Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Pengulangan itu kesempatan

 Hari ini adalah pengulangan hari sebelumnya, Insya Allah hari berikutnya adalah pengulangan dari ini. Hari demi hari terjadi lagi dan lagi. Bangun pagi dan bangun pagi lagi, kerja dan kerja lagi, istirahat dan istirahat lagi. Semua orang ingin sukses dengan menunggu kesempatan yang pas untuk mengerjakannya, yah mereka bilang,"pada saat waktu yang tepat". Setiap hari ada kesempatan, sudahkah saya bersyukur ?

Bangun pagi hari ini mestinya membuat saya bangun lebih awal dan menjadikan bangun pagi setiap hari untuk berkualitas. Tapi adakah itu terjadi ? Hanya keinginan yang berulang juga untuk bangun lebih awal dan tidak terjadi. Ada kalanya bisa dan banyak tidak bisanya. Sekali lagi hari ini dan hari berikutnya adalah kesempatan, kesempatan buat apa ? Kesempatan untuk berubah dengan belajar. Berubah untuk siapa ? Untuk yang telah memberi kesempatan itu, yaitu Allah dan Allah pula memberi petunjuk (ilmu untuk dipelajari) untuk berubah itu. Jika saya tidak merasakan hari ini adalah kesempatan, maka saya tidak tersambung dengan Allah (sadar). Setiap hari merupakan hal biasa dan bukan kesempatan.

Kerja ? Ya setiap hari kerja dengan pekerjaan yang mirip. Hari ini adalah pengulangan dari pekerjaan hari sebelumnya. Susah nggak kerjanya ? Nyaman nggak kerjanya ? Apakah kerja hanya cari uang dan tidak menemukan maknanya ? Hari ini, Allah berikan waktu (masih hidup) untuk memperbaiki itu semua. Kesempatan yang luar biasa Allah berikan, bukankah setiap kita berdoa memohon kerja yang dilancarkan dan dimudahkan sert memohon rezekiNya. Mau mudah, ada kesempatan hari ini untuk memahami persoalan yang kita hadapi dan belajar ilmu untuk memperbaikinya. masih susah juga ? Hari berikutnya belajar lagi dan jangan lupa untuk ingat dan dekat dengan Allah. Sudah nyamankah kita kerja ? hari ini Allah beri kesempatan jika kita mampu mengendalikan perasaan kita. latih setiap hari dan hasilnya juga tidak maksimal. Uang yang kita cari bisa jadi membuat kita gelisah karena tidak memfokuskan kepada makna kerjanya. hati yang gelisah menjadi pendorong tidak nyamannya hari ini. Bagaimana jika kita dekat kepada Allah yang memberikan ketenangan hati ? Insya Allah ketidaknyamanan itu dapat dikendalikan oleh hati yang tenang yang bekerja ikhlas kepada Allah. Ibadah kita jangan sampai direndahkan untuk sebuah keinginan, jadikan ibadah itu murni ikhlas kepada Allah dan Allahlah yang membalasnya dengan pahala kebaikan. Membalas doa-doa kita untuk kebaikan kerja kita. Yakin dan tanpa ragu.


Saya membayangkan setiap hari Allah memberi kesempatan kepada saya dan rekan-rekan. Allah "marah" nggak jika saya tidak mempergunakan kesempatan berulang terus ? Sayalah yang tidak tahu diri atas nikmat Allah tadi. Bisa jadi saya sendiri yang zalim dan menerima kesulitan atas yang saya lakukan. Hati yang semakin bersih atau dibersihkan Allah lewat doa memohon ampunan atau masih ada ibadah yang terus dilakukan ... menjadi pintu Allah hadir di hati ini. Hati yang digerakkan Allah untuk melihat nikmat hari ini, kesempatan untuk jauh lebih baik. Ingatlah usia kita, berarti kesempatan itu tidak banyak lagi. Insya Allah, rahmat Allah itu membuka hati ini.  

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...