Menyediakan pelatihan motivasi spiritual, pendampingan, e-book dan konsultasi pemberdayaan diri Islam, WA/CALL 087823659247

e-Book Munir Hsan Basri

e-Book Munir Hsan Basri

Teman terbaik adalah musuh kita

 Judul di atas adalah beberapa pengalaman banyak orang, yaitu teman terbaik atau anak buah yang baik itu adalah orang yang memusuhi kita, atau selalu ada orang yang mengkritik dan tidak sependapat dengan kita. Seorang bos senang dengan bawahan yang penurut dan hanya menjadi pelaksana yang baik. Apakah anak buah ini mampu atau mau memberi kritik atau komentari dengan apa yang terjadi ? Mereka selalu memuji atasannya dan bilang,"yes sir". Jika ini yang terjadi, maka mulailah sebagai atasan mengambil tindakan evaluasi.

Sama halnya dengan teman. Teman yang baik merasa tidak enak kalau protes, jadi lebih baik pilih aman juga. Sikap dan perilaku seperti ternyata bisa "merusak" kinerja atasan atau temen kerja. Keadaan inilah yang membuat nyaman semua orang. Tidak ada yang kritik, tidak ada protes, tidak ada masukan atau sejenisnya ... yang ada adalah anak buah atau temen yang sudah merasa keadaannya sendiri mulai terganggu atau mengalami kesulitan. Inilah alasan mengapa anak buah atau teman tidak mau kritik. Mereka membuat atasan dan temen nyaman sehingga mereka pun merasa nyaman. Mereka bilang,"bos orangnya baik dan hebat". Dibalik ungkapan itu mereka memiliki kepentingan yaitu kenyamanan dengan bos yang baik, dan untuk menjaganya mereka selalu "yes sir".

Hal ini banyak terjadi di dalam perusahaan atau bahkan dalam masyarakat. Bagaimana kita dapat menguji hal tersebut ? 

1. Yang pertama, kita mesti membuat kebijakan atau sikap yang drastis. Di kantor atasan bisa membuat keputusan yang tidak nyaman aja dimana meminta kebijakan yang selama dilonggarkan menjadi sangat ketat. Maka yang pertama protes adalah bawahan yang dekat dengan kita (atau temen deket). Dengan membuat kebijakan atau sikap, kita mesti mulai membuat jarak dan tegas dalam mengambil keputusannya. Siapapun yang bilang,"yes sir" merasa mulai terganggu. Jika hasilnya bener, maka ini adalah penyesuaian yang dilakukan anak buah sebagai pelaksana.

2. Anak buah yang baik atau temen yang baik mestinya membangun diri kita menjadi lebih baik lagi BUKAN sekedar "yes sir". Yang kita butuhkan adalah bukan temen baik atau anak buah yang baik, tapi kita butuh diperhatikan untuk menjadi semakin baik. Inilah loyalitas dari temen baik. Tapi hal ini jarang kita dapatkan. Maka selama bertemen atau menjadi atasan tidak pernah atau sedikit memberikan kritik untuk menjadi semakin baik ... Mereka adalah orang yang mengambil keuntungan dari kata temen baik atau anak buat yang baik buah mereka, yang pasti mereka mau kenyamanan.

3. Bersikaplah menerima kritikan dari luar temen baik atau anak yang baik. Jika point 1 dan 2 tidak membangun kita, maka lakukan sikap ketiga ini menjadi penting. Siapapun yang mengkritik, baik membangun atau tidak mesti diperhatikan. Tidak perlu melihat dari siapa yang mengemukakan kritik itu, tapi kita fokus dengan isi materinya. Bangunlah diri kita dengan sikap menerima kritik dengan senang hati. Inilah yang dapat membangun kita menjadi semakin baik.

4. Syukur-syukur kita menjadi orang yang pembelajar yang selalu ingin lebih baik dengan ukuran yang benar.

Syukuri ada temen baik atau anak buah yang baik, tapi hal itu tidak cukup untuk membangun diri kita menjadi semakin baik. Jangan sampai kita terlena dengan teman baik atau anak buah yang baik, karena semua itu terjadi karena ada kepentingan yang mengamankan kenyamanan mereka. Jadi teruslah belajar dari mana saja dan tidak percaya 100% kepada temen baik atau anak buah yang baik. Sikap open mind mengajak kita banyak tahu tentang kita dan team, sikap open mind bisa terjadi jika kita bener-bener mengendalikan emosi dan berpikir akal sehat.


Kultum motivasi kali ini semoga mampu memberdayakan diri untuk selalu menjadi semakin baik hari ini. Praktek kan dan lihatlah apa yang terjadi. 

No comments:

Post a Comment

Featured post

Apa iya karyawan itu mesti nurut ?

  Judul ini saya ambil dari pengalaman memimpin sebuah team. Ada karyawan yang nurut dan ada yang "memberontak". Apakah keduanya a...