Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Selasa, Maret 14, 2023

Allah bertanya bukan ditanya

 Sebagai muslim, kita wajib menjalankan perintah Allah. Apakah perlu kita mempertanyakan buat apa yang menjalaninya ? Terkadang memang begitulah dasar manusia yang ingin tahunya tinggi, tapi tidak pada tempatnya. Buat apa sih zakat ? buat apa sih shalat ? buat apa sih berbuat baik ? dan banyak lagi pertanyaan yang hinggap di pikiran kita, sekalipun perintahnya dikerjakan.


Jangan pernah "membantah" tentang Allah tanpa ilmu yang benar. Ilmu yang kita dapati sampai ini adalah izin dari Allah. 
1. Alangkah indahnya pertanyaan kita kepada Allah disampaikan kepada ahlinya. Dan hindari jawabannya bisa mempengaruhi kita dalam beriman dan beramal saleh.
2.  Utamakan mendengar atau membaca Al Qur'an lebih banyak agar pemahaman kita menjadi sangat baik. Insya Allah amalan yang kita kerjakan semakin mantap. Bisa jadi saat mengerjakan perintah Allah tadi kita mendapatkan petunjuk atas pertanyaan kita. "Kami dengar dan kami taat"
3. Daripada bertanya kepada Allah, maka lebih baik kita bertanya kepada diri sendiri tentang kualitas dari amalan kita. Dengan demikian amalan kita bisa terus ditingkatkan.

Bagaimana dengan perintah orang lain kepada kita ? Sebenarnya sama juga selama perintah itu baik dan dengan niat baik juga. Biasanya kita dinilai sama orang lain (atasan) karena kepatuhan dan hasil dari apa yang kita kerjakan. Bertanya boleh saja, jika kita belum tahu detail perintahnya. Fokus kepada apa yang kita kerjakan.

Insya Allah kultum motivasi ini dapat memberdayakan diri kita menjadi semakin meningkat imannya dengan selalu banyak beramal.

Minggu, Maret 12, 2023

Beraktivitaslah

 Yang terpikir oleh kita adalah beraktivitas itu melelahkan dan tidak mudahnya memulai yang menghabiskan energi. Ini bagian yang membuat kita rada malas, kecuali sangat menarik dan menguntungkan. Apa yang terjadi jika hasilnya tidak sesuai harapan kita ? Memori yang buruk yang sangat tersimpan dalam pikiran kita, dan menjadi pemicu jika ada rangsangan yang sama. Yang segera hadir saat ingin beraktivitas adalah "malas".

Lalu kapan kita beraktivitas ? Kita beraktivitas karena "terpaksa", bangun pagi dipaksa oleh sinar Matahari, bekerja karena kita dipaksa untuk mencari uang, makan karena memang perut sudah lapar, atau kita hanya beraktivitas rutin setiap hari yang sudah pernah kita lakukan. Kapan kita beraktivitas yang membuat kita bahagia ? Sekarang beraktivitaslah dengan apa yang kita inginkan.

Aktivitas itu memang tidak mudah, tapi saat kita melakukannya dapar memberikan pelajaran dan pengalaman yang luar biasa. Apa yang kita bayangkan sebelumnya ... tidak terjadi saat kita beraktivitas atau kita tahu cara mengatasinya. Kayuh sepeda menjadi belajar yang menarik ... bisa tahu bagaimana berkeseimbangan dalam bersepeda dalam berbagai kondisi, tahu agar tidak jatuh dalam kondisi ekstrim sekalipun pernah jatuh, bisa menikmati suasana yang dilewati, dan banyak lagi. Belajar bersepeda itu ada jatuhnya, maka jangan pernah berpikir bahwa belajar bersepeda itu takut jatuh. Siap jatuh, maka kita bisa belajar bersepeda yang bener.


Bagaimana aktivitas bersepeda itu kita ganti dengan belajar ilmu, beraktivitas atau beramal saleh, berkomunikasi dengan orang lain, dan banyak lagi yang bisa kita lakukan, saat kita berani memutuskannya. Semua aktivitas itu ada beratnya dan ada capeknya. Maka siaplah menghadapi "keberatan" dan capeknya agar kita bisa beraktivitas yang bermanfaat.

Zalim terus, masak nggak istighfar

 Dalam keseharian saya merasa bahwa saya tidak melakukan hal negatif tapi juga tidak mengupayakan juga hal baik. Hal baik yang sesuai petunjuk Allah, maka itu amal saleh. Sebaliknya sesuatu yang diluar yang baik itu buruk, yah bisa juga mau dibilang sikap dan perbuatan yang buruk. Misalkan kita disuruh atau diperintahkan shalat. Faktanya saya tetap shalat tapi shalatnya tidak tepat waktu dan kurang khusyuk. Apakah saya berdosa (perbuatan buruk) ? Saya renungkan tidak berdosa dalam hal shalatnya, karena tetap dijalankan. Tetapi saya telah zalim terhadap diri saya sendiri karena tubuh saya membutuhkan shalat tepat waktu sebagai tasbih kepada Allah. Semakin zalim saya karena melalaikan waktu, dan shalat yang kurang khusyuk pun tidak dibarengi ilmu yang mestinya saya cari. Saya tidak melakukan sebagaimana mestinya. 

Berikut pengertian zalim, perbuatan yang ditempatkan pada tempat yang bukan semestinya. Kata ini biasa digunakan untuk melambangkan sifat kejam, bengis, tidak berperikemanusiaan. Menurut bahasa Arab, kata zalim dalam ajaram Islam berarti Dholim, yang maknanya sebuah perkara atau sesuatu yang kondisinya bukan selayaknya. Orang yang melakukan perbuatan zalim dinamakan dengan zalimin. Sedangkan secara etimologi, kata zalim merupakan kata pengadopsian dari bahasa Arab, yaitu dho la ma, yang maknanya gelap. Namun, kata zalim dalam Al-Qur'an menggunakan kata baghyu dan zhulm, yang berarti hak orang lain yang dilanggar oleh perbuatan seseorang. Nabi Adam melakukan zalim saat diingatkan jangan makan pohon yang dilarang, maka nabi Adam as, memohon ampunan atas kezalimannya.

Saya membayangkan seperti shalat di atas, saya cenderung menjalankan kebaikan tapi tidak mengupayakan yang semestinya. Contoh lagi saya makan bismillah, tapi saya saya makannya berlebih. Saya merasa makannya zalim. Saya keluar rumah, semestinya saya berdoa sebagai makhluk yang butuh Allah. Tapi saya tidak berdoa ... bisa menunjukkan diri saya "sombong". Saya merasa inipun saya zalim. Saya menyekolahkan anak saya ke sekolah, bukan berarti saya menyerahkan sepenuhnya anak saya ke sekolah. Dalam diri saya tetap ada bagian untuk mendidik anak (sekalipun anaknya baik). Saya pun saya telah zalim kepada anak saya. Ternyata banyak sekali kezaliman yang saya perbuat tanpa saya sadari. Maka Allah meminta saya untuk banyak istighfar, memohon ampun kepada Allah. Shalat pun menjadi bagian untuk menghapus kesalahan/kezaliman saya, "shalat saat ini bisa menghapus kesalahan/kezaliman sebelumnya".

Sekalipun saya orang baik, rasanya tetap ada kezaliman yang saya perbuat baik terhadap diri sendiri atau kepada keluarga atau orang lain. Perbuatan zalim yang perbuat menutupi hati menjadi gelap, maka tak ada cara lain untuk membersihkannya yaitu dengan memohon ampun dari Allah (istighfar). Kalau saya tidak banyak istighfar, maka semakin jauh (tertutup hati) dengan Allah. Keadaan ini semakin tidak mudah mendapatkan petunjuk Allah (Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang zalim). Maknanya semakin tidak istighfar setiap hari atau shalat, maka kehidupan saya semakin tidak ada petunjuk ... semakin dibiarkan Allah apa yang saya lakukan. Astagfirullahaladzim.


Masihkah kita merasa tidak melakukan dosa besar itu tidak perlu istighfar ? Padahal doa besar itu terjadi dari kumpulan kezaliman kecil yang terus-menerus. Berbuat baik terus ditingkatkan jumlah dan kualitasnya, terutama niat yang ikhlas dan BARENGI dengan perbanyak istighfar. 

Insya Allah kultum singkat ini menjadi motivasi saya untuk memberdayakan diri semakin bertambah iman dengan menjalankan apa yang Allah beri petunjuk dalam Al Qur'an. Tidak mudah, tapi saya beranikan diri memulai dari hal kecil dan bertambah setiap harinya. Insya Allah hal ini disambut Allah dengan memberi petunjuk dan kemudahan

Sabtu, Maret 11, 2023

Distraksi adalah pengganggu yang abadi

 Kata distraksi belum umum di telinga banyak orang, distraksi adalah sesuatu yang menganggu orang dalam fokus kerja atau aktivitas. Gangguan ini menyebabkan orang berpindah kepada gangguan tersebut. Pekerjaan atau aktivitas utama jadi tertunda dan tidak tuntas. Distraksi bekerja bisa dari luar diri kita dan bisa juga bersumber dari adalam diri saya. Dalam sehari banyak sekali terjadinya distraksi dan menghabiskan waktu seorang karyawan atau pribadi. Apakah kita menyadarinya ?

Distraksi yang terjadi tidak pernah hilang, distraksi hanya hilang sebentar lalu hadir kembali saat kita tidak fokus. Bisa juga terjadi saat kita lelah, istirahat dan sedang berpikir. Distraksi dari luar yang terjadi pada diri kita merupakan izin dari kita sendiri dan kita kalah, artinya kita lebih mengikuti distraksi itu daripada apa yang harus kita lakukan. Inilah yang mesti kita hadapi dalam hidup sehari-hari, apakah kita mampu mengalihkan distraksi kepada fokus aktivitas/kerja yang mesti kita lakukan. Apa yang mesti kita lakukan adalah keinginan kita. keinginan yang tidak kuat semakin memudahkan distraksi bekerja.

Sebagai karyawan, pasti semua ada tugas dan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan hari ini. Bisa jadi kita mampu mengerjakannya, tapi mengingat masih ada waktu. Maka distraksi itu mengalihkan pekerjaan itu dengan menunda beberapa jam saja. Terus penundaan itu dialihkan dengan mengerjakan yang kita senangi atau rutinitas. Akibatnya pekerjaan berikutnya pun tertunda. Akhirnya pekerjaan yang tadi mesti dikerjakan menjadi tertunda besok karena sudah datangnya waktu pulang. Atau distraksi kerja datang dari temen atau bos, awalnya bertemu menanyakan kerjaan dan tanpa disadari berlanjut ngobrol yang cukup lama (karena menarik). Pekerjaan yang tadi harusnya selesai jadi tertunda. Kejadian ini terjadi terus-menerus jika kita tidak kuat atau tidak fokus dengan apa yang ingin dikerjakan.

Yang menarik adalah karena kita mudah didistraksi, maka waktu kerja kita seolah sibuk alias tidak ada waktu lagi untuk kerjaan yang lain. Dengan tidak ada waktu lagi, kita jadi tidak mudah untuk meningkatkan kemampuan (belajar). Biasanya karyawan seperti ini

1. Merasa dirinya sudah nyaman dan merasa tersinggung jika distraksi yang dilakukannya diganggu (ditegur/dinasehati). 

2. Kenyamanan itu membuat orang betah bekerja di tempat tersebut dan posisinya stabil (jabatan maupun pendapatannya). 

3. Memiliki sikap dan perilaku menolak "kemajuan". Mudah menolak kerja tambahan, mudah menolak amanah baru dan sejenisnya.

Ada distraksi yang paling kuat dan hebat menghabiskan waktu kita sampai saat ini adalah HP (handphone), entah itu WA, Tiktok, berita, FB, IG dan sejenisnya. Bangun tidurnya aja langsung buka HP, lagi makana aja masih buka-buka HP, di kendaraan apalagi masih sempat bermain HP sekalipun lagi nyupir, dalam kerja ... sekali-kali lihat HP. Ada yang mengundang kita untuk buka HP karena temen, bos atau siapa saja yang telpn,"baca dong WAnya". Karena hal ini kita merasa "bersalah" kalau tidak lihat HP terus. 

Kita ya kita, hidup ini kita yang kendalikan. Mengapa kita kalah dengan distraksi tersebut ? Kita perlu menguatkan keinginan kita dengan rencana yang benar yaitu menyisihkan waktu untuk mengerjakannya. Keinginan yang kuat tanpa berani menyisihkan waktu, maka jadi mimpi. Tanpa keinginan yang kuat dan memiliki waktu, maka kita pun mudah didistraksi dan hasilnya nggak jelas. Sangat perlu kita menguatkan keinginan dan fokus dengan waktu yang tersedia setiap hari. Kita semua memiliki waktu yang sama 24 jam, tapi ada yang hebat dan ada yang biasa-biasa saja. Orang yang hebat memiliki keinginan untuk berubah lebih kuat dan memiliki waktu untuk mewujudkannya.

Sudahkah kita memiliki keinginan ? Pasti ada, tapi apakah kita memiliki keinginan yang kuat untuk diwujudkannya ? Mesti dibangun dari dalam diri. Apakah kita memiliki waktunya ? Inilah yang menentukaan keberhasilan kita.

Insya Allah kultum motivasi ini memberikan sikap positif untuk memberdayakan diri semakin baik hari ini. Teruslah sadar dan terus pula memahami makna hidup setiap hari agar dapat mengoreksi menjadi semakin tinggi.


Jumat, Maret 10, 2023

kerja yang tidak mudah

Kerja lagi dan kerja lagi. Apa yang kita rasakan saat mengerjakan pekerjaan kita. Tidak ringan, tidak nyaman, atau tidak sedikit atau waktu yang tidak banyak. Sepertinya apa yang kita kerjakan membuat kita tertekan, bisa jadi kita memikirkan hasilnya, apakah selesai dan sesuai harapan nggak ? Kalau dikerjakan takut salah dan sebagainya. Lalu bagamana kita menyikapi semua ini ? Darimana ya kita mulainya ?
Memulai bisa dari mana saja, tapi kita mulai dari awal saja. Tulis saja apa yang dikerjakan. Hindari berpikir banyak tentang yang dikerjakan.  Jangan menilai apa-apa tentang yang kita kerjakan dan hasilnya. Lalu kita bisa memulai dengan menciptakan apa-apa bisa kita lakukan. Jangan pernah berharap banyak dan hanya mengerjakannya saja. Kondisi untuk menjadikan kita fokus kepada pekerjaannya. Fokus kepada pekerjaan mengantarkan kita kepada kesungguhan atau keseriusan. Hal ini mengantarkan hasil yang lebih baik.
Agar lebih mudah fokus dalam kerja dapat dilakukan dengan menciptakan suasana dalam diri kita dengan tenang dan relax. Kondisi ini dapat membantu kita untuk bersikap positif. Sikap positif terhadap apapun yang kita hadapi dapat membuka akal sehat dan mengabaikan emosional kita. Sikap positif memberi energi dan kesenangan yang mendorong kerja menjadi lebih mudah dan nyaman. 

Kesimpulannya adalah kerja itu tidak mudah sangat tergantung suasana dan keadaan yang tenang dan relax. Jika keadaan kita tenang dan relax, maka keadaan yang sangat mendorong kita untuk merespon positif (SIKAP POSITIF). Sikap positif mendorong kita untuk bekerja yang positif sehingga memudahkan apa yang kita kerjakan.
Kultum motivasi ini sangat mendorong kita untuk selalu memberdayakan diri agar menjadi semakin produktif. Siapkan diri kita dan jadilah hidup semakin nyaman.

Kamis, Maret 09, 2023

Berselisih tentang keinginan dan kebutuhan

 Ada penjelasan yang menarik tentang keinginan, yaitu selalu ada hubungannya dengan kebutuhan. Dikisahkan seorang wanita senang membeli baju dan wanita ini merasakan kepuasan batin saat memilikinya. Kebahagiaan itu semakin tingi saat membelinya dengan discount. Dan tidak terasa, wanita ini sudah memiliki baju yang banyak dan memenuhi lemari. Saat membeli baju itu, dirinya bilang,"saya butuh baju ini untuk acara pesta pernikahan dan sebagainya". Tapi disisi orang lain, wanita itu berlebihan dan bilang kepemilikan baju itu bukan lagi kebutuhan dan bisa dibilang keinginan. Ada yang bilang kebutuhan, tapi sisi lain merupakan keinginan. Bagi yang cukup uang, membeli beberaja itu kebutuhan karena memiliki pergaulan yang luas bagdan memang butuh baju dalam setiap eventnya. Tapi yang uangnya tidak cukup, maka dia tidak membeli baju yang banyak, beli yang butuh saja.

Kalau kita ditanya, makan itu kebutuhan atau keinginan ? kebutuhan dong. Tapi renungkan saat kita makan, yang terjadi kita memilih makan yang sehat dan enak. Bukankah ini keinginan ? Terkadang kita mempersepsikan kebutuhan itu memiliki nilai "rendah" atau murah, dan yang mahal itu sebagai keinginan. Makan sehat itu mahal atau murah ? Bisa mahal dan murah. Ada makanan yang sehat itu murah. Makanan sehat itu bisa menjadi mahal kalau kita makannya di resto. Yang menjadi pertanyaannya adalah apakah kita mampu membedakan keinginan atau kebutuhan dengan benar ? Semua relatif terhadap sesuatunya dan waktunya. Terus bagaimana kita menghadapi sikap saat hadir keinginan atau kebutuhan ?

Mari kita merenungkan dari sisi lain untuk melihat keinginan atau kebutuhan. Mana yang lebih dulu kebutuhan atau keinginan. Tak pernah ada ujungnya. Boleh dong kita mulai bersikap :

1. Keinginan atau kebutuhan, maka kita mesti berani meraihnya. Jadi fokuslah dan konsisten mengejarnya dengan cara yang benar. Cara yang benar itu sesuai petunjuk yang benar.

2. Selalulah memanfaatkan apa yang sudah kita raih (keinginan dan kebutuhan) dengan optimal. Jika keinginan atau kebutuhan itu banyak, maka sudah banyak yang kita miliki sekarang jika dikerjakan dengan baik. Misalkan keinginan seperti wanita di atas memiliki baju dan ternyata bajunya banyak, apakah semua baju itu dipakai ? Ada yang jarang dan ada yang dipakai setiap hari. Baju yang dipakai setiap hari merupakan kebutuhan wanita tersebut, dan yang jarag dipakai merupakan keinginan. Maka kita dapat mengujinya apakah apa yang sudah kita miliki itu dipergunakan ? Terus bagaimana dengan yang jarang sekali dipakai ? mestinya menghadirkan keinginan untuk berbagi kepada orang lain.

3. Adakalanya kita butuh, tapi manfaatnya kurang maksimal. Contoh saya butuh makan, yang penting makan aja. Apa yang terjadi ? Tubuh kita menjadi kurang sehat. Apakah kebutuhan seperti ini yang kita inginkan ? Pasti tidak, makan yang kita sebagai kebutuhan mesti juga dibekali ilmu agar makannya memberi kebaikan. Bagaimana dalam memenuhi kebutuhan atau keinginan memberi kebaikan ? Sadarilah apa yang kita butuhkan atau kita inginkan ... dapat menjadi kebaikan jika Allah izinkan. Maka jadikan kebutuhan atau keinginan itu menjadi sesuatu yang dizinkan (dirahmati) Allah. Bagaimana caranya tahu ? Cari tahu referensinya, apakah kebutuhan atau keinginan itu adalah sesuatu yang baik, yang ada petunjukNya dari Allah. kalaupun kita tidak tahu, mohonlah (berdoa) petunjuk Allah. Agar lebih afdol, maka kita cari tahu caranya. Apakah ada cara (petunjuk yang benar) untuk meraihnya dari Allah ? Kalau ada, maka fokuslah dan dituntaskan dengan petunjuk Allah.

Keinginan kita banyak, kebutuhan kita banyak juga. Kalau keinginan okelah tidak bisa kita raih seperti tidak ada masalah. Tapi bagaimana dengan kebutuhan, satu kebutuhan saja belum terpenuhi dan kebutuhan lain hadir. Tetaplah fokus bahwa satu kebutuhan itu mesti dipenuhi, jika mengalami hambatan. Boleh dong kita memohon kepada Allah. Bukankah Allah yang menjadi tuhan kita dapat membantu kita, bisa jadi bantuan Allah itu sebagai skenario Allah memelihara ciptaanNya. Saat hambatan itu hadir, ada pesan dari Allah bahwa cara kita memenuhi kebutuhan itu tidak sesuai dengan petunjuk Allah, baik itu sikap dan perilaku kita. Jadilah orang yang tidak mengadili Allah bahwa Allah itu tidak kasihan kepada kita dalam memenuhi kebutuhan kita. Allah tetap memberinya, perhatikan apa yang kita lakukan adalah pesan koreksi buat kita untuk lebih bener lagi dalam memenuhi kebutuhan kita. Keadaan ini dapat kita terapkan pula terhadap keinginan kita.


Bersikap dan berperilakulah dengan benar apapun itu, keinginan atau kebutuhan. Yang utama itu adalah fokus dan selalu menggunakan cara yang bener untuk mewujudkannya. Pastikan apa yang sudah kita dapatkan dari keinginan atau kebutuhan ... Mesti selalu dimanfaatkan (tidak berlebih dan bahkan tidak digunakan). Yang tidak terpakai sebaiknya diteruskan kepada yang membutuhkannya. 

Apa yang terjadi dengan wanita di atas ? Saking  banyak bajunya, maka ada diteruskan kepada orang lain. Dengan cara ini sikap dan perilaku wanita menjadi terkoreksi lebih baik. Apa yang terjadi jika baju itu tidak diteruskan kepada orang lain ? Menjadi usang dan semakin tidak menarik lagi ... menjadi beban dan hambatan untuk memiliki baju lagi. Insya Allah tulisan ini dapat memberdayakan diri kita untuk menjadi semakin baik. Tulisan (kultum) ini dapat dijadikan sebagai motivasi kita untuk terus lebih baik.


Rabu, Maret 08, 2023

Keinginan itu bak virus

 Saat saya memiliki keinginan menjadi karyawan yang bener, maka saat melihat ada referensi tentang jadi karyawan yang bener, berjodoh keinginan saya dengan support referensi tersebut. Senanglah hati. Rasa sudah saatnya saya menerapkannya. Tapi ternyata belum juga saya terapkan, sembari itu saya buka-buka lagi medsos ... Ternyata banyak lagi yang bisa memberikan referensi untuk semakin baik menjadi karyawan yang bener. Kejadian ini tidak pernah berhenti dan saya menemukan banyak hal, tapi saya tidak menerapkan yang seharusnya saya lakukan. Begitulah virus keinginan itu menjadi liar dan membuat saya semakin diambang angan-angan kosong.


Atau keinginan kosong atau angan-angan kosong terjadi saat saya menerapkan yang hasilnya tidak mudah. Selalu ada keinginan baru yang membangkitkan semangat saya. Selalu ada keinginan baru dan tidak pernah berhenti. itulah keinginan kosong atau angan-angan kosong. Terbersit dalam hati, apa ini yang namanya rayuan setan yang memberi angan-angan kosong. Angan-angan tanpa dikerjain, pemimpi atau pengkhayal. Sudah banyak keinginan atau angan-angan yang ada di benak saya tentang kerja yang bener, belajar kerja setiap hari, kerja yang ikhlas, memberdayakan diri semakin kerja produktif. Saya tahu dan paham ... tapi saya menyempurnakannya dengan penerapannya. Kalau bicara saya bisa dan sangat ahli. Tapi apakah itu yang saya mau ? 

Hati-hati keinginan itu memang bagaikan virus yang terus berkembang dan membawa saya kedalam impian kosong. Yang namanya virus pasti penyakit, maka mesti saya hentikan penyebarannya. Tidak lain agar saya menjadi karyawan yang produktif. Hentikan pada satu keinginan dan teruskan dengan menerapkannya sampai tuntas, dan pastikan saya tidak tergoda dengan apapun yang menyebabkan virus keinginan itu berkembang lagi.

Jangan sampai terjadi saat memiliki keinginan kerja yang semangat, ada keinginan kedua untuk semangat yang luar biasa, dan diterusin dengan keinginan ketiga untuk dihargai dengan apa yang saya kerjakan dengan semangat yang luar biasa. Jika saya menerapkan keinginan yang terakhir, maka pasti tidak mudah. Bukankah keinginan yang pertama lebih mudah untuk diterapkan dan tuntaskan. barulah saya mengikuti keinginan yang kedua dan seterusnya. Semakin lama saya menerapkan keinginan yang pertama, mendorong saya semakin berada di keinginan berikutnya dan bisa jadi terus berkeinginan. Tidak ada penerapannya.

Kadangkala dalam keinginan itu muncul keberatan waktu ingin mengerjakannya. Misalkan keinginan yang bersemangat kerja, ada hambatan atau keberatan dalam pikiran ... Percuma semangat karena yang lain tidak semangat dan gajinya juga tetep. Keinginan itu semakin berat untuk diterapkan, keadaan ini mendorong saya membayangkan keinginan lain. Tetaplah fokus kepada keinginan yang pertama dan terapkan segera, sempurnakan dan tuntaskan.

Insya Allah kultum motivasi kali ini agar dapat memberdayakan diri kita menjadi semakin meningkat kemampuannya. Semua ini menjadikan kita untuk bersyukur atas rahmat dan karunia Allah. 

Featured post

Udah bisa bangun paginya

Alhamdulillahirabbilalamin masih diberi kesempatan hari ini, dibangunkan dan diberi pikiran fresh untuk memperbaiki keadaan sendiri. Hari se...