Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Katanya mau taat

Katanya mau taat, tapi susah jalaninnya. Kalau begitu memang sedikit orang yang taat. Kata taat itu bisa dikerjakan jika kita awali dengan percaya tanpa ragu. Kadang yang kita bilang percaya, ternyata masih ada keraguan. Maka dalam pelaksanaanya kita kadang mengerjakannya dan kadang tidak mengerjakannya. Agar kita dapat terus melakukan kebaikan (taat), maka kita mesti meningkatkan kepercayaan kita semakin baik.

Taat kepada atasan, maka kita sangat percaya kepada kemampuan dan integritas atasan kita. Akibatnya kita menjadi patuh dan menjalankan secara konsisten apa yang diperintahkan atau kita merasa ingin memberi yang terbaik atas kepercayaan itu. Kita melakukan apa ? Melakukan apa yang disenangi oleh atasan kita. Bahkan kita bisa mengganti apa yang kita senangi dengan perbuatan yang senangi atasan kita. Salah nggak ? Itulah cerita tentang ketaatan. Mengapa kita taat ? Kita tahu kekuasan dan wewenang atasan kita sehingga kita tidak ingin mengalami hal buruk yang terjadi saat kita tidak taat.

Bagaimana dalam agama ? Ketaatan diawali dengan percaya kepada Allah tanpa ragu. "Saya dengar dan saya taat". Ketaatan kita yang tidak istiqamah, pasti disebabkan iman kita yang belum kuat. Ketaatan bisa dibangun dengan kekuasaan Allah yang bisa melakukan apapun terhadap kita, kita membayangkan rasa takut terhadap balasan Allah sekalipun kita belum melihatnya. Hal lain yang bisa membangun ketaatan adalah mempelajari ilmu Allah sehingga benar-benar paham dalam menjalani ketaatan itu. 

Jika dalam ketaatan kita belum sempurna atau naik-turun, maka segera ingat kepada Allah meminta maaf dan ampun. Lalu belajar tentang amalan yang masih lemah itu dan menyempurnakannya. Hasil hanya menjadi ukuran untuk kita selalu menyempurnakan amalannya. 

Taat kepada atasan dalam kerja, mesti percaya tentang kemampuan pekerjaan dan wewenang kepada atasan. Salah satunya kita bisa disiplin, karena pekerjaan kita mengharuskannya dan menjadi penilaian kinerja. Jika kita tidak disiplin, maka seharusnya penilaian kerja kita menurun. Saat kita merasa tidak ada yang berubah dalam pendapatan kita, maka disiplin itu membuat kita tidak taat lagi untuk disiplin. Hilang kepercayaan kita.



Taat kepada Allah dalam shalat. Allah pasti memberikan kebaikan dalam shalat dan jika shalat kita belum baik maka kita selalu ingin menyempurnakannya. Bagaimana jika kita tidak shalat ? Ada rasa gelisah dan khawatir tentang kehidupan kita di dunia dan di akhirat nanti. Kepercayaan kepada Allahnya tidak turun, tapi kita lah yang tidak mempercayainya karena kualitas shalat kita yang memang diakui belum sempurna atau kita larut kepada godaan syetan. 



No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...