Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Mulai semangat tapi nggak jadi

 Dalam sehari-hari sering kita mengalami apa yang kita kerjakan menjadi rada malas untuk dikerjakan lagi bahkan sudah tidak dikerjakan lagi. Pagi hari semangat berangkat kerja dan ingin menyelesaikan pekerjaan hari ini, tapi disiang hari pekerjaan itu berat dan akhirnya menundanya. Apa yang terjadi ?

Semangat itu sudah cukup memberi energi untuk mengerjakan apa yang kita targetkan. Ternyata semangat yang memiliki energi tidak cukup, mengapa ? Karena kita memikirkan hasilnya tanpa menguatkan kemampuan untuk menyelesaikannya. Yang kita pikirkan adalah hasilnya, dalam proses kerja itu tentu terkadang belum memperlihatkan hasil, maka hasil kerja tersebut direferensikan dengan semangat kita tadi dinilai belum berhasil. Perasaan kita menilai hal itu sebagai ketidakberhasilan, perasaan jadi tidak nyaman dan merasa berat. Keadaan ini menyebabkan pikiran tidak menindaklanjuti pekerjaan sampai tuntas.

Ternyata hasil kerja menjadi pemicu menurunnya semangat karena perasaan ikut berperan dalam menyikapi hasilnya. Oleh sebab itu mulailah berpikir tentang hal berikut ini :

1. Semangat yang sudah kita miliki sebaiknya digunakan untuk membuat perasaan senang, tumbuhkan selalu sikap positif agar mampu menghadapi ketidakberhasilan. Hal ini membutuhkan fisik yang kuat agar energi terjaga.

2. Buatlah konsep setiap pekerjaan itu dapat dilakukan secara bertahap atau dikerjakan secara ringan sesuai kedetailan pekerjaannya. Setiap tahapan pekerjaan mesti mendasari pikiran mudah dikerjakannya dan perasaan merasa ringan. Kecenderungan hasilnya lebih mudah dicapai. Apa yang terjadi jika ada keberhasilan ? Maka perasaan senang dan menambah nilai semangat. Kita pun semangat menjalani proses tersebut sampai tuntas.

Mau ? Misalkan mau berangkat kerja di pagi hari aja bisa tidak semangat, kalaupun ada semangat bisa membuat semangat turun selama perjalanan. Bagaimana jika kita berangkat lebih pagi ? Bukankah perasaan senang karena tidak macet dan suasana nyaman, inilah proses awal memulai berangkat kerja di pagi hari ini. Terbayangkan saat naik kendaraan pun menjadi mudah bagi pikiran karena perjalanan yang sepi. Maka selama perjalanan membuat perasaan senang dan pikiran tidak stress. Perasaan ini dapat menjaga semangat kerja yang lebih meningkat. Lalu tahapan berikutnya tibalah kita di tempat kerja. Nah disinilah kita diuji, apakah mampu mempertahakan semangat itu ? Apakah kita jadi santai atau ngobrol dengan temen dan sebagainya ? Jika iya kondisi ini dapat mempengaruhi semangat karena tidak langsung kerja. Menjaga semangat itu mesti mengalirkan energinya kepada media, yaitu kerja (bukan ngobrol). 


Insya Allah kultum motivasi ini dapat memberdayakan diri semakin meningkatkan kemampuan kita. Sekali lagi jangan pernah menyia-nyiakan energi yang ada untuk hal yang tidak mendukung kita kerja yang bener. Istirahat atau ngobrol itu boleh, tapi jangan sampai energi itu habis dan sulit untuk kembali bersemangat kerja.

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...