Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Kata mau yang mudah


Katanya mau yang mudah, bukan yang mudah itu tidak ada. Kok bisa ? Kemudahan itu setelah ada tidak mudah. Jalan pintas ada yang berkonotasi mudah dan cepat, tapi itu pun kalau kita tahu caranya. Pastilah semua orang ingin mudah dan tidak ada semua orang tahu caranya. Yang pasti seseorang mengerjakan sesuai ilmunya. Anak SD yang sedang belajar berhitung merasa kesulitan menambahkan beberapa deret angka, tapi menjadu mudah setelah diajarkan cara berhitung cepat.

Seorang pedagang gorengan merasa tidak mudah mencari rezeki dengan dagangannya. Lalu pedagang itu belajar cara menggoreng yang bener agar gorengannya krispi yang disenengi banyak orang. Setelah itu berdagangnya menjadi mudah, tidak terbebani oleh gorengan yang tidak enak dan kurang laku. Seorang karyawan yang tidak bisa program komputer seperti excell menjadi tidak mudah membuat laporan yang diminta atasannya. Dengan belajar excell, semua pekerjaan menjadi mudah dan cepar.

Atau seorang lulusan universitas dengan gelar S2 atau S3 merasa kesulitan dalam memimpin perusahaan, yang dia tahu hanya angka-angka dan solusi berbagai orang terkenal. Perintah dan hukuman bagi mereka yang tidak mau mengikuti dan mengganti orang baru. Untuk menarik karyawan diberikanlah reward. Tapi apakah mampu memimpin ? Tentu di awal mengalami kesulitan karena belum mampu mengadaptasikan ilmu sekolah dengan lapangan. Kesulitan menjadi semakin berat jika tidak mempelajari hal mendasar dalam kepeminpinan yaitu tentang perilaku dan sifat manusia. Dengan belajar non teknis, kemudahan semakin menjadi nyata.

Kok shalat itu tidak mudah ? Ya pasti tidak mudah. Selain ada kesungguhan dari kita sendiri, masih sulit karena ada godaan syetannya. Bayangkan jika kita selalu shalat dengan sengaja setiap hari sepanjang tahun, maka shalat itu sudah menjadi kebiasaan dan semakin mudah dikerjakan. Tidak hanya itu kita pun selalu berlindung kepada Allah dalam shalat. Sama halnya seseorang yang dengan mudah suka memberi uang kepada seseorang untuk membantu karena percaya kepada Allah. Maka sedekah baginya juga mudah.

katanya mau mudah, jangan pernah ada jalan mudah tanpa pernah belajar untuk semakin tahu caranya. Kemudahan itu memang selalu kita idamkan, tapi dibalik itu ada godaan mencari jalan termudah yang merupakan bukan jalan yang baik (godaan syetan). Kata orang manajemen, semua kerja itu ada proses dan waktunya, jadi tidak bisa dipaksakan untuk mudah dan cepat. Yang terpenting adalah kita selalu kerja mengikuti step by step dengan benar merupakan jalan termudah saat itu, setelah mengevaluasi dan belajar lagi maka kita dapat menemukan kemudahan itu. Kuantitas atau jumlah kerja yang banyak dan terus-menerus mengantarkan kita kepada kemudahan juga, ada orang yang sudah bertahun-tahun kerja membuat dia memahami proses kerja dan menemukan cara yang mudah (berpengalaman).

Selalu berhati-hati dengan godaan syetan untuk selalu dengan cepat mencari jalan mudah (jalan pintas). Bisa jadi kita tidak merasa jalan itu adalah "jalan syetan", bukankah "syetan" menjanjikan jalan pintas agar kita tidak melakukan kerja yang bener. Akhirnya kita mengikuti jalan mudah tapi hasilnya tidak sesuai, begitulah syetan memberi angan-angan kosong.

Bisa jadi Anda pernah melihat sesorang yang ingin melejit karirnya dengan cara mudah. Ada yang "dekat" dengan atasan, Dengan dekat atasan membuat dirinya dipercaya dan "menyingkirkan orang lain dengan menutupi kebaikan orang tersebut. Atau ada yang berdagang ingin cepat kaya dengan mencurangi takarannya. Semua keinginan itu bisa terwujud, tapi banyak orang yang sudah dirugikan. Allah mengizinkan itu terjadi untuk dijadikan peringatan.Semoga kita dapat mengambil hikmah bahwa mudah itu mesti melalui banyak kerja yang tidak mudah dan belajar, dan harus yakin bahwa Allah itu ada untuk mengizinkan kemudahan itu dengan percaya kepada Allah.





Munir Hasan Basri

Trainer, Motivator dan Writer

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...