Pesan ini sering kita dengar dan bahkan kita baca dalam shalat.
Katakanlah (Muhammad): “Sesungguhnya shalatku, ibadahku,
hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam”.(QS. al-An’aam [6]:
162)
Apakah bener
kita shalat untuk Allah ? Umumnya kita semakin shalat karena ada maunya,
meminta pertolongan. Tidak salah, karena memohonlah pertolongan dengan sabar
dan shalat. Lalu ...
Yang pertama,
shalatku untuk Allah menunjukkan bahwa shalatku ini sebagai pengabdianku kepada
Allah. Allah yang satu (Esa), tidak ada yang menyamainya dan tempat kita
bergantung segala sesuatu. Untuk itu kita mesti menunjukkan shalat yang
sebenarnya, dengan rukun dan sunnah serta tunduknya jiwa dalam shalat.Sudah sepantasnyalah
kita belajar shalat yang bener, bukan sekedar arti dan makna bacaannya.
Kedua, shalat
bermakna media penolong kita. Kita boleh berdoa dan di dalam shalatpun berisi
doa. Jika shalat kita diterima Allah, maka shalat kita menjadi penentu bagi
Allah untuk memberikan rahmat dan karunia dari sisiNya. Salah satu rahmat dan
karunia adalah apa yang kita minta. Kualitas shalat kita menjadi nilai di mata
Allah untuk rahmat dan karunianya. Kita wajib memperbaiki shalat kita setiap
saat menuju shalat berkualitas (khusyuk).
Ketiga,
Beribadahlah hanya kepadaKu dan meminta pertolongan hanya kepadaKU. Yang utama
ibadah dahulu dalam kuantitas dan kualitas, barulah kita meminta pertolongan.
Keempat, Allah
memiliki kehendakNya. Semua kehendakNya menjadi peringatan dan ujian bagi semua
manusia. Apakah dia bersyukur atau kufur ? Kita sebagai hamba Allah tidak perlu
iri dengan orang lain yang dilebihkan Allah, tetap selalu dalam pengabdian
kepada Allah, apapun takdir Allah.
Pesan ini sebatas
keilmuan yang kami miliki dalam rangka memahami dan mengamalkan petunjuk Allah.
sebuah kesadaran bahwa semua penjelasan yang kami berikan hanyalah upaya mendekati 'kebenaran'. Hanya
Allah SWT yang maha mengetahui segalanya.
Wallahualam Bissawab
No comments:
Post a Comment