Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Kerjanya sudah banyak

 Dalam dunia kerja, ada beberapa hal yang menyebabkan orang tidak termotivasi. Diantaranya merasa sudah banyak kerja sehingga membuat karyawan tersebut terlihat sibuk kerjanya. Sikap karyawan ini mudah tersinggung, atau bersikap bertahan/menolak saat ada kerja tambahan (ditingkatkan produktivitasnya). Lalu bagaimana solusi untuk karyawan seperti ini ? 

Di sisi karyawan, kalau bisa tidak ada tambahan kerja. Tambahan kerja berarti tambahan uang. Selalu ada cara untuk memperlihatkan bahwa karyawan tersebut sibuk dan waktunya sudah tidak cukup untuk ditambah kerjaan lagi. Ada kebutuhan perusahaan untuk berkembang menjadi lebih besar dengan pendapatan yang lebih tinggi dan biaya yang minimal. Usulan karyawan adalah tambah karyawan dan kerjaan juga bisa fokus. Tapi bagi karyawan kerjaannya bisa beres, tapi biaya naik. Langkah yang masih mungkin adalah menganalisa pekerjaan dari karyawan yang ada, apakah memang pekerjaannya tidak bisa ditambah lagi atau karyawannya tidak mampu mengerjakannya (tidak didukung ilmu yang cukup) ? 

Banyak dari karyawan diterima tidak siap dengan perkembangan perusahaan, karyawan hanya disesuaikan dengan kebutuhan saat terima. Akibatnya perusahaan menjadi lambat untuk bertumbuh. Disini perlu ada team training untuk menangani karyawan seperti itu. Team training yang memiliki kualitas as profesional trainer, dapat mendisain/membuat materi training sesuai kebutuhan perusahaan dan perkembangan ke depannya, mampu mengarahkan hasil training kepada aktivitas kerja nyata, bersama manager memonotir dan mengevaluasi hasil training, mampu memotivasi luar dalam karyawan berbagai level. Pengalaman dalam training yang mampu melihat kerjaan karyawan, karyawan yang merasa berat ditambahkan kerjaan lagi lebih disebabkan oleh ketidakmampuan (tidak cukup ilmu) untuk mengerjakan pekerjaannya, dan tidak memiliki kemampuan bersikap yang bener menghadapi berbagai masalah dalam kerja sehingga kerjaan yang ada sudah membuat karyawan berat/sibuk.

Solusi awal adalah memberi ilmu dan ketrampilan karyawan dalam mengerjakan kerjaannya. Ilmu dan ketrampilan ini mesti membuat karyawan merasa lebih nyaman dan lebih mudah dalam mengerjakannya. Lebih nyaman dan lebih mudah membuat karyawan cenderung menerima "pelatihan" ini. Dari langkah ini saja, karyawan menjadi lebih produktif dan waktu yang dihabiskan lebih singkat. 

Selanjutnya team training mengarahkan pemanfaatan waktu untuk menambah kemampuan yang lebih tinggi. kemampuan yang lebih tinggi membuat karyawan naik level dan siap dengan pekerjaan berikutnya. Disini team training mesti mampu membangkitkan motivasi untuk karyawan melakukannya ikhlas (tanpa disuruh). Produktivtas yang meningkat dapat mengangkat pendapatan perusahaan dan dapat pula meningkatkan pendapatan karyawan. Sama seperti training awal, semua ini mesti diwujudkan dalam kerja nyata, dimonitor dan dievaluasi agar sesuai harapan dan terkontrol untuk selalu ditingkatkan. Jika 2 langkah tersebut sudah tidak bisa memberikan hasil, maka pilihan yang masih mungkin adalah mencari karyawan yang mampu dan memiliki motivasi untuk menerima tanggung jawab (langkah pengembangan karyawan). Terakhir dipikirkan untuk menambah karyawan.

Dari kasus itu, banyak perusahaan tidak memiliki team training yang profesional. Biasanya team training hanya sekedar penyelenggara training (fasilitator) saja. Kondisi ini banyak karyawan training di luar perusahaan, hasilnya hanya bikin pinter aja dan jago ngomong/berdebat. Mengapa ? Karena banyak yang habis training tidak menerapkan langsung ilmu dalam kerja. Alasannya adalah tidak sanggup menjalankan tanpa orang yang sepaham. Hanya sebagian kecil yang diterapkan. Banyak karyawan seperti ini hebat dalam interview karena memang banyak mengikuti training saja. Ada 2 solusi yang bisa dijalankan perusahaan adalah solusi pertama memiliki manager yang kuat sebagai trainer atau coach dalam mengelola dan mengembangkan karyawannya. Solusi kedua adalah merekrut trainer yang berpengalaman yang mengerti aspek karyawan dan perusahaan.

Insya Allah karyawan berkembang dan perusahaan pun bertumbuh semakin besar. Perusahaan yang mampu menghargai karyawan, maka karyawan maksimal  melayani konsumen.


                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...