Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Katanya mau bermanfaat

Katanya mau bermanfaat, tapi masih mikir untung rugi. Manfaat berarti memberi tanpa perlu memperhitungkan banyak hal. Mau membantu orang lain, yang pasti bantu aja. Mau memberi kebaikan, ya just do it. Jika kita ingin memberi manfaat kepada orang lain tapi masih mikir, artinya kita belum tahu apa yang seharusnya kita lakukan dan tidak memiliki kecukupan. Misalkan mau memberi tapi kita tidak memiliki lebih, maka memberinya masih mikir.

Memiliki kecukupan merupakan hal yang mesti kita miliki agar mampu memberi manfaat kepada orang lain. Keadaan ini menjadi latihan untuk menjadi bermanfaat buat orang. Tetapi tidak selau demikian, misalkan orang kaya belum tentu bisa memberi manfaat kepada orang lain. Bisa jadi dia kaya tapi merasa kecukupan maka tidak mudah untuk memberi. Dia sendiri merasa kurang dan ingin mendapatkan lebih lagi. 

Ada keadaan yang lebih tinggi nilainya, memberi manfaat itu bukan lagi perkara kecukupan tapi tidak kecukupan pun orang tertentu suka memberi manfaat. Tidak ada rasa takut dan khawatir tentang apa yang ingin diberikan (manfaat). Misalkan ada orang memiliki uang Rp. 25.000 dan bisa memberikan manfaat kepada orang lain dengan memberikan sebagian yang dimilikinya. Mengapa ? Karena dia merasa ada orang yang membutuhkan uang daripada dirinya. Ini terjadi karena dorongan hati yang yakin tanpa ragu untuk memberi manfaat. Orang ini tidak berharap apapun dan yakin kepada Allah yang Maha bersyukur. Disisi lain juga ada orang yang berilmu yang suka mengajarkan orang lain agar menjadi lebih pintar.

Apakah kita bisa memberi manfaat jika kita sendiri masih banyak hal tidak manfaat ? Kita pun mesti belajar memperbaiki diri terutama aktivitas kita yang kadang "tidak manfaat". Seperti kebanyakan istirahat, malas, suka ngomongin orang, main hp dan sebagainya. Jika kita sendiri sudah mendapatkan manfaat yang banyak dari aktivitas sehari-hari, maka kita mudah pula memberi manfaat kepada orang lain. Contoh jika kita mendapatkan ilmu dengan membeli, maka rasanya kita sulit untuk berbagi ilmu. "Mau ngasih ilmu kan saya dapatkan dengan uang". Sebaliknya ada orang yang bertambah ilmunya dengan membayar juga tapi senang berbagi ilmu gratis. Sadari bahwa peran hati sangat mendorong seseorang berbuat sesuatu yang bermanfaat.

Yuk kita menjadi orang yang memberi manfaat kepada sekitar kita. Insya Allah kita sangat dirindukan kehadirannya. Teruslah melatih diri untuk meraih kecukupan apapun agar mudah memberi manfaat, tinggalkan kebiasaan yang tidak bermanfaat dan aktifkan hati untuk menemani aktivitas kita agar yakin untuk menjadi orang yang bermanfaat.




No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...