Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Seorang manager dengan aktivitas bawahan

Menurut para profesional, banyak orang yang sudah menjadi manager, faktanya mereka mengerjakan pekerjaan bawahannya. Kok bisa ? Seringkali manager hanya memerintahkan apa yang seharusnya dilakukan bawahan agar kinerja team tercapai. Lalu mau ngapain kalau udah tercapai ? Diterusin aja, job desc biasanya tidak bertambah banyak, maka apa yang sudah dicapai itu dan terus terjadi. Perusahaan menjadi tidak berkembang. Bos terbuai dengan laporan yang aman-aman saja dari para manager dan menjadi tidak mudah menghadapi beberapa tahun berikutnya karena kinerja tetap tidak semakin baik.

Yang terjadi adalah perusahaan menambah sdm agar kinerja meningkat. Sah-sah aja. Tapi biaya perusahaan meningkat sehingga kebijakan yang diambil adalah menaikkan harga produk/layanan. Kebijakan ini hanya untuk mempertahankan keuntungan bos. Salah nggak ? Nggak salah juga, karena tren yang ada adalah menaikkan harga setiap tahun. Boleh dong kita berpikir tentang produktivitas, bukankah dengan kecanggihan teknologi dan IT telah mampu meningkatkan kinerja karyawan, lebih cepat dan lebih mudah. Harga pelayanan atau produk bisa saja dinaikkan tapi kenaikan itu bisa untuk mendongkrak kesejahteraan karyawan. Karyawan yang sejahtera dapat mendorong karyawan untuk bekerja semakin produktif. Tetapi faktanya semakin harga produk/layanan yang meningkat tidak mampu menaikkan kesejahteraan karyawan. Keadaan ini membuat karyawan tidak termotivasi meningkatkan produktivitas. Lalu ? Karyawan merasa berat mengerjakan pekerjaannya. 

Bagaimana dengan kehidupan saya sendiri ? Saya ingin mendapatkan kesejahteraan lebih tinggi. Bagaimana caranya ? Sama halnya dengan perusahaan. Untuk mendapatkan pendapatan lebih, maka saya mesti memberikan produktivitas yang tinggi. Pendapatan itu seperti kesejahteraan, maka hanya bisa dicapai dengan produktivitas kerja tinggi. Untuk menjadi produktif bisa dengan berbagai cara. Salah satunya adalah meningkatkan kemampuan dengan belajar lebih banyak ilmu dan melatih ketrampilan. kemampuan yang rendah menyebabkan saya tidak mendapatkan pendapatan tinggi, saya tidak percaya orang dan kepercayaan itu diberikan kepada orang yang produktif. 

Sejalan dengan diri sendiri dan sebagai karyawan, menjadi produktif itu penting, meningkatkan kemampuan itu harus dengan belajar atau dengan meningkatkan ketrampilan. Keadaan ini membuat diri saya menjadi produktif, yang berakibat juga pada pekerjaan. Akhirnya kemampuan itu menghasilkan kepercayaan. Disinilah saya mendapatkan nilai dari kepercayaan itu dengan pendapatan yang lebih baik. Teruslah untuk meningkatkan kemampuan saya untuk selalu diap menghadapi persaingan. kalau saya adalah manager, maka saya mesti mulai berpikir menjadi GM atau direksi, maka saya pun mengerjakan tugas GM atau direksi dan saya mesti mulai pula memberdayakan bawahan saya untuk mandiri. Mulailah mempercayai bawahan untuk mampu mengerjakan tugas saya sebagai manager.


Kultum ini menjadi peringatan bagi seorang manager yang mengaku manager tapi masih belum bisa menunjukkan produktif. Seakan ingin menunjukkan kepada bawahannya saya ini hebat sebagai bawahan. Tapi tanpa sadar saya telah menunjukkan pula saya bukan manager dan hanya bawahan yang hebat. Permberdayaan diri sendiri dan memberdayakan bawahan menjadi kunci untuk menjadi semakin produktif. Saya manager tapi kerja saya adalah GM atau direksi. Yuk motivasi diri kita semua untuk selalu berpikir dan bertindak pada level yang lebih tinggi mulai sekarang.



No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...