Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Katanya mau berkualitas

 Katanya mau berkualitas, tapi kok masih begitu-begitu aja kerjanya, Kalau ngomong barang kurang lebih mutunya bagus atau kalau kerja berkualitas kerja yang bagus yang hasilnya hebat. Kualitas selalu berdasarkan ilmu yang bener dan dikerjakan dengan ketrampilan yang mendukung sehingga hasil dapat diperoleh dengan waktu yang pas dan hasil kerjanya sesuai. Dalam kerja, soal ilmu dengan apa yang kita hadapi terus berubah (relatif) mengikuti waktu dan bahkan kita didominasi oleh gangguan emosional, sehingga kualitas itu semakin berkembang. Satu pekerjaaan hari ini yang kita lakukan belum tentu dapat kita lakukan kembali di hari berikutnya, tapi kita merasa lebih baik. Kualitas kerja ? Bukan sekedar memahami hal teknis pekerjaan, tadi mesti diimbangi dengan ketrampilan. Ketrampilan yang semakin baik jika kita sering melakukan (dilatih). Juga dipengaruhi oleh semangat, motivasi, pengendalian diri yang juga merupakan faktor penentu non-teknis  dalam kerja berkualitas. 

Misalkan kita ingin membuat laporan yang berkualitas. Tidak sekedar memahami hal teknis saja, mulai mengumpulkan data, menyajikan dan menganalisa. Hal teknis ini mesti membuka/menemukan hal yang bisa kita perbaiki BUKAN sekedar mengolah data kinerja saja. Biasa dan terus-menerus kita membuat laporan dengan menampilkan kinerja saja. Bayangkan jika kita membuat laporan dan menemukan cara untuk kinerja yang lebih baik. Tidak hanya itu saja kita pun mesti didukung ketrampilan menulis, mengungkapkan dengan bahasa yang santun, kemampuan menampilkan laporan untuk mudah dibaca dan dipahami, dan tentunya ketrampilan mengetik di komputer serta hal lain. Yang tidak kalah penting adalah kemampuan mengendalikan diri seperti sikap menghadapi segala sesuatu di saat kita membuat laporan dan mengendalikan emosional kita.

Di rumah, jarang orang berpikir untuk hidup berkualitas. Karena kualitas itu dipersepsikan dengan pekerjaan di luar rumah. Penting nggak sih istirahat berkualitas ? Ya, penting agar istirahat kita bukan sekedar santai atau tidur, tadi bagaimana istirahat itu efektif ? atau bagaimana tidur berkualitas ? Perhatikan istirahat kita, apakah istirahat kita dapat mengatasi kelelahan menjadi kesegaran dalam waktu singkat ? Apakah tidur kita bisa membuat kita fresh kembali ? Semua itu perlu ilmunya, tapi jarang orang ingin mempelajari tentang tidur atau istirahat yang benar. Setiap hari kita membiarkannya terjadi.

Shalatnya berkualitas nggak ? Dalam agama kualitas menjadi faktor penting sebuah amalan dikerjakan. Kualitas beragama didasari oleh iman kepada Allah, percaya tanpa ragu. Tentang shalat, kita masih mau belajar ilmu shalatnya. Belajar makna bacaan shalat, gerakan shalat serta sunnahnya. Tapi mengapa kita tidak memperbaiki iman kita ? Jika kita sudah merasa percaya dan yakin sepenuh hati, maka shalat kita terdorong menjadi berkualitas (khusyuk). Dalam pelaksanaannya ibadah dan amalan kita menjadi semakin berkualitas saat kita bener-bener ikhlas. Sudahkah kita mempelajari keikhlasan agar sempurna dalam menjalani kehidupan beragama. Yang pasti semua itu mesti dilakukan secara terus-menerus agar kita mendapatkan ilmu yang sebenarnya dan mendapatkan ketrampilannya.

Apakah bisa kita melakukan kerja berkualitas dengan mengambil cara berkualitas dalam beragama ? Mestinya "iya". Mari kita renungkan, buat apa sih kita kerja berkualitas ? Biar dapat penilaian bagus yang ujung berharap gaji lebih besar dan karier lebih tinggi. BUkankah itu semua dalam rangka kita mencari rezeki Allah ? Disini kita sudah bisa menemukan titik temunya, bagaimana kerja berkualitas itu dikaitkan dengan iman kita kepada Allah ? Tidak hanya percaya, tapi mesti memiliki ilmu tentang cara mengerjakannya (amal saleh) dengan baik. Dalam melakukan kerja tersebut kita mendapatkan gangguan syetan, mengapa ? Karena syetan tidak mau kita menjadi hamba Allah yang bener. Emosional atau nafsu mempengaruhi kita bekerja berkualitas. Agama mengajarkan kita sabar dan istiqamah dengan pekerjaan kita yang menuju Allah.

Yang menjadi pertanyaan adalah boleh saja kita mencari cara untuk kerja berkualitas setiap hari, tapi ingat bahwa cara dan hasilnya bisa membuat kita "lalai" dengan iman kita. Alangkan indahnya jika kita berkualitas dalam beragama dengan selalu meningkatkan keimanan kita dan selalu memperbanyak amal saleh, Insya Allah kita diberikan hidayah dari sisi Allah untuk kerja yang berkualitas dan selalu diikuti belajar teknis pekerjaannya .



Munir Hasan Basri
Trainer and Writer


No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...