Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Kerja sebagai tujuan sementara menuju kebahgiaan

 Dalam hidup ini beberapa orang mengabaikan kehidupan keluarga. Seperti pengabaian tersebut adalah fokusnya orang tua terutama bapak/ayah atau bisa jadi kedua orang tuanya yang mencari nafkah dari pagi sampai malam. Fokus ini membuat waktu dan perhatian kepada anak atau isteri sangat minim. Sebagai pencari nafkah meminta maklum hal tersebut dan menganggap kehidupan keluarga di rumah dapat dipenuhi dengan uang hasil mencari nafkah.

Mengapa hal tersebut terjadi ? Karena orang yang mencari nafkah sudah tidak fresh lagi saat pulang kerja. Kelelahan fisik itu membuat mereka tidak melakukan apapun untuk keluarga.Keluarga di rumah memiliki kehidupan sendiri dan orang tua memiliki kehidupan sendiri. Keduanya dihubungkan dengan uang. Dengan uang yang diperoleh orang tua, mereka bisa makan bersama, jalan-jalan bersama, beraktivitas bersama, wisata bersama dan sebagainya. Padahal aktivitas tidak sekedar dibayar dengan uang tapi diperlukan hati yang saling membutuhkan.

Hal yang paling diperlukan adalah pencari nafkah mesti mempersiapkan fisik yang baik agar kesehatannya masih dapat dipergunakan untuk beraktivitas di rumah. Memiliki sikap untuk selalu memberi waktu, tenaga dan perhatian kepada keluarga saat berada di rumah, setelah pulang kerja. Keadaan ini dapat memberi kebaikan bagi keluarga dengan interaksi orang tua yang mencari nafkah dengan keluarga di rumah. Aktivitas makan bersama terasa nikmat, istirahat dengan nonton bareng di TV, membantu pr anak dan sebagainya. 


Insya Allah kehidupan keluarga itu BUKAN lagi sekedar formal saja dengan uang, tapi menghidupkan keluarga dan dunia kerja menjadi sinkron. Rumah menjadi tempat yang menarik untuk beraktivitas dan mendorong dunia kerja menjadi tujuan sementara menuju keluarga yang bahagia.

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...