Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Hikmah dan akal sehat

Selamat malam, setelah seharian kita luangkan waktu mencari rezeki Allah, sepantasnyalah ada waktu yang khusus kepada Allah. Salah satunya kita belajar memahami petunjuk Allah. Ada banyak referensi untuk memahaminya. Yang Allah senangi adalah perbuatan yang dilakukan terus-menerus.


Dalam Al Qur'an surah Al Baqarah ayat 269, 

1. Allah memberi hikmah kepada siapa yang dikehendakiNya. Sebagai hambaNya kita tidak bisa meminta hikmah itu tersebut. Karena hak memberi itu ada pada Allah. Katanya meminta dapat kita terjemahkan dalam bentuk mempersiapkan diri dengan kemampuan yang cukup dalam menerima hikmah. Menjadi siap menerima hikmah jauh lebih baik daripada meminta.
2. Mengapa kita mesti mempersiapkan diri untuk menerima hikmah ? Allah memberikan penjelasan tentang hikmah, yaitu kebaikan yang banyak. Kebaikan yang banyak dari Allah itu menjadikan kita lebih baik dalam hidup. Inilah yang menjadi motivasi kita untuk bersiap diri dengan kemampuan yang tinggi untuk meraih hikmah tersebut.
3. Hikmah dan kebaikan itu hanya dapat dipahami dengan baik oleh mereka yang berakal sehat. Bagaimana kita bersyukur dengan akal sehat kita agar siap menerima hikmah Allah ? Akal sehat itu mestinya kita manfaatkan untuk memikirkan penciptaan Allah dengan benar. Akal sehat yang bisa meredam nafsu dapat membangkitkan hati menjadi berdaya. Bagaimana akal sehat mengambil makna memahami dan mengamalkan Al Qur'an sebagai pedoman hidup sebagai rasa syukur .... Bagaimana akal sehat melihat perbuatan yang bukan saja tersurat tapi yang tersirat, sedekah bukan sekedar berbagi tapi mengalirkan apa yang Allah berikan dengan berbagi kepada sesama (berbuat baiklah karena Allah telah berbuat baik kepada kita). Jangan pernah akal sehat itu dilemahkan oleh nafsu atau emosional kita. Bersyukur dengan akal sehat mesti mengantarkan kita untuk berbuat banyak hal dengan ikhlas, yang semakin menambah iman kepada Allah. Jika itu tidak terjadi, maka rasa syukur itu kurang pas dan mesti dikoreksi. Dengan kata lain semakin banyak perbuatan dengan akal sehat dapat memberi rasa tenang di hati. 
Terakhir kita selalu mengiringi perbuatan kita untuk disempurnakan oleh Allah lewat doa kita. Insya Allah kultum ini dapat memotivasi kita untuk selalu memberdayakan diri menjadi semakin baik.
 

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...