Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Distraksi adalah pengganggu yang abadi

 Kata distraksi belum umum di telinga banyak orang, distraksi adalah sesuatu yang menganggu orang dalam fokus kerja atau aktivitas. Gangguan ini menyebabkan orang berpindah kepada gangguan tersebut. Pekerjaan atau aktivitas utama jadi tertunda dan tidak tuntas. Distraksi bekerja bisa dari luar diri kita dan bisa juga bersumber dari adalam diri saya. Dalam sehari banyak sekali terjadinya distraksi dan menghabiskan waktu seorang karyawan atau pribadi. Apakah kita menyadarinya ?

Distraksi yang terjadi tidak pernah hilang, distraksi hanya hilang sebentar lalu hadir kembali saat kita tidak fokus. Bisa juga terjadi saat kita lelah, istirahat dan sedang berpikir. Distraksi dari luar yang terjadi pada diri kita merupakan izin dari kita sendiri dan kita kalah, artinya kita lebih mengikuti distraksi itu daripada apa yang harus kita lakukan. Inilah yang mesti kita hadapi dalam hidup sehari-hari, apakah kita mampu mengalihkan distraksi kepada fokus aktivitas/kerja yang mesti kita lakukan. Apa yang mesti kita lakukan adalah keinginan kita. keinginan yang tidak kuat semakin memudahkan distraksi bekerja.

Sebagai karyawan, pasti semua ada tugas dan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan hari ini. Bisa jadi kita mampu mengerjakannya, tapi mengingat masih ada waktu. Maka distraksi itu mengalihkan pekerjaan itu dengan menunda beberapa jam saja. Terus penundaan itu dialihkan dengan mengerjakan yang kita senangi atau rutinitas. Akibatnya pekerjaan berikutnya pun tertunda. Akhirnya pekerjaan yang tadi mesti dikerjakan menjadi tertunda besok karena sudah datangnya waktu pulang. Atau distraksi kerja datang dari temen atau bos, awalnya bertemu menanyakan kerjaan dan tanpa disadari berlanjut ngobrol yang cukup lama (karena menarik). Pekerjaan yang tadi harusnya selesai jadi tertunda. Kejadian ini terjadi terus-menerus jika kita tidak kuat atau tidak fokus dengan apa yang ingin dikerjakan.

Yang menarik adalah karena kita mudah didistraksi, maka waktu kerja kita seolah sibuk alias tidak ada waktu lagi untuk kerjaan yang lain. Dengan tidak ada waktu lagi, kita jadi tidak mudah untuk meningkatkan kemampuan (belajar). Biasanya karyawan seperti ini

1. Merasa dirinya sudah nyaman dan merasa tersinggung jika distraksi yang dilakukannya diganggu (ditegur/dinasehati). 

2. Kenyamanan itu membuat orang betah bekerja di tempat tersebut dan posisinya stabil (jabatan maupun pendapatannya). 

3. Memiliki sikap dan perilaku menolak "kemajuan". Mudah menolak kerja tambahan, mudah menolak amanah baru dan sejenisnya.

Ada distraksi yang paling kuat dan hebat menghabiskan waktu kita sampai saat ini adalah HP (handphone), entah itu WA, Tiktok, berita, FB, IG dan sejenisnya. Bangun tidurnya aja langsung buka HP, lagi makana aja masih buka-buka HP, di kendaraan apalagi masih sempat bermain HP sekalipun lagi nyupir, dalam kerja ... sekali-kali lihat HP. Ada yang mengundang kita untuk buka HP karena temen, bos atau siapa saja yang telpn,"baca dong WAnya". Karena hal ini kita merasa "bersalah" kalau tidak lihat HP terus. 

Kita ya kita, hidup ini kita yang kendalikan. Mengapa kita kalah dengan distraksi tersebut ? Kita perlu menguatkan keinginan kita dengan rencana yang benar yaitu menyisihkan waktu untuk mengerjakannya. Keinginan yang kuat tanpa berani menyisihkan waktu, maka jadi mimpi. Tanpa keinginan yang kuat dan memiliki waktu, maka kita pun mudah didistraksi dan hasilnya nggak jelas. Sangat perlu kita menguatkan keinginan dan fokus dengan waktu yang tersedia setiap hari. Kita semua memiliki waktu yang sama 24 jam, tapi ada yang hebat dan ada yang biasa-biasa saja. Orang yang hebat memiliki keinginan untuk berubah lebih kuat dan memiliki waktu untuk mewujudkannya.

Sudahkah kita memiliki keinginan ? Pasti ada, tapi apakah kita memiliki keinginan yang kuat untuk diwujudkannya ? Mesti dibangun dari dalam diri. Apakah kita memiliki waktunya ? Inilah yang menentukaan keberhasilan kita.

Insya Allah kultum motivasi ini memberikan sikap positif untuk memberdayakan diri semakin baik hari ini. Teruslah sadar dan terus pula memahami makna hidup setiap hari agar dapat mengoreksi menjadi semakin tinggi.


No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...