Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Musuh saya adalah setan, tapi sudahkah bersikap yang bener ?

Alhamdulillahirabbilalamin. Begitu banyak yang mesti saya sadari berupa nikmat Allah. Tadi pagi saya dibangunkan dengan keadaan yang fresh, di siang hari bisa beraktivitas yang bermanfaat bagi diri dan keluarga, dan tetap dijaga iman dan badan yang sehat. Rasakan nikmat itu dapat mengantarkan saya untuk memuji Allah atas Maha syukurnya Allah.

Malam ini menjadi baik buat saya membaca dan memahami petunjuk Allah walaupun satu ayat. Ayat berikut adalah Surah Al Baqarah, ayat 36 : "Lalu setan memperdayakan keduanya dari surga sehingga keduanya dikeluarkan dari (segala kenikmatan) ketika keduanya di sana (surga). Dan Kami berfirman, “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain. Dan bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan.” 

Beberapa hal yang bisa saya ambil hikmahnya :

1. Setan cs lah yang membuat kita dilepaskan dari kenikmatan yang Allah berikan. Yang buruk terlihat baik oleh sudut pandang setan. Sebenarnya, apapun yang tidak mengantarkan kita kepada rasa syukur atas kenikmatan yang Allah berikan merupakan perbuatan setan. Terkadang saya masih melihat baik dari hal yang tidak baik, misalkan "boleh saja marah asal untuk kebaikan", "yang penting sedekah walaupun sedikit", "bersyukur itu cukup dengan menerima keadaan", "memilih sesuatu karena selain Allah, selama masih baik oke saja" atau lainnya. Selanjutnya di ayat 37, Nabi Adam meminta maaf, istighfar. Jika kesalahan terjadi ikuti dengan istighfar.

2. Kesalahan saya mengikuti rayuan setan, dapat membuat saya diberikan balasan yang setimpal. Pastinya saya tidak mau "dikeluarkan dari surga" (dilepaskan dari kenikmatan). Agar hal itu tidak terjadi, maka saya mesti mengikuti petunjuk Allah (ayat 38)

3. Sikap yang bener adalah setan itu musuh, maka setiap ada yang menghalangi saya untuk meningkatkan iman merupakan perbuatan setan.

4. Kehidupan di dunia (terlepasnya kenikmatan dari Allah) terjadi saling bermusuhan satu sama lain. Maka saya mesti berpegang teguh kepada jalan Allah. Bisa jadi setiap balasan atas kesalahan menghadirkan ketidaknyaman hidup, karena saya sudah ikut setan. kembali kepada Allah dan berpegang teguh agar tidak merasa takut dan tidak pula sedih (mengikuti Al Qur'an, ayat 38)

Insya Allah kultum kali ini dapat memberi motivasi saya untuk memberdayakan diri agar bersikap yang benar terhadap setan, mengikuti petunjuk Allah agar tidak tergoda setan, kalau setan sudah menggoda saya dan terjadi kesalahan, maka saya mesti memohon maaf kepada Allah. Saya bersyukur kepada Allah yang telah memberikan kenikmatan pada diri saya, bersegera memanfaatkan kenikmatan itu menjadi optimal untuk meningkatkan iman saya.

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...