Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Berterima kasihlah

 Berterima kasih itu tidak menjadi ringan dalam lisan, apalagi diiringi sikap negatif yang didominasi oleh emosional. Atau yang merasa mudah di lisan tanpa diiringi hati. Terima kasih ya. lalu apa hikmahnya  bagi saya ? Apakah saya menjadi orang yang bersyukur dari ucapan terima kasih itu ? Dilain hari saya pun masih mengucapkan terima kasih.

Saya merasa bahwa berterima kasih itu merupakan ungkapan (sikap) atas pemberian dari orang lain atau pemberian dari Allah. Dari orang lain, pemberian itu berupa perhatian, bantuan, sikap dan perilaku baik, materi dan apa saja (tentunya yang baik). Kisah menarik, suatu hari di masa lalu saya memberi nasehat kepada seseorang untuk selalu berprasangka baik kepada orang terdekatnya. Orang tersebut mengucapkan terima kasih dan bener-bener dilaksanakan. Kemudian saya merasakan yang sama seperti orang tersebut. Saya bertemu dan ngobrol. Orang tersebut mengatakan,"kok kamu jadi begini ?" dan dilanjutkan dengan mengulang nasehat saya dulu,"kita mesti selalu memiliki prasangka baik, karena hanya dengan itu adalah pintu menuju keadaan yang lebih baik". Saya pun merasa diingatkan dan saya bilang,"iya saya paham". Dalam hati saya agak tidak mudah untuk mengakuinya. Saya bilang,"oke makasih ya". Padahal jika saya dalam keadaan tidak emosional bilang,"ooh ya ya, masih inget juga kamu. saya kayaknya lagi bete hingga tidak bisa berpikir sehat. Terima kasih banget ya udah mengingatkan saya".

1. Disisi orang yang merasa berterima kasih, bukan sekedar terima kasih saja tapi mesti mampu menerapkan apa yang sudah kita terima. Jika bantuan yang kita terima, maka ucapan terima kasih itu mesti dilanjutkan dengan membalas pemberian itu dengan berbalik memberi sesuatu kepada orang yang sudah memberi kita sebelumnya. Itulah makna kebaikan dari berterima kasih. Hindari kita selalu bilang terima kasih untuk hal yang sama, paling tidak kita membalikkan keadaan agar orang yang memberi dapat bersyukur pula dengan pemberian kita.

2. Untuk berterima kasih, dimana kita pernah memberi kepada orang lain terutama nasehat. Saat kita menegur dan berikutnya kita ditegur, rasa berterima kasih itu mesti ikhlas. Seperti percakapan di atas. Beranikan untuk mengakui dan berterima kasih dengan ikhlas.

3. Berterima kasih itu bukan sekedar lisan saja, tapi kita diberi kesempatan merasakan nikmat yang kita terima dan memberi manfaat positif. Saat kita menerima bantuan orang lain berupa uang dimana kita memang lagi tidak punya. Keadaan saat itu bener-bener kita bisa rasakan sangat membantu dan banyak manfaatnya. Maka ucapan terimanya sangat tulus. Begitu juga jika kita ada persoalan yang tidak mudah, dan saat itu ada yang memberi solusinya. Maka lisan terima kasih itu sangat berasa di hati kita.

Halangan untuk mengucapkan terima kasih dengan tulus itu datang dari respon negatif kita, keadaan kita saat itu. Apakah kita dalam keadaan tenang atau tidak ? Apakah kita dalam banyak masalah atau tidak ? atau Apakah kita orangnya gengsian (harga diri) ? Perbanyaklah zikir agar hati tenang dan selalu prasangka baik kepada orang lain sehingga apapun yang masuk kepada kita menjadi sebuah kebaikan.

Terima kasih ya sudah membaca tulisan ini, Insya Allah diizinkan mendapatkan kebaikan yang banyak. Demikian kultum motivasi kali ini untuk selalu memberdayakan dari agar semakin banyak kebahagiaan karena suka memberi kebaikan.

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...