Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Bosen nggak ?

 Kata bosen menjadi tidak menarik buat saya. Bisa jadi Anda juga, pasti semua orang. Kalau begitu apa sih bosen itu ? Terkadang saya tidak merasa bosen tapi hal itu terjadi. Kalau ditanya,"bosen nggak sih dengan pekerjaan hari ini ?" Pastilah Anda dan saya menjawab, "tidak". Jawaban ini mewakili gengi saya dan Anda agar tidak rendah nilainya di mata orang yang bertanya. Sebenarnya pada saat pertanyaan dilontarkan kepada saya, barulah saya "ngeh" atau sadar,"iya ya kok saya melakukan yang sama tanpa banyak mikir". 

Ada yang merasa bosen dengan pacar, maka mereka memilih ganti suasana atau apa saja yang tidak bikin mereka bosen. Yang tadi hanya jalan-jalan, ganti dengan kuliner unik. Kayaknya asyik, setelah berselang waktu ternyata tidak asyik juga. Mereka pun mengganti aktivitas menjalani hobby mereka. Begitulah bosen mengajak semua orang mikir untuk merubah keadaan dengan berbagai aktivitas baru. Tapi bagaimana soal kerja yang setiap hari dilakukan ? Sepertinya tidak bosen, "kok cari uang bosen ?" Tanpa disadari banyak karyawan merasakan itu. Nggak bosen tapi nggak ada juga yang diubah, itu nama bosen tanpa disadari. Akibatnya jadi tidak produktif dan tidak ada motivasi untuk menjadi lebih baik. 

Tidak produktif tidak masalah bagi karyawan, karena persepsinya adalah gajinya sudah sesuai apa yang dikerjakan (SOP), dalam hatinya,"kalau saya bagus dan produktif perusahaan yang untung". Ini terjadi pada beberapa karyawan saja. Sebenarnya kata bosen itu baik, yaitu sama halnya dengan sakit. Memberi peringatan apa yang tidak beres dengan saya. Kalau sakit yang membuat fisik merasakan tidak enak, maka saya ke dokter atau istirahat dan berdoa pengen segera sembuh. Bagaimana dengan bosen ? Semestinya sama, tubuh merasakan tidak enak dan menurunkan semangat untuk beraktivitas. Memang tidak merasakan sakit, tapi tetep kalau bosen juga nggak nyaman. Mau kemana saya ? Nggak mungkinlah ke dokter, paling curhat. Ketemu yang dicurhatin lebih cerdas, maka saya dapat inspirasi untuk berubah agar tidak bosen.

Kalau ditanya,"bosen nggak sih makan setiap hari ?" makannya tidak bosen tapi makanannya bisa bikin bosen. Tapi makanan apapun dan sama tiap hari bisa jadi nggak bosen kalau lapar, kayak saya nggak bosen. Sebenarnya bosen tapi butuh, apa adanya. Ada dalam pikiran saya untuk makan makanan yang berbeda. Atau memasak makanannya berbeda. Selalu ada upaya untuk mendapatkannya. Inilah solusi agar tidak bosen. Ada lagi yang cerdas, makanannya tetep sama tapi karena disikapi rasa syukur, maka sudah semestinya bersyukur (membayangkan orang lain yang makannya tidak cukup bahkan tidak makan). Cara bersikap seperti inilah yang bisa menikmati makanan dan tidak bosen (bukan juga butuh). 

Sama halnya saya kerja. Saya butuh kerja dan butuh gajinya, maka saya kerja aja sekalipun itu membosenkan. Mau belajar males, mau berubah juga tidak termotivasi, mau kerja lebih baik asal ada uangnya. Saya kesampingkan dulu soal belajarnya dan soal motivasinya. Saya kan muslim dan percaya kepada Allah. Allah mengajarkan saya bersyukur dan sabar. Saya mengubah sikap saya dengan bersyukur,"berterima kasih saya masih kerja dan ada beberapa orang yang susah cari kerja", Kerja itu amanah yang diizinkan Allah, bagaimana kalau dulu Allah tidak izinkan saya kerja di tempat ini ? Samakan dengan yang belum dapat kerja. Rasa bersyukur itu menumbuhkan semangat untuk kerja maksimal dengan pekerjaan yang ada. Insya Allah dengan berjalannya waktu dengan selalu bersyukur, ada kebaikan untuk belajar dan berubah menjadi pekerjaan lebih mudah dan ringan. Begitulah syukur memberi kebaikan kepada saya. Pintu kebaikan itu lewat kerja saya yang sungguh-sungguh. Nggak salah juga, saya berdoa agar tidak bosen dengan banyak istighfar. Istighfar itu membersihkan hati dan hati yang bersih pintu mendapatkan petunjuk/ilmu Allah.

Insya Allah saya dapat bersyukur dengan menerima keadaan sekarang dan bersikap bahwa apapun hari ini mesti dioptimalkan menjadi kerja yang bernilai plus (kebaikan).  

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...