Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

IYA sabar jalaninya

IYA ... sabar jalaninya. Dalam banyak kasus tanpa disadari kita bisa bersabar. Misalkan menunggu antrian, kan kita takut diomelin orang kalau menyerobot antrian. Terpaksa antri ? Awalnya mungkin iya, tapi zaman sekarang dengan adanya HP semua itu menjadi biasa. Ada lagi kita bisa sabar menunggu untuk membeli barang atau makanan yang kita senangi, bahkan rela antri lama. Sabar kan ...

Kesabaran itu pun hadir saat kita menantikan proses kelahiran anak. Apa bisa dicepetin ? Selalu ada proses sekalipun dengan operasi. Pemahaman kita tentang sabar fokus kepada sesuatu yang ingin dicepetin prosesnya, nggak sabar jadinya. Naik kendaraan yang mengalami kemacetan, pasti tidak bisa dipaksakan dengan menyerobot jalan. kalau nekat sih, siap aja diomelin orang.

Yang paling deket dalam keseharian kita adalah ibadah kita, selalu ingin instant. Mau shalatnya cepet selesai, atau mau balasan dari Allah disegerakan. Atau dalam kerja maunya gaji tinggi dan sukses karirnya. Ada banyak kejadian lain dan setiap hari kita mesti menyikapi mau sabar atau tidak.

Iman : Sabar menjadi solusi dari Allah, yang kita imani. Yang datangnya dari Allah adalah kebaikan. Petunjuk ini mesti menumbuhkan kita untuk percaya dan yakin tanpa ragu. Pemahaman ini bukan hanya di pikiran kita saja, tapi mesti masuk ke hati. Bisa jadi kita hanya tahu dan paham, tapi keyakinan itu hanya sedikit di hati. Insya Allah sih, keyakinan kita dengan banyak berbuat baik dapat menumbuhkan keyakinan itu dan hidayah dari Allah.

Ilmu : Jangan sampai kita mengutak-atik soal sabar dengan mencocokan dengan untung rugi (pikiran), karena kadang bisa dan kadang tidak bisa. Ada yang mengajarkan sabar itu mesti tahu hal baiknya apa saja, lalu dipraktekkan. Sebenarnya bisa saja hal itu dilakukan, tapi jauh lebih baik dengan memperbaiki iman kita. Iman dapat ditumbuhkan oleh kesungguhan untuk beriman dengan cara membaca ilmu Allah yang ada dalam Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah. Ada petunjuk dalam Al Qur'an,"sabarlah dalam shalat". Petunjuk ini mesti kita gali lebih dalam dari Hadist dan ulama agar pemahaman kita menjadi paham. Lalu praktekkan.  

Ada kalanya kita tidak sabar karena menunggu hasilnya sehingga menjadi tidak sabar dengan melakukan yang tidak baik. Apa yang terjadi ? Bisa jadi Allah ingin menguji kesabaran kita dan ingin menaikkan level sabarnya. Begitulah semestinya kita berprasangka baik kepada Allah.  Berpikirlah buah dari kesabaran yang kita tidak pernah tahu waktunya, daripada kita berpikir susahnya bersabar. Insya Allah kita "Saya bersabar karena Allah".  

Yakin : Ilmu yang kita miliki dengan melatih setiap hari, diantaranya kita mendapatkan hasil dari sabar atau kita dapat menikmati proses sabar itu. Keadaan ini membuat kita semakin yakin. Barengi latihan kita dengan berdoa agar diberikan kesabaran. 


Amalkan : Seberapa pun bekal tentang kesabaran itu mesti kita latih. Apa saja latihannya ? yang pertama adalah shalat kita. Penahkan kita mau cepet-cepet selesai shalatnya ? Padahal shalat itu pasti selesai dengan mengikuti seluruh bacaan dengan bener. Mau dicepetin bisa merusak nilai shalat itu sendiri. Mengapa kita tidak berpikir mengikuti langkah demi langkah saja, toh sekitar 5 menitan. "sabarlah dalam shalat", perlu memahami bacaan shalat sehingga waktu shalat tidak terasa. Yuk kita belajar meningkatkan shalat dengan sabar, perlu ilmu mengendalikan diri dan memahami bacaan shalat. Tanpa perlu mengucapkan sabar, kita sudah memulai belajar sabar dalam shalat. Minimal kita latihan 17 rakaat sehari, belum ditambah shalat sunnah. Membayangkan shalat kita semakin baik, Insya Allah dalam hal lain kita pun bisa bersabar.



Dalam hal lain, kita bisa melatih kesabaran kita untuk tidak responsif terhadap apapun, beri ruang bagi pikiran untuk mencerna semuanya dan mendapatkan kebaikan dari apa yang kita dihadapi. Misalkan kita diminta tolong sama saudara atau orang tua, "tolong bantu dong". Jangan langsung kita bilang tidak bisa. Membantu pekerjaan adalah kesempatan untuk beramal saleh, mengapa kita yang dipilih kok nggak mau ? Jangan pernah berpikir nanti dibalas, amal saleh itu buat kita dari Allah.

Teruslah untuk melatih diri dan mengevaluasi setiap hari agar kita memiliki dorongan untuk belajar lagi dan mampu memperbaiki diri setiap hari. Masak kita tidak bisa sabar ? Jika belum sabar berarti kita tidak mau melatih diri.

Kami telah melakukan hampir 30 pelatihan spiritual untuk karyawan dan pimpinan, pelatihan ini kami berikan dengan biaya tranport aja untuk wilayah Bandung sekitarnya. Judul "kesadaran spiritual dengan tafakkur dan tadharru untuk meningkatkan produktivitas. WA kami di 087823659247






No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...