dan Google Map menuntun kembali dari lokasi kita dengan petunjuk baru. Kata mas Tukul,"Amazing". 

Dalam hidup ini sama seperti mbah Google tadi. Kita selalu mencari petunjuk lebih dari itu. Mbah Google itu mesin, kok kita percaya ? Bagaimana dengan Allah yang menciptakan kita dan yang menciptakan mbah Google juga lewat hambaNya ?  Adakah kita percaya tanpa ragu kepada Allah seperti halnya dengan mbah Google ? Bukankah Allah itu Jauh lebih Maha dari mbah Google. Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat, sedangkan mbah Google tidak. Allah membalas apa yang kita kerjakan, sedangkan mbah Google hanya sekedar memberi petunjuk (yang tidak bener 100%). Dengan menganalogi mbah Google itu, kita hendaklah memikirkan ulang tentang iman kita. Iman kepada Allah, yang telah menurunkan petunjukNya yaitu Al Qur'an, yang bisa menjawab semua keperluan kita, yang bisa membimbing kita dan yang mengizinkan semuanya terjadi.

Iman kita kepada Allah, mesti dimulai dari percaya (iman) itu sendiri yang Allah telah berikan kepada kita yang muslim. lalu ? Iya kita mesti memahami iman itu sendiri dengan mensyukuri dengan mengenal dan memahami Allah. Abis itu ? Kita mengikuti petunjukNya yang dengan bener dan semakin disempurnakan. Mengikuti petunjuk Allah itu mesti menjalani yang diperintahkan dan tidak mengerjakan yang dilarang, semua itu dikerjakan karena Allah. Mengikuti itu berarti mengerjakannya terus-menerus, maka taatlah kepada Allah, taat kepada Rasul yang diutus Allah, taat pula kepada pemimpin yang Allah rahmati, dan taat pula kepada petunuk yang Allah telah turunkan.

Alhamdulillah dengan kultum singkat ini, kita dapat memberdayakan diri untuk menjadi semakin baik. Dapat menjadi inspirasi dan motivasi untuk terus belajar dan meningkatkan iman kita kepada Allah.

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...